"apa katamu? Kau tak dengar? Memangnya semua yang manusia dibumi ini katakan harus bisa kau dengar? Adikmu itu sudah tak tahu diri mengatai kami!! jadi jangan membelanya lagi! Banyak saksi mata, banyak media yang meliput." seorang pria berjas merah marun berteriak didepan wajah lawan bicaranya. "dengarkan aku Kuchiki Byakuya, aku tak ingin cari masalah denganmu, jadi kau perintahkan adikmu untuk minta maaf pada kami. kami ingin adikmu! Adik pungutanmu! Aku bingung kenapa kau memungut gadis itu." buk! Emosi sang Kuchiki lepas, harimau putih yang hampir kehabisan populasinya marah ketika keluarganya dihina. Rahangnya bergemeletuk, matanya memancarkan aura membunuh yang sempurna. Tubuhnya sudah ditahan oleh beberapa body guard-nya. Sedangkan pria yang dipukul terdorong kebelakang beberapa langkah dan ditahan oleh pria yang ada dibelakangnya kemudian menggerak-gerakkan rahangnya yang baru saja mendapat kehormatan karna bisa merasakan bogem mentah dari seorang Kuchiki.
Pria Kuchiki itu mengambil nafasnya perlahan lalu menghembuskannya dengan kasar. Ia membungkukkan tubuhnya, tentu saja diikuti orang-orang yang ada dibelakangnya.
"maaf, aku mohon maaf untuk adikku." satu kalimat, itu keluar dari bibir Kuchiki Byakuya.
"cih, yang kuinginkan itu adikmu! Bukan kau!" Kepala keluarga Kuchiki itu menghembuskan nafasnya lagi.
"kau juga mengejeknya tadi. Jadi kita anggap saja ini impas. Rukia mengejekmu, kau mengejeknya." setelah mengatakan itu dan karna pria Kuchiki itu tak ingin berlama-lama, ia langusng pergi. Ia tak ingin lepas kendali untuk yang kedua kalinya.
Dan hanya dari kejadian singkat ini, si Cheetah Jingga akhirnya memahami sebab diculiknya si adik. Walau hanya masalah sepele, bagi mereka ini adalah masalah harga diri yang mereka junjung. Dimata mereka sang Kepala keluarga Kuchiki melakukan hal yang sama dengan mereka, tapi sebenarnya sedikit berbeda. Dia tidak melakukannya hanya untuk harga dirinya, ada hal lain yang ingin ia lindungi selain harga dirinya itu.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [finished]
FanfictionHanya berawal dari tugas yang merepotkan, tak ada yang istimewa dari tugas itu. Hanya semata-mata pekerjaan dengan imbalan melimpah. "ha? Bangsawan? Kau tahu aku membenci bangsawan bukan? Kenapa sekarang kau malah menyuruhku bekerja dengan bangsawa...