dreamy : 6. fakta sebenarnya💒

236 23 1
                                    

Vote vote vote vote...mana nih pensnya geng pp sama bb vote donk...aku udah baik nih buatin sequelnya...

🍁HAPPY READING🍁

"Aku tahu kok hasil yang aku dapat dari mencintai kamu, rasa sakit. Tapi, akan aku coba buat bertahan. Demi siapa, demi kamu."

Langit sudah berganti gelap saat ini. Terlihat di suatu wilayah sebuah cafe yang berada di tengah pusat perkotaan itu terlihat sangat ramai oleh anak remaja yang sedang nongkrong. Entah yang berdua dengan pasangannya, beramai-ramai, atau justru sendirian.

Termasuk meja dengan nomor 14 itu. Meja yang sudah terisi penuh oleh kelima gadis yang kehadirannya dapat menarik perhatian sebagian pengunjung laki-laki disana.

"WHAT!! RICKY NGOMONG GITU SAMA LO?!" pekik Nabila saat Dara baru saja menyelesaikan ucapannya. Sedang gadis blasteran itu hanya mengangguk. "Bisa-bisanya dia bilang gitu sama lo, Dar." lanjut Nabila dengan wajah memerahnya.

"Bahkan dia nunjukin bukti video kalo gue beneran pacaran sama gue." sambung Dara. Keempatnya langsung mengernyit bingung. Eliska menggaruk rambutnya sekilas.

"Video apaan?" tanyanya.

"Video dimana gue di sana itu lagi ngasih dia kejutan ulang tahun. Itu tuh persis gue banget disana, tapi gue gak inget pernah ngelakuin itu guys." jawab Dara menggebu-gebu. Rasanya gadis itu masih tak percaya dengan apa yang dia lihat tadi siang di bus.

"Hah...kok bisa yah kayak gitu." gumam Vivi. Ratih tampak terdiam, Eliska sedang berpikir, sedang Nabila dan Dara masih menunjukan wajah tak sukanya.

"Gue juga gak ngerti." ujar Ratih tiba-tiba. "di satu sisi mereka itu kayak lagi bercanda, tapi di sisi lain gue bisa ngeliat dengan jelas pancaran mata mereka itu berkata lain." sambungnya. Keempatnya tampak menyimak dengan jelas ucapan Ratih.

"Kayak bener-bener peduli gitu?" tanya Eliska. Dan Ratih mengangguk sebagai jawabannya. menurut Eliska pun memang seperti itu. Dia bisa melihat dengan jelas setiap pancaran mata yang di tunjukan oleh kelima laki-laki itu memang berbeda. Tapi, hal apa yang telah membuat mereka begitu.

"Sebenarnya gue ngerasa heran deh beberapa hari ini." ucap Dara saat setelahnya hening. Gadis itu menatao keempatnya yang juga seeang menunggu ia melanjutkan ucapannya. "Kemarin malam saat malam minggu, bukannya kita semua nginep di rumah Eliska. Tapi kenapa pas bangun gue udah ada di kamar gue sendiri?" lanjut Dara.

"Lo juga ngerasain itu Dar?" tanya Nabila. Dara mengangguk lemah. "Gue juga sama, gue tuh masih inget jelas banget kalo semalam itu kita mabar sama-sama. Tapi, Terus-"

"Kita nemu kotak." potong Ratih. Semuanya terdiam. "Kotak itu, semuanya ada pada kotak itu." sambung Ratih.

"Maksudnya?" heran Eliska.

"Gini, lo semua pada ngerasa gak sih cowok-cowok itu berubah saat setelah kita nemuin itu kotak." jelas Ratih yang membuat keempatnya langsung terdiam.

"Dalam kata lain kotak itu yang udah membuat kekacauan ini." timpal Nabila. Ratih mengangguk setuju. "Jadi, mereka gak lagi bercanda?"

"Enggak." ujar Ratih antara ragu dan yakin.

"Berarti, gue emang pacarnya Ricky disini?" tanya Dara sembari melotot tak percaya. "Dan Elvan, pacar lo El." sambungnya sembari menunjuk Eliska.

#BBVSPP# : Dreamy (Cinta Itu Adalah Luka Yang Tertunda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang