"apa yang kau tahu tentang kakak? Lagipula kenapa kau selalu ada didekatku?" kewibawaan si adik tak berkurang walaupun baru saja ditahan disebuah gedung lama. Tubuhnya tegak, matanya menatap dengan fokus buku yang ada didepannya dan menghiraukan pria yang berdiri disampingnya.
"aku hanya memberi tahumu. Aku hanya tak ingin kau salah menilai kakakmu." Ichigo mulai melangkahkan kakinya kembali kekamarnya.
"apa yang kau tahu tentang kakak? Didalam keluargamu, kau adalah anak sulung. Kau tak menger--" Brak! Ichigo memukulkan kepalan tangannya kemeja. Ia menatap Rukia tajam, sisatu sisi ia mencoba memahami gadis ini, dilain sisi, ia ingin memberitahu apa yang ia alami setelah mencoba membenci keluarganya.
"bagaimana jika kakakmu diambi oleh tuhan? Tak akan kembali. Apa yang akan kau lakukan?" bukan sebuah penjelasan untuk pertanyaan gadis kecil didepannya, ia malah kembali memberikan pertanyaan.
"kau ingin jawabanku? Tentu saja aku senang. Setidaknya aku bisa pergi kejalanan tanpa peraturan atau mendapat warisan." Rukia menjawab sangat santai.
"kalau begitu percuma aku menjawab pertanyaan anda nona." Ichigo membalikkan tubuhnya berniat kembali kekamarnya.
"kau harus menjawab pertanyaanku, brengsek!" Rukia marah, ia kesal dengan sikap body guardnya.
"setahuku pria brengsek memang suka mengabaikan pertanyaan. Dan kau baru saja menobatkanku sebagai pria brengsek nona." Ichigo tak menghiraukan gadis itu lagi, ia lebih memilih berjalan kembali kekamarnya.
"menyebalkan." walau tubuhnya sudah menjauh dari gadis yang menurutnya tak beruntung, ia masih bisa mendengar gumaman gadis itu.
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [finished]
FanfictionHanya berawal dari tugas yang merepotkan, tak ada yang istimewa dari tugas itu. Hanya semata-mata pekerjaan dengan imbalan melimpah. "ha? Bangsawan? Kau tahu aku membenci bangsawan bukan? Kenapa sekarang kau malah menyuruhku bekerja dengan bangsawa...