Bagian 15

3.2K 106 17
                                    

Mereka telah sampai di supermarket terdekat. Romeo mengambil troly  lalu mendorongnya mengikuti Ros dan Nisa ke bagian tempat sayuran, daging dan lain-lai_nnya. Entah masakan seperti apa yang akan Ros buat bersama Nisa, begitu banyak berbagai macam sayuran. Apakab Ros akan memasak makanan serba sayuran? Oh tidak, Ros sangat tahu bahwa Romeo tidak terlalu menyukai sayuran.

Waktu kecil Romeo suka dengan sayuran, apa lagi sayur bayam dan wortel. Namun, tidak tahu sejak umur berapa dan alasannya kenapa Romeo tidak lagi suka sayuran rasanya setiap kali ia melihat atau memakannya bulu kuduknya jadi merinding, perut terasa melilit dan mual.

Dan karrna hal itu ART dirumh Ros biasa memasak jarang memasak makanan sayuran. Mereka tahu bahwa tuan muda mereka tidak menyukai sayuran.

"Udah semuanya bukan?" tanya Ros pada Nisa.

Nisa mengangguk. "Iya, Aunty." jawabnya.

"Kita ke kasir kalau begitu." Ros melangkah kearah kasir membayar semua belanjaan yang terlihat hampir penuh didalam troly Romeo dorong.

Sesampainya dikasir Ros mengeluarkan semua belanjaan keatas meja kasir dibantu Nisa, setelab selesai Romeo mendorong troly kosong itu keluar untuk dipakai kembali menaruh kantong-kantong pelastik berisi belanjaan tersebut, tidak mungkin bukan Romeo membawa barang belanjaan segitu banyak menenteng sendiri menggunakan kedua tangannya? Gila saja bisa patah tangannya ini.

"Mas Romeo." panggil Nisa. "Sini, biar Nisa saja yang mendorong." ucap Nisa merasa tidak enak hati melihat Romeo membawa belanjaan sebegitu banyak, padahal kebutuhan bahan makanan yang akan ia dan Ros masak tidak banyak. Nisa jadi kasihan melihat Romei.

"Udah nggak usah. Biar gue aja." balas Romeo.

"Mas Romeo yakin?" Nisa menatap Romeo bertanya.

"Iya." jawab Romeo tersenyum kecil.

"Romeo, Nisa ayo."

'"Iya Aunty."

Mereka bertiga kemudian melangkab ke parkiran mobil.


***


Baru saja selesai mandi, ponsel Romeo berbunyi diatas meja kecil samping ranjang. Romeo meraih ponsrl dan tereenyum melihat nama kontak yang Romeo beri nama Tante Linda dengan emoticon 'love' menelepon Romeo.

Tanpa basa-basi pun Romeo segera mengangkatnya.

"Halo Tanteku sayang." sapa Romeo bahagia.

"Apa sib Romeo." protes Linda kesal.

"Apanya yang apa sih sayang?"

"Besok aku mau ke Jakarta." Linda mengacubkan Romeo tidak jelas itu. "Bilangin ke Kak Ros."

"Serius Tante mau ke Jakarta besok?" tanya Romeo memastikan.

"Iya."

"Sama Kakek?"

"Ayah nggak mau ikut."

"Berarti Tante sendirian dong kesininya?" jika saja besok tidak ada kuliah ingin sekali rasanya Romeo menjemput Linda.

"Aku berangkat bersama Satria." ucap Linda membuat Romeo kaget dan marah.

"Kenapa harus sama dia sih? Aku jemput aja gimana Tante?"

"Memangnya kenapa?"

Romeo diam. Memangnya kenapa? Tanya dirinya dalam hati merasa tidak tahu harus jawab apa. "Terserah Tqnte." Romeo menutup panggil itu secara sepihak.

Sementara Linda yang berada duduk diayunan taman belakang mengerut kening melihat layar ponel. Romeo menutup teleponnya begitu saja, ada apa sama anak itu? Linda heran sendiri.

Ting.

Ponsel Linda berbunyi, satu pesan balasan WA dari Ros masuk.

Ros : Oke, Kakak tunggu kedatangan adik tersayangku.

Lalu dua pesan gambar masakan masuk.

Linda ; Resep baru nih?

Ros ; iyadong. Di ajarin sama calon mantu impian hihi...

Linda ; Enak banget. Kapan-kapan kenalin sama akulah Kak, mau liat calon mantunya seperti apa.

Ros ; Namanya Nisa  kamu oasti suka orangnya sholehah banget.

Linda ; Oke aku tunggu.

"Sejak kapan Romeo punya pacar lagi?" tanya Linda pada dirinya sendiri.


***


Ke esokkan harinya. Pukul tiga sore Linda telah sampai di Jakarta, lebih tepatnya rumab Ros bersama Satria yang dengan baik hati mau mengantar Linda.

Dan, bersamaan kedatabgan Linda. Romeo yang baru pulang dari kampus tiba dirumah tersenyum melihat sosok Linda namun senyuman itu berubah menjadi sinis saat melihat seseorang disamping Linda. Satria.

"Romeo. Kamu baru pulanc dari kampus?" tanya Linda.

"Hm." Romeo menjawab sekenanya lalu melangkah masuk begitu saja melewatii Linda dan Satria. Bukan bermaksud tidam sopan hanya saja ia merasa kesal dan tidak suka melihat Tante Lknda bersama pria itu.

Jika tahu akibatnya akan seperti ini dari awal Romeo tidak setuju dengan rencana Kakek Hardi ingin menjodohkan Tante Linda sama si Satria itu,. Romeo tidak akan setuju

"Romeo." Ros yang berpapasan dengan Romeo memanggilnya. "Kamu kenapa?" kening Rose mengeryit bingung melihat raut wajah Romeo seperti itu. Antara kesal, marah dan bahagia? Ah pokoknya tidak jelas begitu.

"Didepan ada Tante Linda." alih-alih menjawab Romeo memberi tahu Ros soal Linda sudah datang, lalu ia melangkah naik ke lantai atas ke kamar.

"Oh, Linda udah datang. Cepat amat ya." segera Ros melangkah ke depan menemui Linda bersama Satria.

"Eh... Satria kemana Lin?" tanya Rose pada Linda saat tidak melihat Satria.

"Satria udah pergi."

"Kok pergi sih? Kenapa nggak diajak masuk dulu." ucap Rose

"Dia harus segera kerumah sakit. Dia juga menitip salam buat Kakak." balas Linda.

"Ob ya udah kalau gitu."

'"Aku istirahat dulu, Kak.' pamit Linda yang divalas anggukkan Rose.

Kaki Linda melangkah menaiki anak tangga menuju kamar, sesampainya dalam kamar ia menutup kembali pintu namun sebuah tangan menahan pintu tersebut.

"Rom..."

Mata Linda membeliak kagrt saat secara tiba-tiba Romeo mendorong tubuh Linda ke dinding. Romeo menyudutkan Linda diantara dinding dan dirinya, tatapannya menatap Romeo tajam setajam pisau dengan rahang mengeras menahan amarahnya.

"Apa Tante sama dia pacaran?" desis Romeo bertanya.

"Maksud kamu?"

"Jawab Tante."

"Jawab apa?" Linda mendorong tubuh Romro agar melepaskan tubuhnya dari kungkungan Romeo.

Tidak menghiraukan, Romeo menunduk kepalanya. Perlahan wajah tampannya mendeka kearah wajah Linda dan detik kemudian bibir Romeo meraup bibir Linda dengan ciumannya.


***

Bersambung...

YUK KOMENTAR AKU TUNGGU... LIKE JUGA.

kalau ada TYPO maaf.

Love, Panda.

Tante Linda (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang