Ketika pagi hari seperti ini beberapa orang sibuk memulai aktivitas Minggu, kedua kakak beradik itu masih terlelap dalam tidurnya. Dua bersaudara asli Korea Selatan yang tengah menjalani hidupnya di sebuah kota metropolitan sebuah negara berkembang di Asia. Jakarta. Suatu kepentingan menuntut mereka untuk pindah ke kota ini pada saat itu.
Hari libur seperti ini digunakan kedua kakak beradik itu bermalas-malasan di kamar mereka masing-masing. Asisten rumah tangga yang biasa mengingatkan untuk bangun pagi ketika hari sekolah dan bekerja saja tidak berani mengganggu di hari Minggu begini.
Bayangkan saja, si Sulung bernama Min Yoongi itu tak segan-segan mencaci tatkala ada orang yang membangunkannya, karena dia benar-benar tidak dalam keadaan sadar. Terkecuali adiknya, Min Soo Hee, anak itu punya cara tersendiri untuk membalas orang yang mengganggu tidurnya dengan kejahilannya yang tidak pernah kehabisan akal.
SooHee 's POV
Sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamar mau tidak mau membuat maaku terbuka karenanya. Membangunkan dari mimpi indah yang belum selesai dan masih dalam mode bersambung, tidak tahu apakah aku akan bertemu dengan pangeran lagi di mimpi lain.
Kusingkap selimutku dan memaksa bangun sembari meregangkan tubuh dan melirik ke arah jam dinding yang terpasang di sisi kanan kamar. Aku mengerjap dan mengucek kedua mata untuk melihat jelas angka berapa yang ditunjuk oleh jarum yang terpasang di sana. Jarum pendek berada di angka tujuh dan jarum panjang tepat di angka dua belas.
Aku menghela napas dan kembali menjatuhkan kepala ke atas bantal. Hendak menutup mata kembali di minggu pagi yang indah ini. Barangkali pangeran di mimpi semalam masih menungguku di sana. Aku akan menjelma menjadi Dandelion kali ini. Tapi, tunggu sebentar.
Mataku kembali terbuka dan langsung kembali duduk menoleh kembali ke arah jam dinding. Astaga, hari ini kan kak Yoongi janji mau mengajakku ke pameran. Rasa ingin kembali tidur langsung menghilang begitu saja. Sontak aku langsung turun dari kasur dan melangkah keluar kamar, "Pasti dia juga belum bangun," gumamku.
Setelah aku sampai di depan pintu kamarnya, langsung kuketuk pintu berwarna cokelat itu berkali-kali. Namun manusia satu itu tak kunjung datang untuk membuka pintu kamarnya. Lantas aku menerobos masuk, pintu kamar itu tidak pernah dikunci, aku hanya mengetuk untuk menjaga kesopanan walaupun dia kakakku sendiri.
Aku membuka pintu itu dan berteriak kesal di kamarnya, "Kak Yoongi!! Bangun!!"
"Cepat bangun! Udah si --pffft, wuahaha!" ucapanku terputus berganti dengan tawaku memenuhi seisi kamar melihat wajah dan ekspresinya yang menggemaskan itu, "Mukanya kenapa? Habis disengat tawon?" ledekku masih tertawa dengan muka bantalnya yang baru saja tersadar dari alam mimpi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia cuman menjawab dengan ekspresi datar khasnya. Aku yakin dia mau mengumpat, tapi dia menahan karena dia sangat menghindari berkata kasar di hadapan adik perempuan yang satu-satunya ini. Akhirnya dia hanya berdecak dan mengomel, "Mau apa sih bangunin pagi-pagi?"
"Kak Yoongi sudah janji kan mau mengajakku ke pameran."
"Ah molla, aku tidak pernah berjanji apapun," ujarnya malas dan mengembalikan posisinya di atas kasur sembari menarik kembali selimutnya, "Pergi sana, kakakmu ini mau lanjut tidur."
Aku berdecak, terdiam sejenak dan tersenyum tipis sembari menyilangkan kedua lenganku, "Kalau kak Yoongi tidur lagi, nanti akan ku berantakin kamarmu terus aku foto kak Yoongi dengan wajah seperti itu lalu aku kirimin ke degem-degemnya kak Yoongi."
Dia sontak langsung terduduk begitu saja dengan kedua mata sipit yang ia paksa buka. Haha, rencanaku berhasil. "Aishh," gerutunya kesal sembari menyingkap selimutnya, turun dari kasur dan melangkah malas menuju ke kamar mandi.
Tentu saja aku tersenyum senang, "Yeay! Aku tunggu di luar ya!"
***
Pria berkulit putih pucat yang dikenal orang-orang dengan sebutan Suga itu kini duduk di ruang makan menikmati sarapan sembari menunggu Min Soo Hee yang sedari tadi belum juga keluar dari kamar. Dia berdecak, "Tadi dia ribet menyuruh cepat, sekarang dia yang tidak tau ntah masih bernapas atau tidak."
"Soo Hee, cepat sedikit!!" teriaknya dengan kepala mengadah ke atas berharap Soo Hee mendengar, kamar Soo Hee tepat di dekat anak tangga paling atas, pintunya terbuka, dan suara Yoongi bisa dibilang seperti menggunakan speaker.
"Sebentar lagi!!" Soo Hee balas berteriak. Suaranya bahkan jauh lebih nyaring, mungkin seseorang yang tinggal di depan rumah mereka saja mendengarnya.
Tak lama Soo Hee keluar dari kamar dan menuruni satu persatu anak tangga. Langkahnya terhenti tepat di depan meja makan, ia mengerjap, pandangannya tak lepas dari sosok Min Yoongi yang tengah duduk di hadapannya itu. Gila aja punya kakak ganteng begini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ngapain bengong menatapku begitu?" Dia memandangi Soo Hee heran, " Cepat sini, aku sudah menunggumu daritadi,
"Oke," balas Soo Hee dan melangkahkan kakinya menuju ke meja makan menikmati sarapannya bersama Yoongi di hadapannya itu.