Chapter 10

2.6K 414 36
                                    

The Knight Prince

Chapter 10.

"You're the one that ask me for this." Draco berseru kemudian menempelkan bibirnya ke bibir Hermione.

Hermione menarik nafasnya dan secara otomatis ia melingkarkan tangannya di leher Draco. Pria di hadapannya itu langsung meletakkan tangannya di pinggang Hermione dan mengangkat tubuh perempuan itu dan menggendongnya pelan.

Hermione melingkarkan kakinya di pinggul Draco dan membiarkan Draco masuk ke dalam kamarnya. Mereka berhenti di dalam di atas meja besar yang belum-belum sudah dipenuhi banyak berkas milik Draco.

Draco mendudukkan Hermione di meja kerjanya dan mereka terus berciuman seperti tidak ada hari esok. Hermione menggerakkan tangannya dan meletakkannya di kepala Draco, merasakan rambutnya yang begitu halus dan lembut.

Draco mengerang dan meletakkan tangannya di pinggang Hermione dan terus menciumi perempuan di dekapannya itu. Ia sungguh ingin melakukan hal yang lebih dari ini, tapi ia harus bisa menahan dirinya untuk sesuatu yang lebih besar lagi nantinya.

Hermione mengeratkan kakinya di pinggul Draco dan menarik pria itu lebih dekat lagi, ia menutup matanya dan seperti kehilangan kendali akan dirinya.

Draco perlahan menggeser bibirnya ke pipi Hermione kemudian turun ke lehernya.

Hermione mendesah keras.

Draco mengerang dan menarik dirinya.

"Kau ingin aku berhenti?" Draco bertanya pelan. Matanya masih tertutup dan ia menempelkan keningnya ke kening Hermione.

Hermione juga masih menutup matanya.

Mereka belum siap untuk sesuatu yang lebih dari ini.

.

"Malfoy." Hermione berseru pelan sambil menyentuh lengan pria yang sedang asik bermain catur sihir kecil tanpa lawan di sampingnya.

"Apa?" Draco mendongak dan tersenyum, mereka berdua duduk di kasur di kamar Draco setelah momen sebelumnya, masih berusaha menghilangkan sisa-sisa kecanggungan di udara sekitar mereka.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" Hermione bertanya pelan.

Draco bisa melihat senyuman canggung di terukir di bibir perempuan di hadapannya. "Tentu saja." Draco berseru.

"Kenapa kau dulu maju dan mencalonkan diri sebagai mentri sihir?" Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya Hermione menanyakan hal ini, tapi entah kenapa ia tahu kalau mungkin, kali ini, ia bisa mendapatkan jawaban yang sebenarnya.

Draco menghela nafasnya.

-Flashback-

"Draco! Kau tidak sedang bercanda kan?" Lucius bertanya jengkel.

"Tidak, tentu saja tidak."

"Lalu kenapa kau mau membuang-buang waktumu untuk ini?" Lucius bertanya lagi, masih tidak percaya atas ide yang baru saja dilontarkan oleh anak laki-lakinya itu. "Kita sudah punya kekuasaan yang sangat besar, Draco. Kau tidak perlu membuang-buang waktu untuk menjadi Mentri Sihir, mengurusi hal-hal yang tidak penting."

Draco melihat ke arah ayahnya itu dengan tatapan dingin. "Aku tidak akan membiarkan Hermione Granger menjadi mentri sihir begitu saja, tidak ada satupun orang yang maju dalam pemilihan kali ini begitu tahu kalau Granger maju."

"Menurutmu apa yang akan terjadi jika Granger menjadi Mentri Sihir?" Draco bertanya pada ayahnya.

Lucius terdiam.

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now