Empat: Pasukan Loyo Loyo

2.2K 290 20
                                    

"Jen, nanti lo balik duluan aja ya.. "

Jendra mengernyitkan dahinya, menatap bingung Sandra yang sudah duduk di depannya. Bel masuk baru saja berbunyi beberapa saat lalu, membuat kelas 11 Ips 3 kembali ramai oleh para penghuninya.

"Gue mau balik sama Kak Dias dong.." Pamer gadis itu menepuk-nepuk tangannya senang. "Tau gak sih, tadi gue di kasih bocoran kelanjutan cerita dia. Bisa buat spoiler in Icha. "

"Lo udah lama kenal Kak Dias? "
Sandra menggelengkan kepalanya lucu,"Baru kenal kemarin. " Jawabnya polos, sembari memainkan gantungan kunci Taylor Swift yang digantung di tempat pensil Jendra.

Jendra tak bisa menahan tangannya untuk tidak menjentik dahi Sandra. Gadis itu meringis kecil, langsung masuk mode garang. "Apa sih Jen!"

"Ya lo bego." Jendra berdecak pelan, menatap temannya tak habis pikir. "Lo baru kenal dia kemarin, tapi lo udah percaya aja pergi sama dia. Diculik tau rasa lo. "

"Lo kenapa jadi kayak Ayah gue sih?! " Sandra mendengus, meniup kecil anak rambutnya di atas dahi. "Kak Dias ini Jendra, gak mungkin dia macem-macem. "

"Sotoy. "

"Ya soalnya dia mirip lo sih Jen. " Sandra menggembungkan pipinya lucu, sukses membuat Jendra memberi perhatian lebih padanya.

"Pendiam tapi bikin gue nyaman. "

****

Sandra menuruni anak tangga, langsung tersenyum lebar mendapati Dias sudah menunggunya. Cowok itu bersandar di salah satu pilar, sementara tangannya sibuk mengotak atik hpnya. Tak memperdulikan tatapan murid SMA Praha Bakti yang terbengong menatapnya, terutama murid kelas 11 Ipa yang memadati koridor.

Seorang Dias, yang jarang kelihatan di acara besar sekolah pun. Kini justru berdiri di koridor kelas 11, jelas menunggu seseorang. 

"Kak! "

Dias mendongak, lantas tersenyum sembari memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. "Mau langsung pulang?"

Sandra berusaha setengah mati untuk tidak tertawa terbahak-bahak melihat reaksi angkatannya yang sudah menganga lebar. Bahkan dari ujung matanya dia bisa melihat beberapa murid asik sendiri memainkan ponsel mereka. Apalagi kalau bukan untuk menggosipkan apa yang mereka lihat saat ini.

"Aku sih ikut kakak aja, kan kakak yang anter. "

"Yaudah kita jajan dulu ya. Ayo. " 

Sandra mengangguk, mulai mengekori langkah Dias. Meninggalkan angkatannya dengan tanda tanya besar.

Kenapa dari sekian banyak orang, harus seorang Sandra yang sukses membuat Dias keluar dari 'kandangnya'? Cewek absurd yang suka koko krunch tea.

***

Jendra berdecak, melangkah menuju sepedanya yang terparkir sendirian di parkiran yang sudah mulai sepi. Dia baru saja selesai pengarahan singkat olimpiade, membuatnya harus pulang lebih larut hari ini.

"Kak."

Jendra menoleh, tepat ketika dia baru saja membuka standar sepedanya. Dia sedikit mengernyitkan dahinya, namun langsung tersenyum ramah saat sadar siapa perempuan yang memanggilnya itu.

Love KrunchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang