Bagian 14

3.3K 110 7
                                    

Selama jam mata kuliab berlangsung tadi Romeo tidak bisa konsntrasi dengan pelajaran yang diajarkan oleh dosennya. Didalan kepalanya tuh hanya ada Tante Linda, dan Tante Linda saja. Ia tidak mengerti apa sedang terjadi pada dirinya.

Pernah, kala malam dimana ia dan teman-temannya sedang nongkrong disebuah starbucks. Romeo meminta pendapat pada salah satu teman, tentu saja dengan berdalih bukan dirinya melainkan ada seseorang ia kenal dan temnnya percaya saja.

"Itu artinya dia cinta sama perermpuan itu.' ucap teman Romeo waktu itu.

Cinta? Benarkah Romeo cinta pada Tante-nya sendirir? Oh pasti itu salah. Ya salah.

Tapi... didalam lubuk hati Romeo paling dalam ia tidak bisa menyangkal hal tersebut bahwa memang benar jika dirinya mencintai Tante Linda.

"Arghhh..." teriak Romeo frustasi sendiri membuat para penghuni kampus yang sedang berada dikantin menatap kearahnya dengan tatapan bingung mereka.

"Woy Rom, kenapa lo?" Getha bersama Lutvi teman sekelas Romeo datang dengan makanan merrka bawa masing-masibg.

"Jangan ganggu dia, Get." ucap Lutvi nenarik kursi kosong samping Romeo, sedangkan Getha duduk didepan Romeo.

"Lagi galau dia." tambah Lutvi melirik Romeo.

"Galau?" Getha tertawa geli. "Lo kan jomblo bro. Galau-in siapa? jessica mantan lo itu yang udah punya gebetan?" ucap Getha sambil memakan batagor miliknya.

Romeo yang hanya diam sedari tadi mengalibkan tatapannya dari ponsel, dan menatap Getha tajam. "Nggak sudi gue galauin orang yang udab hianatin gue." sungut Romeo dan memainkan ponselnya kembali. Ia sedang kepoin akun instagram Tante Linda, baru saja Tante Linda memposting foto kue-kue lucu besrrta minuman sepertinya Tante Linda sedang berada disuatu tempat entah dimana.

Dan, amarah Romeo semakin meningkat kala melihat status ig story  dari Satria yang memperlihatkan sosok Linda sedang duduk dari arah samping.

Sialan memang itu si Satria pembajak sawah.

Tanpa sadar Romeo meremas ponsel digenggamannya. Lutvi yang diam-diam menatap pun hanya geleng-geleng kepala saja tanpa berani berkomentar.

Romeo memundurkan kursinya kebelakang lalu berdiri dari duduknya. "Gue prrgi duluan.." kakinya melangkah nanun berhenti dan berbalik menatap Lutvi dan Getha. "Oh ya, bilang ke anak-anak nanti malam gue nggak bisa ikut kalian ke club." setelah mengatakan itu Romeo kembali melangkah pergi keluar area kantin.

Sedangkan Getha, pria brrkacamata itu melongo bingung melihat Romeo yang hari ini benar-benar bertingkah aneh. "Bro, kenapa sih sama si Romeo itu?" Getha bertanya penasaran pada Lutvi.

"Tanya aja sama orangnya sendiri." ucap Lutvi mengedikkan bahu membuat Getha kesal saja.

***

"Maaa."

Menggendong tas ransel dikedua bahunya Romeo menuruni anak tangga mencari Ros.

"Nyonya diruang tamu, den." ucap salah satu bibik dirumah Romeo.

Kening Romeo mengerut. "Ada tamu bik?" tanyanya.

"Iya, cewek cantik. Bibik permisi kembali kedapur ya den."
"Iya bik." karena penasaran siapa tamu yang dibilang cewek cantik sama Bibik dan sekalian pamit juga sama Mamanya, Romeo melangkah ke ruang tamu.

"Ma." panggil Romeo.

Ros yang sedang mengobrol dengan tamunya menoleh kearah Romeo dan tersenyum lalu pandangannya beralih kearah tas ransel besar putranya bawa. "Mau kemana kamu?" Ros bangkit dari duduk, melangkah mendekati Romeo.

"Aku pamit mau kerumah Kakek." ucap Romeo.

"Ada apa memangnya? Kakek baik-baik aja, apa lagi Linda."

"Yaa aku mau kesana aja gitu Ma."

"Trrus Mama gimana?" tanya Ros.

"Kan ada Papa."

"Kamu lupa? Papa lagi ke Jepang selama seminggu. Kan kamu sendiri yang diminta Papa jagain Mama selama Papa disana." ucap Ros.

Romeo menepuk keningnya, ia lupa soal itu bahwa Papanya meminta ia menjaga sang Mama selama Papanya diluar negeri. Daniel, Papa Romeo memang begitu protective sama istrin tercintanya.

"Ya udah kalau gitu Mama ikut Romeo aja. Kita kerumah Kakek." ucap Romeo.

"Nggak bisa. Hari ini Mama mau brlajar masak sama Nisa. Oh iya, Mama sampai lupa ngenalin kamu sama Nisa." Ros melangkah kearah seorang gadis dengan pakaian tertutup dan hijab dikepalanya, lalu ia menarik lembut gadis itu kehadapan Romeo yang diam menatap gadis tersebut.

"Nisa, kenalin ini Romeo putra Aunty satu-satunya. Dan Romeo ini Nisa putrinya Tante Suci sahabt lama Mama." Ros memperkenalkan mereka berdua.

"Romeo." Romeo mengulurkan tangannya pada Nisa, namun gadis itu tidak membalas uluran tangan Romeo melainkan menangkupkan kedua tangan didepan dada sambil tersenyum ramah. Hal itu pun membuat Romeo kikuk dibuatnya.

"Kalau kamu mau kerumah Kakek minggu depan saja setelah Papa kembali dari Jepang, bagaimana?" saran Ros.

"Ya udahlan." pasrah Romeo menurut saja apa kata Mamanya.

"Baiklah, ayo kita pergi sekarang." Ros meraih tas disofa dan melangkah keluar bersama Nisa. "Ayo Romeo." Ros menoleh kebelakang saat Romeo masih berdiri disana dengan raut wajah sedih.

"Apa?"

"Kamu ikut bersama kami."

'Nggak ah.'

'Romeo." tatapan Ros galak.

"Iya, iya.' lagi-lagi Romeo hanya pasrah saja.

Gagal deh ketemu Tante Linda.


***

Bersambung...

Gimana sama part ini? Yuk komentar. Like juga aku tunggu jangan dibaca aja tanpa meninggalkan jejak kalian sebagai pembava yang baik okehhh???

Typo-nya juga maaf dan kasih tau nanti aku perbaiki.

Love. Panda.

Tante Linda (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang