six

67 6 0
                                    


"apa yang kau tahu tentang kakak? Lagipula kenapa kau selalu ada didekatku?" kewibawaan si adik tak berkurang walaupun baru saja ditahan disebuah gedung lama. Tubuhnya tegak, matanya menatap dengan fokus buku yang ada didepannya dan menghiraukan pria yang berdiri disampingnya.

"aku hanya memberi tahumu. Aku hanya tak ingin kau salah menilai kakakmu." Ichigo mulai melangkahkan kakinya kembali kekamarnya.

"apa yang kau tahu tentang kakak? Didalam keluargamu, kau adalah anak sulung. Kau tak menger--" Brak! Ichigo memukulkan kepalan tangannya kemeja. Ia menatap Rukia tajam, sisatu sisi ia mencoba memahami gadis ini, dilain sisi, ia ingin memberitahu apa yang ia alami setelah mencoba membenci keluarganya.

"bagaimana jika kakakmu diambi oleh tuhan? Tak akan kembali. Apa yang akan kau lakukan?" bukan sebuah penjelasan untuk pertanyaan gadis kecil didepannya, ia malah kembali memberikan pertanyaan.

"kau ingin jawabanku? Tentu saja aku senang. Setidaknya aku bisa pergi kejalanan tanpa peraturan atau mendapat warisan." Rukia menjawab sangat santai.

"kalau begitu percuma aku menjawab pertanyaan anda nona." Ichigo membalikkan tubuhnya berniat kembali kekamarnya.

"kau harus menjawab pertanyaanku, brengsek!" Rukia marah, ia kesal dengan sikap body guardnya.

"setahuku pria brengsek memang suka mengabaikan pertanyaan. Dan kau baru saja menobatkanku sebagai pria brengsek nona." Ichigo tak menghiraukan gadis itu lagi, ia lebih memilih berjalan kembali kekamarnya.

"menyebalkan." walau tubuhnya sudah menjauh dari gadis yang menurutnya tak beruntung, ia masih bisa mendengar gumaman gadis itu.

to be continued

New World  [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang