Chapter 13

3K 397 46
                                    

Sorry for the short chapter

The Knight Prince

Chapter 13.

Draco menghela nafasnya, ia kembali ke safe house yang ditempatinya berdua dengan Hermione dan Mentri Sihir itu sudah menunggu di ruang makan seperti akan menyidangnya dengan permasalahan paling berat.

Ia duduk di hadapan Hermione dan tersenyum melihat ke arah perempuan di hadapannya. "Aku akan menjelaskan semuanya." Draco berseru sebelum Hermione marah padanya.

"Jelaskan kalau begitu." Hermione berseru jengkel. Ia benar-benar punya banyak pertanyaan pada Draco, terlalu banyak sampai rasanya ia tidak punya cukup tenaga untuk mengutarakannya satu per satu.

Draco mengeluarkan tongkatnya, ia menggerakkannya pelan sehingga makanan ringan dari lemari dan dua gelas teh di hadapan mereka masing-masing. "Institusi sihir Amerika sangat berbeda dengan kita." Draco memulai. "Kau adalah bukti dari perbedaan itu, Hermione."

Hermione menaikkan sebelah alisnya, tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Draco.

"Kau bukti kalau institusi sihir Inggris jauh lebih bersih dari mereka, kau memenangkan posisimu sebagai Mentri Sihir tanpa kecurangan, aku yang punya latar belakang kotor seperti uang dan nepotisme sebelumnya tidak bisa mengalahkanmu."

"Tapi Nixon berbeda. Kau mungkin tidak percaya akan ini, tapi aku bisa saja mengendalikan seluruh institusi sihir Amerika jika aku ingin." Draco berseru. "Tapi aku malas." Draco kemudian mengangkat bahunya.

Hermione menggelengkan kepalanya tidak mengerti.

"Ayahku tahu benar bagaimana menggunakan uang dan kekuasaannya dan ia tidak melewatkan satupun ketika ia menjadikanku CEO Malfoy Inc. Aku tidak begitu tertarik mencari kekuasaan di ranah politik, jujur aku maju dalam pemilihan Mentri Sihir hanya untuk membuatmu jengkel dan menarik perhatianmu."

Hermione hanya bisa menggelengkan kepalanya dan membuat Draco tertawa. "Terserah kalau kau tidak percaya"

"Ayahku selalu mengajariku, dengan memiliki pengaruh besar dalam kementrian, seluruh bisnis kami akan berjalan dengan lancar, aku mengerti akan hal itu karena sebelum ini, kementrian sihir sangat korup. Aku berharap dengan Hermione Granger sebagai Mentri Sihir praktik-praktik kotor seperti itu akan hilang dan benar. Aku tidak pernah merasa sesenang ataupun senyaman ini dalam bisnisku. Aku hanya perlu mengikuti peraturan yang jelas, membayar biaya sesuai peraturan tanpa harus membayar biaya-biaya tidak jelas lainnya."

"Tapi institusi sihir Amerika tidak seperti itu. Siapa yang punya uang dan kekuasan paling besar, dia yang berhak untuk maju dalam pemilihan dan meskipun pemilihan terlihat seakan-akan dilakukan secara terbuka dan bersih, mereka memanipulasi hasilnya berdasarkan uang dan kekuasaan." Draco menjelaskan.

"Dan uang juga kekuasaanmu terlibat di sana." Hermione menyatakan pelan.

Draco menghela nafasnya. "Aku tidak bangga mengakuinya di hadapanmu, tapi iya. Uang dan kekuasaanku terlibat di sana."

"Jika kau memang terlibat banyak disana, kenapa Nixon memperlakukanmu seperti itu?" Hermione kemudian bertanya.

Draco mengangkat bahunya. "Mungkin karena aku terlalu malas mengurusi mereka belakangan ini, mereka lupa."

"Jadi dari awal kau tidak perlu perlindungan dari Auror ataupun Harry atau Ron, atau safehouse." Hermione menarik kesimpulan.

Draco menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Ia tersudut sekarang. Bagaimana caranya ia memberitahu Hermione kalau ia ingin berada di dalam safehouse ini hanya agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan Hermione.

Hermione menghela nafasnya. "Aku tidak tahu harus bilang apa."

"Maaf aku membuatmu kecewa." Draco berseru.

Hermione menggelengkan kepalanya. "Aku tidak kecewa." Hermione berseru. "Aku hanya benar-benar tidak tahu harus bilang apa padamu."

"Kau mau aku keluar dari safehouse ini?" Draco bertanya.

"Jika masalahmu sudah selesai aku tidak melihat apa lagi gunanya kau bertahan di sini." Hermione menjawab.

"Tapi aku ingin menghabiskan waktu denganmu." Draco bersikeras.

Hermione tertawa kecil. "Kita bisa menghabiskan waktu bersama meskipun tidak tinggal di tempat yang sama."

Draco tersenyum. "Aku akan tetap tinggal di safehouse ini. Aku bisa melindungimu sekaligus menjadi lebih dekat denganmu." Ia kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Hermione hanya mengangkat bahunya seolah tidak peduli kemudian bangun dari kursinya dan pergi.

.

Draco berdiri di depan kamar Hermione, ia tahu perempuan itu belum tidur dan sekarang kemungkinan besar sedang membuat semacam penelitian tentang dirinya.

Draco baru akan mengetuk kamar itu saat tiba-tiba tongkatnya bergetar.

"Shit." Draco berseru jengkel kemudian langsung pergi ke arah saluran floo.

.

Hermione baru selesai mandi, masih ada beberapa jam sebelum jam tidurnya dan sepertinya mengobrol dengan Draco di ruang tengah terdengar menyenangkan. Ia keluar dari kamarnya kemudian mengetuk pintu kamar pria itu yang ada di seberangnya.

Tidak ada respon.

"Draco, kau di dalam?" Hermione berseru sambil mengetuk lagi. Masih tidak ada respon dan Hermione akhirnya perlahan membuka pintu kamar yang ditempati pria itu. Melihat tidak ada Draco di sana dan tidak ada yang janggal, Hermione mulai mencari ke sekeliling rumah tapi Draco tidak ada dimanapun.

Hermione bingung, kemana pria itu pergi? Ia tidak bilang akan keluar, apa ada sesuatu yang penting?

Hermione baru akan berusaha menghubunginya dengan ponselnya saat saluran floonya menyala. "Minister, terjadi penyerangan lagi." Salah satu anggota tim khusus yang dibentuknya keluar dari saluran floo itu dan memberitahu Hermione apa yang baru saja terjadi.

.

Hermione berlari ke arah Harry dan Ron yang sedang berdiskusi dengan seseorang berjubah hitam, ia menggunakan jubah panjang dengan tudung kepala sehingga wajahnya tidak bisa terlihat dengan jelas, tapi sepertinya itu adalah The Knight Prince.

"Bagaimana?" Hermione bertanya pada mereka bertiga yang berdiri di depan ruangan interogasi.

"Kami berhasil menangkap sampai tangan kedua kali ini." Harry berseru, kami mengikuti pelaku penyerangan dan ia bertemu dengan pria yang menyuruhnya melakukan penyerangan acak ini, mereka berdua sudah diamankan di dua tempat yang terpisah sekarang.

Hermione mengangguk. "Bagus sekali, Harry. Bagaimana dengan korban penyerangannya?" Hermione bertanya lagi.

"Seorang perempuan Muggle, karyawan swasta yang baru selesai lembur, berdasar hasil pemeriksaan tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ia bisa keluar dari rumah sakit Muggle besok siang." Ron gantian menjelaskan.

"Terimakasih atas kerja bagus kalian, kapan kita akan memulai interogasi?" Hermione bertanya.

Harry dan Ron melihat ke arah The Knight Prince.

"Ada sesuatu yang harus kami jelaskan terlebih dahulu sebelum anda bisa ikut dalam proses interogasi, Minister." The Knight Prince berseru dengan suaranya yang serak.

"Apa?" Hermione bertanya.

"Ada kemungkinan, Goldstein terlibat dalam semua penyerangan ini." Harry kemudian berseru.

... to be continued

The Knight PrinceWhere stories live. Discover now