Chapter 18

2.9K 294 96
                                    

The Knight Prince

Chapter 18.

Hermione tidak bisa tidur, ia sudah mematikan lampu dari tadi tapi ia tidak bisa tidur, ia sudah berguling ke sana ke mari tapi masih tetap tidak tenang. Ia tahu masih ada beberapa hal yang tidak diberitahu Draco Malfoy kepadanya, begitu juga Harry dan Ron, setiap ia bertanya atau mencari tahu lebih lanjut tentang Goldstein semua orang menjadi defensif dan ujung-ujungnya ia tidak pernah mendapatkan informasi lebih selain mereka membenci satu sama lain.

Hermione harus mencari tahu kenapa Harry mengasingkan Goldstein waktu itu, ia harus mencari tahu. Ia tidak yakin tapi mungkin jika ia tahu alasan sebenarnya maka ia akan tahu juga alasan mereka bertiga begitu membenci Anthony Goldstein selain dari kejadian saat ujian kelulusan auror mereka.

Hermione bangun dari kasurnya dan berencana membangunkan Draco jika ia sudah tidur untuk bertanya jika ia tahu alasan Harry melakukannya, tapi jika Draco tidak tahu atau menolak memberitahunya, maka sepertinya ia harus pergi ke kediaman keluarga Potter tengah malam ini.

Hermione menyalakan lampu, mengikat rambutnya dan membuka pintu. Begitu keluar dari kamarnya ia mencium bau gosong dan segera pergi ke dapur, apa ia belum mematikan kompor? Hermione mengecek dapur mereka dan tidak ada apa-apa di sana. Ia berusaha mencium kembali dari mana asal bau gosong itu dan berjalan ke arah ruang tamu dimana perapian berada.

"Shit." Hermione berseru kencang saat ia menemukan perapian mereka menyala begitu besar sampai keluar dan sudah mulai memakan habis karpet yang berada di depan perapian itu. Hermione baru akan meraba tongkatnya saat ia ingat kalau tongkatnya ada di bawah bantalnya.

"Draco!" Hermione berteriak kencang, sambil berlari ke arah kamarnya yang berada tepat di depan kamar Draco.

Saat ia sampai di depan kamar ia menemukan Draco keluar dengan wajah panik. "Ada apa, Granger?"

"Perapian kita terbakar, coba kau lakukan sesuatu, aku akan mengambil tongkatku." Hermione berseru kemudian mengambil tongkatnya dari kamarnya. Draco berlari ke arah perapian karena ia sudah memegang tongkatnya. Ia kemudian menggumamkan mantra pemati api tapi tidak ada hasilnya.

Draco mencoba lagi, kali ini mantra untuk mengeluarkan air, tapi juga tidak ada hasilnya.

Hermione berlari mendekat. "Apa-apaan? Kau tidak berusaha mematikannya?" Hermione berseru jengkel sambil melihat api yang sudah semakin besar. Ia kemudian juga mencoba mantra yang sama tapi tidak ada hasilnya.

"Damn! Apa yang terjadi?" Hermione mulai panik, api dihadapan mereka semakin besar dan sudah membakar seluruh karpet, api itu mulai menjalar ke dinding yang dilapisi wallpaper kertas dan ke sofa yang ada di sekitar karpet.

"Coba cari alat pemadam di basement, aku akan mencoba mengambil air dari dapur atau kamar mandi." Hermione berseru. Mereka berdua segera berlari melakukan apa yang baru saja dikatakan Hermione.

Hermione pergi ke dapur yang paling dekat tapi tidak ada air yang mengalir dari keran di wastafel, begitu juga dari kamar mandi.

"Granger! Aku tidak menemukan alat pemadam dimanapun!" Draco mulai panik. Ia kemudian berpikir dari mana mereka bisa mendapatkan air karena sihir mereka berdua entah bagaimana tidak bekerja. Mereka tidak bisa lari keluar karena safehouse ini memang dirancang untuk tidak punya pintu normal seperti Muggle, satu-satunya cara untuk keluar masuk adalah dengan saluran floo atau ber-apparating.

Draco mencoba ber-apparating tapi tidak bisa. Ada sesuatu yang memblok sihir mereka.

Draco berlari lagi ke kamarnya, kali ini diikuti Hermione di belakangnya. Ternyata Draco berusaha menggunakan ponselnya.

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now