Hubungan mereka membaik kembali meskipun sedikit kaku. Dan semakin bertambahnya usia kehamilannya, Jinyoung menyadari bahwa dia mulai menyayangi Mark.
Ya. Jinyoung menyadarinya ketika dia merindukan Mark saat pria itu tidak ada di sisinya.
Astaga.
Merindukan Mark Tuan adalah hal terakhir yang ada di pikiran Jinyoung, tetapi itu memanglah terjadi.
Sembilan bulan telah berlalu, sekarang perutnya benar-benar sudah membesar dan gerakannya lamban. Dia bahkan sudah tidak bisa melihat lututnya sendiri akibat terhalang perutnya.
Dengan lembut Jinyoung mengusap perutnya, mungkin karena anak ini, mungkin juga karena perubahan hormonnya.
Jinyoung tidak tahu, yang pasti setiap dia ada di dekat Mark, perasaannya menjadi hangat.
Oh, Mark tidak berubah.
Masih sama, begitu dingin, kaku, dan menakutkan bagi para pegawai dan rekan-rekan kerjanya, sekaligus begitu penuh kasih sayang di ranjang. Gaya bercinta Mark berubah sejak dia hamil, bahkan ketika usia kehamilan Jinyoung beranjak semakin tua, pria itu tidak lagi menyentuhnya.
Dia hanya mengusap lembut rambut hitam Jinyoung sebelum tidur. Meski masih belum kelihatan Mark bisa menerima kehamilannya, setidaknya Mark mencoba berkompromi.
Benarkah Mark Tuan sebenarnya mencemaskannya?
Benarkah Mark Tuan sebenarnya tidak menganggapnya sebagai boneka pengganti Suzy?
Jinyoung tidak tahu. Memikirkan itu semua membuat dadanya terasa sesak. Teringat akan sikap Mark Tuan selama kehamilannya. Mark memang bersikap lembut dan baik kepadanya, tetapi lelaki itu selalu berpura-pura bahwa kehamilan Jinyoung tidak ada.
Jinyoung tentu tahu jika Mark seperti memperhatikannya.
Pernah di suatu siang, ketika Jinyoung membawa buku-buku yang berat untuk dibawanya ke kamarnya, dan dari sekelebat matanya, Jinyoung tahu bahwa Mark Tuan sudah akan berdiri untuk membantunya mengangkat buku-buku itu, tetapi tertahan oleh Mino yang sudah duluan membantu membawanya.
Jinyoung juga teringat ketika usia kandungannya lima bulan, Mark pernah memeluknya dalam tidur, mereka bercumbu siap bercinta, lalu kemudian bayi itu menendang. Terasa kencang hingga menohok ke perut Mark.
Pria itu seketika langsung mundur, mengucapkan berbagai alasan dan beranjak pergi.
Sebegitu paranoid kah Mark dengan kehamilannya? Sebegitu takutkah Mark dengan bayi ini? Bukankah keberhasilannya mengandung bayi ini hingga memasuki usia sembilan bulan tanpa adanya permasalahan yang berarti telah bisa membuktikan kepada Mark bahwa Jinyoung adalah seseorang yang kuat dan sehat?
"Padahal kau tidak tahu apa-apa, sayang." Jinyoung mengusap perutnya dengan sayang.
"Maafkan ayahmu yang konyol dan aneh itu, ya. Dia hanya pria bodoh." Jinyoung tanpa sadar terkikik kecil.
"Tuan, ada yang ingin bertemu."
Song Mino tiba-tiba muncul di pintu,
mengalihkan perhatian Jinyoung dari lamunannya. Choi Youngjae muncul di belakang Mino, menggendong anak kecil yang begitu tampan, mungkin baru berusia sekitar dua tahun.Keponakannya Jaebum.
"Aku dengar tanggal kelahiran pangeran kecil ini sudah dekat, dua minggu lagi ya?"
Choi Youngjae masuk, mendudukkan Hyunjin dengan lembut di sofa dan memeluk Jinyoung.
Semenjak pernikahannya dengan Mark Tuan, Jinyoung bersahabat erat dengan Choi Youngjae, dan Mark membiarkannya karena memang hanya Youngjae satu-satunya teman Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil || MarkJin •Mark Tuan & Park Jinyoung ✔
Romance[ COMPLETED + EPILOG ] ✔ || Remake (lagi) dari Novel Sleep With The Devil by Santhy Agatha. Mark dengan sifat arogannya yang memuakkan, dan Jinyoung dengan dendamnya yang tak kunjung padam. • Mark Tuan x Park Jinyoung. • WARN: FF YAOI DENGAN NC 21+...