Chapter 9

2.7K 448 61
                                    

The Knight Prince

Chapter 9.

-Flashback-

Draco memakai seragam lengkapnya sambil memperhatikan Goldstein yang duduk tidak tenang di kasurnya.

"Ada apa?" Draco bertanya.

Harry masih di kamar mandi dan Ron sudah pergi ke ruang makan untuk sarapan lebih dulu sebelum menjalankan ujian terakhir mereka.

"Aku gugup." Goldstein berseru.

Draco tersenyum kecil. "Lakukan saja yang terbaik, Goldstein." Draco berseru, ia mengikat tali sepatunya kemudian berdiri tegak. "We're on this together."

.

Draco dan Ron berdiri di belakang Harry dan Anthony sementara mereka berempat menunggu tugas dari ujian akhir mereka dibagikan bersama kelompok-kelompok lainnya yang juga terdiri dari empat orang.

Satu persatu perwakilan dari setiap kelompok dipanggil ke depan dan diberikan selembar kertas, sampai akhirnya tiba Anthony dipanggil sebagai perwakilan kelompok mereka. Anthony maju ke depan dan tidak lama kembali dan mereka berempat bersama membaca kertas yang menjadi tugas mereka.

Ada dua baris tulisan di sana.

Baris pertama terlihat seperti alamat dan baris kedua hanya kalimat sederhana, 'semua atau tidak sama sekali.'

-End Of Flashback-

"Apa artinya itu?" Hermione bertanya.

"Kopiku sudah habis." Draco berseru.

Hermione tertawa lalu berdiri dari kursinya dan menyalakan lagi mesin kopi yang ada di disana dan lalu duduk lagi di depan Draco.

"Kenapa kau berhenti di tengah-tengah cerita?" Hermione berseru jengkel.

Draco tertawa dan memakan sepotong kue yang ada di piringnya sambil melihat Hermione yang benar-benar jengkel.

"Begitu gelas kopiku terisi lagi aku akan langsung melanjutkan ceritaku, Granger."

Hermione menunggu Draco menyesap kopinya kemudian melanjutkan ceritanya, ia benar-benar ingin tahu apa yang menjadi penyebab masalah di antara Draco, Harry, dan Ron dengan Anthony Goldstein dan jika sampai malam ini ia tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka ia akan menarik rambutnya sampai botak.

"Kami tiba di satu rumah." Draco memulai. "Rumah yang ada di alamat yang ada di kertas itu. Kami semua sudah tahu kalau ini hanya simulasi namun kami tetap harus melakukan semuanya sebaik-baiknya."

"Harry dan Ron mulai menggunakan sihir untuk memastikan sihir-sihir macam apa yang ada di sekitar kami, sesuai seperti peraturan dan tata cara penyerbuan." Draco menjelaskan lagi, ia menghela nafasnya. "Goldstein berdiri diam, ia punya phobia sunyi, suasana di sana sangat sunyi dan kurasa itu membuatnya tidak nyaman."

Hermione terdiam, ia merasa sesuatu yang salah akan segera ia dengar.

"Aku merasa ada yang salah dan tanpa menunggu hasil dari Harry dan Ron aku langsung masuk ke dalam." Draco berseru lagi.

Hermione menarik nafasnya.

"Ada seorang anak kecil di dalam rumah itu." Draco berseru pelan, matanya dingin dan ia menatap kosong ke arah meja yang ada di antara mereka berdua.

Hermione terdiam, ia tidak bisa menduga apa yang akan terjadi setelah ini.

"Dia menangis." Draco berseru lagi. "Anak perempuan kecil, rambutnya pirang dan ia menggunakan baju putih dengan motif daun-daun. Ia duduk di karpet kosong sambil memegang boneka anjingnya."

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now