six teen

110 10 1
                                    


Ichigo masih merenungi setiap kalimat yang keluar dari bibir tuan besarnya.

'Apa sih maksudnya? Menyebalkan sekali! Kenapa ia harus memakaikata-kata yag sulit sih? Apa aku yang terlalu bodoh?'

"mungkin orang yang rendah dariku lebih tahu apa arti kasih sayang, apa arti cinta."

"Kau dan aku sama-sama lahir dalam kehangatan keluarga. Bedanya, kau menganggap itu suatu bencana, sedangkan aku diselimuti kesenangan yang sangat" dua kalimat itu membuat Ichigo bangun dari malas-malasnnya diatas kasur. Ia berlari keluar kamarnya, mencari gadis kecilnya, nonanya.

Brak! Ichigo menabrak nakas kecil diruang keluarga, disana ada tuan besarnya dengan tumpukan dokumennya dengan si adik yang masih sibuk dengan tugas-tugasnya.

"apa yang kau lakukan?" Rukia terlebih dulu sensitif dengan pria didepannya dari pada kakaknya.

"kau-- tidak. Ja-jadilah kekasihku! Menikahlah denganku!" .Ichigo segera berlutut dihadapan si adik. Rukia terbelalak kaget, ia cepat -cepat menerik pria yang melamarnya itu menjauh dari sang kakak yang juga sama terkejutnya.

"kau cari masalah apa dengan kakak, hah? Kau ingin ditendang keluar? Sadarlah, bodoh!" Rukia memelototi pria berambut orange didepannya.

"tidak, aku serius. Apa jawabanmu?" Ichigo menunggu-nunggu jawaban nonanya.

"apa sih maksudmu? Kau melamarku? " Rukia masih bingung. Sedangkan Byakuya sudah mengembalikan ketenangannya, tak berkomentar.

"sungguh, aku benar-benar. Aku mencintaimu, mm.. sayang mungkin? Sungguh!" Ichigo berusaha meyakinkan nonanya lagi. Rukia diam, ia memiliki rasa yang sama. Tapi masih ada satu alasan yang menghalanginya. Ya, ada. Hanya satu. Rukia tahu, kakaknya tak akan melarangnya menjalin hubungan dengan sang Cheetah Jingga. Tapi bukan itu masalahnya.

"maaf, tapi tunggulah. Dan yakinlah aku akan menerimamu nanti." jawaban yang tak memuaskan bagi si pemilik rambut orange yang telah mengeluarkan cicin berlian dari kotak kayu ditangannya. Tapi itu membuatnya tersenyum lalu bangkit dari posisi berlututnya, ia tersenyum.

"baiklah, akan kutunggu, nona."

[end]

New World  [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang