"Gugurkan." gumam Mark dingin, sebelum membanting lagi gelas keramik itu ke dinding tepat di hadapan Jinyoung.
_______
Dada Jinyoung bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Mark dan egoisnya dia! Betapapun Mark merasa trauma dan ketidaksukaan mendalamnya atas kehamilannya ini, tapi harusnya pria itu sadar kalau anak ini adalah darah dagingnya, anaknya!
Sebegitu tidak berharganya kah dia di mata Mark Tuan sehingga dia harus mengorbankan anaknya atas nama kenangan Mark Tuan kepada Suzy?
"Tidak Mark!" Jinyoung menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap.
"Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apa pun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah."
Park Jinyoung menatap Mark dengan tatapan terluka yang dalam.
"Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga... dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang aku bilang tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku."
Mark tertegun mendengar ancaman itu, dia lalu menatap Jinyoung, dan menyadari betapa pria itu terluka.
Dia terlalu terburu-buru mengatakan isi hatinya, dan itu melukai Jinyoung.
Frustrasi, diacaknya rambutnya setengah marah.
"Dengarkan aku Park Jinyoung, kau jangan kekanak-kanakan, kalau kau hanya ingin menentangku..."
"AKU TIDAK MENENTANGMU!!"
Jinyoung setengah berteriak, kali ini emosinya pecah dan berderai.
"Aku tidak peduli perasaanmu atas masa lalumu dengan Suzy! Tetapi sekarang aku di sini, aku hidup dan bernafas saat ini. Dan kau dengan jahanamnya memaksaku menggugurkan anakku! Menurutmu apa yang harus aku lakukan selain berjuang melindungi anakku sekuat tenaga? Dia anakmu juga!!"
Anakmu juga.
Kata-kata itu terasa menusuk dadanya hingga membuatnya mengernyit.
Anaknya juga...
Tapi anak itu bisa menjadi pembunuh dan penghancur hatinya. Dia pernah mengalaminya sekali, dan dia tidak ingin mengalaminya lagi.
Dan jika dia mengalaminya lagi...
"Mungkin nanti kau akan berubah pikiran."
"Tidak akan." Jinyoung menyentuh kepalanya yang mulai berdenyut-denyut lagi.
Mark menatapnya dengan cemas, "Apakah kau pusing lagi?"
"Ya." Jinyoung mengerang sakit dan memijit kepalanya.
"Aku akan mengambilkanmu air."
Mark menuangkan air itu ke dalam gelas dan duduk ditepi ranjang, lalu menyerahkan gelas itu pada Jinyoung."Ini, minumlah."
Jinyoung menerima gelas itu dan meneguknya. Setelah selesai, Mark meletakkan gelas kaca itu kembali di tepian ranjang. Mereka diam di sana dalam keheningan, saling bertatapan. Biasanya suasana tidak secanggung ini.
Biasanya setiap malam Mark Tuan langsung mengajaknya masuk kamar dengan bergairah yang berlanjut dengan percintaan yang luar biasa, dan mereka langsung tertidur sampai pagi.
Tetapi sekarang keadaannya sangat berbeda.
Mark Tuan tidak bisa memecahkan
keheningan itu dengan bercinta. Dan pembicaraan mereka tadi ternyata telah menguras emosi mereka berdua.
![](https://img.wattpad.com/cover/156390534-288-k193850.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil || MarkJin •Mark Tuan & Park Jinyoung ✔
Romance[ COMPLETED + EPILOG ] ✔ || Remake (lagi) dari Novel Sleep With The Devil by Santhy Agatha. Mark dengan sifat arogannya yang memuakkan, dan Jinyoung dengan dendamnya yang tak kunjung padam. • Mark Tuan x Park Jinyoung. • WARN: FF YAOI DENGAN NC 21+...