Jadilah pembaca yang adil dengan Vote.
∆∆∆∆
"Jangan berubah karna perubahan mu sangat berefek pada hidupku"
Langkah yang terlihat malas, wajah yang di tekuk, bibir tertarik ke bawah, mata bulatnya selalu terotasi sebal. Itulah yang saat ini yang sedang terjadi pada gadis berwajah blasteran taiwan ini.
Dara Jisson, nama gadis itu. Atau yang lebih akrab di panggil Dara itu tengah melangkahkan kaki jenjangnya di koridor utama menuju jejeran kelasnya.
Siapapun yang melihatnya akan berpikir jika gadis itu sedang merasa kesal. Bagaimana tidak dengan penampilan wajah masam dan kaki yang sengaja di hentak-hentakan itu dianggap biasa saja. Sudah sangat jelas jika gadis itu sedang merasa kesal.
"Dara!!"
Langkah kaki Dara terhenti. Dia sudah hafal betul dengan suara cempreng itu. Dan betul dugaanya saat keempat gadis berbeda tinggi itu menghampirinya.
"Sendiri aja lo?" tanya gadis dengan rambut bergelombang. Dara malah mendengus sebal membuat mereka bingung dengan sifat Dara hari ini.
"Wajah lo kenapa sih kusut banget?" tanya gadis lainnya.
"Enggak!" jawab Dara cepat.
Keempatnya saling tatap dengan bingung. "Jujur aja sih, lo kenapa?" tanya Eliska, gadis dengan rambut bergelombang tadi.
"Gak biasanya lho, elo datang ke sekolah mukanya kusut gitu. Kecuali..." gadis bernama Nabila itu sengaja menggantungkan kalimatnya. "Karna Elvan." lanjutnya membuat Dara semakin berdecak.
"Kalo responnya gitu berarti, iyah." sahut Ratih enteng. Tangan gadis itu terlipat di depan dadanya.
"Kenapa lagi sih?" tanya Vivi. Dara mengerucutkan bibirnya sebal saat teman-temannya malah membahas hal yang sedang ia kesali sekarang.
"Iyahh, ini gara-gara Elvan!" ucapnya sedikit keras sambil merengek. Keempatnya kembali bertatapan heran sebekum akhirnya menenangkan Dara.
"Emang kenapa lagi sama Elvan, bukannya kemarin kalian habis ngedate yah?" tanya Eliska menatap Dara bingung. Begitu pun ketiganya yang juga memandang Dara penasaran.
"Ihhh pokonya gue lagi kesel sekarang!" balas Dara. Ratih berdecak melihat tingkah Dara yang selalu seperti ini. Marah-marah tidak jelas, tapi enggan untuk memberi tahu.
"Ck, ya udah lo bilang. kenapa sama Elvan?" Ratih menatap Dara tajam. Dara langsung ciut melihat tatapan garang Ratih. Dara menghembuskan nafasnya kasar lalu menatap keempatnya.
"Elvan, dia gak nepatin janjinya buat jemput gue. Dia juga susah banget di hubungin lagi." ucap Dara kesal.
Nabila menghela nafasnya lelah. "Sama kalo gitu Dar." ucap Nabila dengan wajah murungnya. "Ricky juga janji mau jemput gue. Eh dia malah gak dateng-dateng sampe akhirnya gue mutusin buat berangkat bareng Vivi sama Eliska." lanjutnya.
"Mungkin mereka lagi sibuk kali" itu Vivi. Gadis yang selalu berpikir positif di banding keempatnya.
"Ya bilang kek, jadi gue gak perlu nunggu selama itu" balas Dara yang masih merasa kesal dengan Elvan.
"Ya udahlah, mending kita ke kelas sekarang!" ajak Ratih yang notabennya selalu cuek dengan keadaan dan tentunya laki-laki. Ya meskipun saat ini dia sudah memiliki kekasih, tetap saja dia pribadi yang cuek terhadap lelaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
#BBVSPP# : Dreamy (Cinta Itu Adalah Luka Yang Tertunda)
Teen Fiction"Menurut segi teori gue, cinta itu hanya sebuah luka yang tertunda." "Itu menurut lo 'kan?" ***** "ini pasti cuma mimpi!!" itulah kalimat yang selalu di ucapkan oleh kelima gadis cantik ini. * "ck, ini nyata bukan mimpi!" dan itu balasan yang a...