8. Shining shoes

13 1 0
                                    

"Waow!!" Aku berbinar melihat sepasang sepatu berwarna
Putih - biru yang cantik nan berkilauan

Mungkin milik Zhuge liang? Warnanya kan biru? Ah tidak.. Ini kan sepatu cewek, Masa orang yang cool kayak gitu pake Girl Shoes?
No way.

Pikirku lalu mengambil sebuah sepatu berwarna Putih - ungu

"Lama sekali! Kau hilang kemana?"

Bibirku muncu' kayak donal bebek kesal,

"Ah.. Sudahlah! Sebaiknya kita lanjutkan berkelilingnya " Katanya lalu berjalan didepanku--memandu arah, "Zhuge Liang? Kamu.. Tidurnya dimana?" Tanyaku Lelaki itu berbalik, berhenti berjalan dan membalas,

"Di atas pohon."

Aku tertawa, "Kau bercanda kan?" ,Aku terus tertawa, lalu berhenti ketika melihat ia menarik sedikit audut bibirnya dan menurunkannya kembali

"Benarkah? Pohon besar ya huh?" Ocehku

Dia tidak menjawab dan meneruskan jalannya, seraya menjelaskan tempat tempat disana, tanpa terasa hari sudah mulai sore. Kami pun mencari pohon yang cukup besar untuk ditiduri,

Aku terkesiap saat melihat sebuah pohon besar di pinggir pantai yang dihias cantik dengan sebuah bantal bulat kecil, layaknya pohon khusus untuk ratu.

"Kau tidur disana, aku disini." kata nya menunjuk pohon indah tadi dan sebuah pohon besar yang dihias dengan berbagai buah buahan di sudut sudutnya, dan sebuah kasur king size

"Zhuge? Ini pohon apa?" tanyaku sebelum ia naik keatas pohon miliknya

"Pohon bakau," Balasnya tanpa menatapku

"Ooo.." Ocehku lalu ikut ikutan manjat, walau agak kesulitan.

Tiba tiba aku melihat tangga memutar yang bersandar di pohon bakau itu yang dihiasi oleh karpet berwarna merah, Jujur saja aku bingung mengapa mereka menghias pohon ini dengan begitu istimewanya layaknya aku ini ratu sehingga mereka menghiasnya sebegitu rupa indahnya. Pikirku seraya berjalan diatas tangga perlahan,

Sesampainya diatas pohon bakau--Kasur, aku segera berbaring dan menutup kedua kelopak mataku dan terbang kealam mimpi.

Pagi harinya.. Aku menata rambutku dan menuruni pohon bakau itu.

"Zhuge? Sarapannya sama apa?" tanyaku

"Sarapan? Peri tidak makan..." katanya

Aku mengacak acak rambutku yang sudah rapi dengan kasar.

Trus kalo yang lain nggak makan? Aku yang manusia sendirian makan sama apa? Seruku dalam hati panik

"Hei jangan mengacak acak rambutmu dengan kasar begitu..." Katanya merapikan kembali rambutku dengan jari jarinya.

"Tenang saja. Kau juga seperti nya keturunan seorang peri .. makanya begitu kau sampai disini busanamu langsung berganti.." Katanya sambil terus menyisir rambut cokelatku

"Zhuge Liang.." Sapa seorang gadis yang hanya berbalut handuk ditubuhnya, dengan rambut cokelat (Juga) dengan garis rambut biru tua

"Hai." Balasnya dingin,

"Mau shower ya?" Tanyaku, ia lalu menatapku, tatapan matanya terlihat agak mengesalkan. Lalu kembali netrall

"Baru ya?" tanya nya

"Iya! Namaku I.. Maksudku Sofia " balasku, dengan Zhuge Liang yang masih asyik dengan rambutku.
"Selesai!" Pekiknya

Tumben

The Space Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang