Mau baca tapi gak mau vote buat apa?✳✳✳
"Karnamu akhirnya aku tahu rasanya memperjuangkan itu seperti apa:-) " dreamy
Sedangkan di tempat Ratih, gadis itu baru saja menyelesaikan kegiatan mengemasi barangnya ke dalam tas. Jam sudah menunjukan waktu pulang. Memang sudah jadi kebiasaan gadis itu latihan sampai sore.
Ratih beranjak berdiri sembari menenteng tasnya di bahu kiri. Saat hendak melangkah matanya tak sengaja menangkap sebuah tuppware yang tergeletak di kursi tempat para anggota eskul istirahat.
Perasaanya tadi disana tidak ada apa-apa, tapi kenapa sekarang ada. Maka dengan kening masih mengkerut Ratih berjalan menghampiri kursi itu.
Duduk di situ dan meraih tuppware berwarna ungu muda itu. Seketika itu juga Ratih terdiam. Bukan karna apa, tapi jujur melihat kotak bekal itu malah membuat Ratih kembali bernostalgia.
Ia masih ingat dengan jelas saat itu dirinya masih seorang jomblowati. Dan seorang lelaki berpenampilan sedikit urakan dengan wajah tanpa ekspresinya datang menghampiri Ratih yang baru saja selesai latihan.
Dia menyerahkan kotak bekal berwarna ungu muda kepadanya tanpa sepatah katapun. Dan Ratih bukanlah cewek bego yang tidak mengerti apa maksud laki-laki bermarga Ghifari itu.
Bahkan hampir setiap hari kotak itu ia terima, sampai akhirnya ia luluh dengan pesona lelaki datar itu.
Ratih tersenyum tipis mengingat kejadian dulu. Dan sayangnya kini hanya ada dirinya disini, tapi masalahnya siapa yang meletakan kotak bekal ini.
Dengan perlahan Ratih membuka penutup kotak itu dan melihat apa isi di dalam kotak itu.
Ratih kembali tertegun saat matanya menangkap isi di dalam kotak itu. Sebuah roti isi buah terletak begitu cantik di dalamnya.
"Apa Ronald yang siapin ini semua?" Ratih terdiam. Lalu melanjutkan dengan ragu. "Setau gue cuma dia yang tahu makanan favorit gue."
Lalu ini? Ratih masih bertanya-tanya dakam senyapnya ruangan itu.
"Kalo emang dia, kan disini posisi Ronald adalah pacar Vivi. Terus kotak ini dari siapa kalo bukan dari Ronald?" gumamnya, lalu sebuah senyuman terbit begitu saja. "Apa semuanya udah balik lagi ke awal?"
Mungkin saja seperti itu. Entah kenapa perasaanya tiba-tiba menghangat. Bibirnya teru-menerus tertarik ke atas karna berpikir seperti itu.
Tuk tuk
Sampai sebuah suara ketukan mengaggetkan Ratih. Dia menoleh dan menemukan seorang gadis yang nampaknya adalah adik kelasnya sendiri.
Ratih kenal gadis itu, dia Sisi. adik kelasnya serta salah satu anggota takwondo. Ratih sendiri juga yang mengajarkan beberapa jurus pada gadis itu.
"Hai kak." sapa gadis itu ramah. Ratih balas tersenyum masih dengan tangan yang memeluk tuppware ungu muda itu erat.
"Kenapa Si, kok balik lagi sih?" tanya Ratih lembut. Sisi tersenyum kikuk lalu menggaruk rambutnya asal. Gadis itu menunjuk kotak di pelukan Ratih dengan gugup.
"Ini punya aku kak, tadi aku lupa masukin ke tas." ucap gadis itu seketika membuat Ratih lemas. Jadi, dari tadi ia hanya berkhayal begitu. Menganggap kotak itu dari Ronald yang padahak nyatanya itu adalah milik orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
#BBVSPP# : Dreamy (Cinta Itu Adalah Luka Yang Tertunda)
Teen Fiction"Menurut segi teori gue, cinta itu hanya sebuah luka yang tertunda." "Itu menurut lo 'kan?" ***** "ini pasti cuma mimpi!!" itulah kalimat yang selalu di ucapkan oleh kelima gadis cantik ini. * "ck, ini nyata bukan mimpi!" dan itu balasan yang a...