Terpaut Oleh Waktu
Cerita ini terinspirasi dari lagu-lagu Indie yang berhubungan dengan puisi alam dan kata – kata puitis bermakna dalam sebuah puisi.
Terpaut Oleh Waktu adalah lagu dari Danilla Riyadi. Cek aja di youtube sambil dengerin lagu ini. Karena liriknya yang dalam. Baca Fan fict ini sambil dengerin lagu Danilla juga gapapa biar lebih meresapi.
Cerita ini cuman One – Shoot alias sekali tamat.
Cast diambil dari pemeran Love By Chance karena aku juga suka nonton series Boys Love dengan romantisme mereka. Oh iya karena di cerita Love By Chance Kengkla masih SMA disini dia dibuat udah jadi mahasiswa. Fanfict ini murni buatan author yang terinspirasi dari lagu-lagu Indie Happy Reading.
Marksiwat Jumlongkul as Kengkla
Gunnapatn N. As Techno
------------------------
KENGKLA POV
Langit berwarna orange dan kuning, kala itu senja mulai hadir menampakkan warna indahnya dengan langit yang menemani tenggelamnya si matahari. Aku terdiam di sembari menatap senja yang memantulkan secercah cahaya orange ke danau.
Yah, sore ini aku sedang duduk di tepi danau Fakultas Tehnik. Aku sendiri, terdiam menikmati pemandangan elok ini. Masih teringat jelas 3 hari yang lalu kepergianku dari Bangkok ke Chiangmai untuk menempuh kehidupan baruku menjadi mahasiswa Tehnik disini.
Sembari aku melamun kupasangkan earphone pada kedua telingaku sambil menyalakan smartphoneku. Mengetuk, menggeser layar, dan menekan sebuah lagu. Terpampang lagu "Savana- Senar Senja" yang kudengarkan di earphoneku. Kemudian lagu terganti "Terpaut Oleh Waktu"
Kuputar memori sejenak dari hari pertama aku menginjakkan kaki di fakultas, melalui serangkaian ospek yang melelahkan, bertemu dengan teman-teman baru, dan kurasa aku mulai menyukai anak perempuan yang tadi duduk disampingku ketika jam istirahat. Senyumannya sangat manis dan dia lumayan cantik. Aku merasa perlu melihatnya lebih lama lagi. Bodohnya aku karena lupa menanyakan siapa namanya. Banyak perempuan-perempuan cantik dan menawan di Bangkok. Kurasa dia adalah wanita kesekian kalianya yang berhasil menarikku dalam sebuah rasa semu.
Entah kenapa aku kembali mengenang semua itu dan terduduk disini. Disaat mahasiswa lain kembali ke asrama aku malah duduk merenung disini. Mendengarkan lagu, sembari menerawang jauh.
Tak jauh dariku ada seseorang yang juga duduk di danau di bawah pohon. Seorang lelaki kuyakin dia adalah kakak tingkat. Terlihat dari baju seragam kebesaran Tehnik, kuyakin dia anak Tehnik Sipil karena baju PDH yang dipakai berwarna merah Maroon. Awalnya dia melirikku, kemudian memberikan sebuah senyuman lucu padaku. Sedetik kemudian dia membuka buku yang dipegangnya. Sepertinya dia akan larut dalam imaji sebuah buku.
Aku menanggapi senyumannya. Kulihat si Anak Sipil itu, dia memakai celana jeans hitam dengan sobekan di bagian tengah. Dia memakai kacamata aga bulat, rambutnya acak- acakan disemir perak gelap dengan sedikit poni yang menutupi dahinya. Ketika dia tersenyum dia tampakkan gigi putihnya dan matanya menyipit. Kurasa dia tak tampan tapi lucu juga.
Karena jarak kami agak jauh aku kembali memalingkan wajahku menatap senja yang masih bertahan di ufuk sana menyinari sore yang akan tergantikan dengan kegelapan. Tentunya tak sepenuhnya gelap, karena ada bulan yang menyinari sang kegelapan.
Sekitar 10 menit aku kembali melamun, hingga kusadar ada yang menepuk pundakku.
"Kau belum pulang?"
![](https://img.wattpad.com/cover/163450223-288-k453543.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaut Oleh Waktu (Complete)
Kısa HikayeAwal ospek fakultas, Mata yang tak sengaja saling berpandangan satu sama lain. Kengkla mahasiswa tehnik kimia semester satu di kala senja menyapa duduk di tepi danau fakultas Tehnik setelah ospek hari pertama berlangsung. Danau Fakultas Tehnik sa...