Bagian 05

6.4K 167 2
                                    

Pergi ketempat gym setiap hari minggu sudah menjadi rutinitas wanita cantik ini. Tidak perlu capek-capek turun kelantai bawah apartemennya tempat dia tinggal di Amerika, karena dirumah besar ini sudah tersedia ruangan khusus nge-gym. Bahkan jika Linda ingin bermain golf dirumah ini juga tersedia arena mini golf, lapangan basket dan mungkin masih banyak lagi tempat berolahraga dirumah milik Rose dan Daniel—suami Rose.

Betapa beruntung sekali kakaknya itu memiliki suami seperti Daniel Anthony yang sangat mencintai Rose. Walau memang perjalanan hidup kisah cinta mereka dahulu begitu banyak rintangannya, tapi dengan kekuatan cinta mereka miliki rintangan sebesar apapun berhasil mereka lalui hingga kini Daniel dan Rose mempunyai seorang putra yang tampan seperti sang Ayah—Daniel bernama Romeo Anthpny.

Linda berharap suatu saat nanti dia bisa bertemu seorang lelaki yang mencintainya sepenuh hati, menerimanya apa adanya bukan ada apanya. Dan kemudian menikah. Tapi sampai sekarang ini belum ada sosok lelaki bisa mengetarkan hatinya membuat Linda jatuh cinta setelah menghilangnya lelaki itu.

Ed, lirih Linda dalam hati.

"Tante." Romeo memasuki ruang gym bermaksud memanggil Linda menyuruhnya untuk sarapan bersama ditaman belakang rumah yang sudah Rose—Mqma Romeo persiapkan bila setiap hari libur.  Tapi apa yang telah dia lihat, tante Lindanya begitu semangat berjalan diatas tredmil sampai kecepatan begitu cepat dan tatapan—sulit sekali Romeo jelaskan. Hingga kemudian tubuh mungil Linda terjatuh jika saja tidak dengan cepat Romeo menangkap Tubuh Linda dan mematikan alat tersebut.

"Tante." Roneo menatap khawatir wajah Linda penuh keringat. Mata wanita itu terpejam dengan nafas masih terengah-engah. Romeo lalu mengangkat tubuh Linda ala bridal melangkah keluar dari euang gym menuju lantai atas dimana kamar Linda berada, begitupun kamaenya karena memang kamar mereka bersebelahan.

"Makasih." ucap Linda setelah Romeo menurunkannya diatas ranjang.

"Tante istirahat saja. Nanti aku suruh pelayan untuk mengantar sarapan kekamar." titah Romeo mengulurkan tangan kanannya mengelus lembut kepala Linda sesaat.

"Jangan kasih tau Kak Rose ya soal kejadian tadi." pinta Linda mensongakkan wajah ketas menatap Romeo yang menjulang tinggi berdiri disamping ranjang.

Setiap mendengar Linda memanggil Mamanya 'kak Rose' rasanya Romeo ingin tertawa dia jadi teringat kartun Upin-Ipin dimana mereka memanggil Kakaknya seperti itu. "Kenapa?" tanya Romeo.

"Rahasia."

Romeo mendengus. "Ya sudah aku kebawah dulu mau makan. Laper." Romeo melangkah keluar dari kamar Linda.

Linda menatap kepergian Romeo hingga pria itu menghilang dibalik pintu kamar tertutup. Menghela nafas panjang kemudian menghembuskan perlahan Linda mengusap wajahnya menggunakan kedua tangannya.

'Mana Linda?" Rose menatap Romeo yang baru saja datang ketaman.

"Dikamarnya." Romeo menarik kursi samping Daniel ayahnya.

"Tidak sarapan?" Linda mulai melayani suaminya mengambilkan nasi dan lauk pauknya.

"Pelayan mengantarkan sarapan Tante kekamar." jawab Romeo.

"Baiklah, selesai sarapan Mama akan kekamarnya menanyakan kenapa dia tidak ikut sarapan bersama kita." ucap Rose.

Romeo menatap sang Mama kemusian mengedikkan bahunya acuh, dan dia mulai memakan sarapan paginya.

"Tan, Tante Linda." Romeo mengetuk pintu kamar Linda, lalu membuka pintu tersebut melangkah masuk kedalam. Yang Romeo temukan dikamar itu sepi tidak terlihat sosok Linda disana, hanya saja dia mendengar auara orang bernyanyi didalam kamar mandi begitu kencang membuat Romeo meringis mendengar suara fals tersebut.

Pintu kamar mandi terbuka, memperlihat Lindq keluar dari sana menggunakan handuk dari dada sampai pahanya saja dan rambut panjang yang basah habis keramas.

"Romeo." pekik Lindah schok melihat Romeo berada dikamarnya. Dengan kaku pria itu berdiri didekat jendela menatap Linda yang begitu menggoda sehabis mandi mengginakam handuk. Damn...!!! Tantenya ini apa sengaja menggodanya tanpa digodapun Romeo sudah tergoda sama Tante Lindanya.

"Tante maafkan aku." Romeo tidak bisa menahan godaan ini. Dia melangkab mendekati Linda sampai jarak antara mereka hanya satu langkah. Lalu Romeo menarik tangan Linda menipiskan jarak mereka dan melumat bibir tipis milik Linda.

Plakkk...

"Auh...!!! Tante kok tampar aku sih?" tanya Romeo setelah ciuman mereka berakhir.

"Dasar keponakan kurang ajar!" kesal Limda masuk kekamar mandi.




***

Tante Linda (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang