Prolog

6.7K 552 18
                                    

The Knight Prince

Prolog.

Hermione berjalan terburu-buru memasukki ruangan rapat yang sudah penuh sesak dengan orang-orang yang sedang menunggu keputusannya terkait permasalahan ini. Ia tidak lagi punya tenaga karena masalah ini dan akhirnya menyerah dan mengganti sepatu tumit tingginya dengan sepatu olahraga sederhana untuk menjang kegiatannya.

Asistennya, Tina Gray berjalan di sampingnya, berusaha menyamai langkah Hermione yang begitu cepat dengan sepatu tumit tingginya. Tina mengatakan sesuatu tentang apa-apa saja yang mungkin akan dipermasalahkan oleh orang-orang yang ada di dalam ruang rapat itu untuk mempersiapkan Hermione, tapi Hermione tidak terlalu fokus, ia hanya sedang berpikir keras bagaimana menyelesaikan masalahnya kali ini.

Salah satu pengawal di kementrian sihir membukakan pintu untuk Hermione dan asistennya.

"Maaf aku terlambat." Hermione berseru kemudian duduk di satu-satunya kursi yang masih kosong di kepala meja. Tidak ada proses jabat tangan sama sekali karena mereka semua tahu sekarang mereka sedang ada dalam kondisi darurat dan tidak ada waktu untuk basa-basi.

Hermione menghela nafasnya kemudian melihat ke arah kepala Auror, Anthony Goldstein. "Auror Goldstein, ada perkembangan?" Hermione bertanya penuh harapan, berharap laporan yang diberikan Anthony tiga puluh menit yang lalu dan sekarang akan berbeda.

Anthony tersenyum getir. "I'm sorry minister, tapi kami masih belum berhasil melacak siapapun atau apapun."

"Chief Police Bosel?" Hermione bertanya, kali ini kepada kepala kepolisian Muggle yang kali ini ikut rapat dengan mereka.

"Tidak ada satupun dari korban yang bisa mengidentifikasi siapa yang menyerang mereka, kecuali fakta bahwa mereka semua menggunakan jubah hitam, dengan tutup kepala yang menutupi wajah mereka dan tongkat yang mereka pegang mengeluarkan cahaya yang menyerang mereka." Herman Bosel memberitahu informasi ala kadarnya yang ia miliki.

Hermione berusaha untuk menahan helaan nafasnya kemudian melihat ke arah Perdana Mentri Muggle yang duduk tepat di hadapannya, di ujung meja yang lain, yang sedang melihat ke arahnya dengan tatapan jengkel.

"Minister Granger?" Perdana Mentri Muggle, William Becker berseru tanpa basa-basi berusaha menyembunyikan rasa jengkelnya. "Kau harus punya solusi atas masalah ini sebelum Ratu memanggil kita semua."

Hermione akhirnya menghela nafasnya. She likes The Majesty so much dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya jika Ratu Inggris itu kecewa padanya hanya karena ada segerombolan penyihir yang membuat masalah di dunia Muggle.

Hermione baru akan mengatakan sesuatu saat tiba-tiba salah satu auror masuk ke dalam. "There's another attack."

.

Hermione tidak percaya apa yang dilihatnya, dua perempuan Muggle sedang ditanyai oleh pihak kepolisian terkait apa yang baru saja terjadi sementara seorang pria yang menggunakan jubah hitam terduduk lemas di tanah dengan sebuah tali yang mengikat seluruh tubuhnya.

Hermione dengan Anthony dan Herman berdiri melihat ke arah penyihir pria itu dengan aneh. Apa yang baru saja terjadi?

Salah seorang dari polisi muggle mendekati mereka dan mengajak Herman bicara. "Sir, kami akan membawa dua korban ke kantor polisi untuk dimintai keterangan, mereka tidak luka sama sekali dan bisa memberikan penjelasan."

Herman mengangguk kemudian melihat ke arah Hermione, Hermione kemudian memberi tanda agar salah satu obliviator dari kementrian agar ikut dengan mereka.

"Apa yang terjadi?" Anthony bertanya pada salah satu anggotanya, ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kali ini, kenapa sekarang situasinya terbalik?

Sebelum ini sudah terjadi lima kali penyerangan kepada para Muggle secara acak, mulai dari sepasang kekasih yang sedang menghabiskan waktu di taman, seorang ibu yang baru selesai berbelanja di supermarket, sampai seorang pengemudi taksi yang akan menuju perjalanan pulang, awalnya mereka tidak menyadari kalau ini adalah ulah seorang penyihir dan mengira ini hanya penyerangan acak yang terjadi karena penjahat Muggle, tapi kemudian ketika semua korban memberikan keterangan serupa, tongkat, jubah, dan cahaya, mereka yakin ini ulah seorang penyihir.

Tapi kali ini yang mereka temui berbeda. Biasanya hanya akan ada muggle yang menjadi korban tergeletak tidak sadarkan diri di lokasi kejadian, tapi sekarang malah pelakunya yang tergeletak di tempat kejadian.

"Kami tidak bisa menemukan tongkatnya." Salah satu auror berseru.

"Apa?" Hermione dan Anthony bertanya bersamaan.

Saat itu juga auror lain berlari ke arah mereka. "Seseorang mengirim tongkat ke kantor Auror, setelah diperiksa itu adalah tongkat milik Michael Smith." Auror junior itu memberitahu.

Anthony mendekat ke arah pria yang masih terduduk lemas di tanah dan menyingkap tudung penutup kepalanya.

"Apa dia Michael Smith?" Hermione bertanya begitu mereka semua bisa melihat wajahnya.

Anthony mengangguk. "He is, salah satu penjahat kelas teri yang sering keluar masuk azkaban karena hal-hal bodoh." Anthony berseru.

Hermione menyeringitkan keningnya, apa yang sebenarnya terjadi sekarang?

... to be continued

a/n : prolog untuk pemanasan.

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now