~Seoul, South Korea~
"EunRi-ya, kau berangkat sepagi ini? "
Pertanyaan itu dilontarkan oleh seorang wanita paruh baya yang sedang duduk menikmati sarapan nya di meja makan ketika melihat anak gadis turun kebawah.
Ya, dia adalah Song Eun Ri."hm" jawab Eun Ri singkat.
"jam segini sekolahmu masih sepi Eun Ri-ya, bukan hanya sekolah mu.tapi semua sekolah" kata Ibunya Eun Ri.
"aku suka suasana sepi" balas Eun Ri.
"Sarapanlah dulu,kau tak pernah sarapan saat berangkat sekolah" ajak ayahnya Eun Ri yang juga sedang menyantap sarapanya di meja makan dengan pakaianya yg siap untuk bekerja.
Eun Ri pun menuruti ajakan ayahnya itu, karena jika dia menolak ibunya pasti akan memaksa.
"Eun Ri-ya, tak bisakah kau menyingkirkan sifat dingin dan cuekmu itu"
kata ayah nya Eun Ri itu membuat Eun Ri menghentikan aktifitas makanya .
"aku hanya cuek dengan orang yg tidak kukenali" jawab Eun Ri."Eun Ri-ya, bersikap ramahlah kepada semua orang. Cobalah berkomunikasi dengan teman sekolahmu, jangan selalu menyendiri." kata ibunya Eun Ri
Eun Ri mulai kesal dengan kata kata orang tua nya itu. Dia tak suka jika disuruh harus merubah sikapnya..
Eun Ri's POV
"Sifatku memang seperti ini, aku akan ramah jika orang juga ramah. Dan aku lebih suka menyendiri daripada harus mendapatkan teman fake" kataku lalu kemudian pergi meninggalkan meja makan dengan perasaan kesal.
Aku berjalan kaki dari rumah menuju ke halte bus yang lokasinya tidak begitu jauh dari rumahku.
Aku sampai di halte bus bertepatan dg datangnya bus yg akan ku tumpangi.
Bus ini terus menyusuri jalan hingga akhirnya berhenti di halte berikutnya.
Dari halte ini, aku berjalan kaki menuju gerbang sekolah dengan sepasang earphone yg menempel ditelingaku.Sambil mendengar musik melalui earphone, aku berjalan menuju kekelasku.
Sebenarnya aku tak terlalu suka mendengarkan musik, hanya saja aku mendengarkan musik ini untuk mengabaikan bacotan para warga sekolah.
Aku tau mereka bergosip tentangku.
Aku tahu tentang mereka yang mengataiku anak aneh karena tak ingin bersosialisasi dengan orang lain.Tapi aku diam saja, mereka mengatakan itu karena tak tau akan diriku yang sebenarnya.
...
Ketika bel istirahat berbunyi, semua siswa yg ada dikelasku kompak keluar kelas.
Jika di jam istirahat ini para siswa akan pergi kekantin, berbeda dengaku. Aku akan menghabiskan waktu ku untuk duduk ditaman sekolah dengan earphone yg kembali menempel ditelingaku.
Saat tengah duduk di bangku taman sekolah, seseorang menghampiri ku dan duduk disampingku.
Aku bisa menebak siapa yang datang menghampiriku, tapi aku mengabaikanya.
Dia menarik earphone yang berada ditelinga kanan ku. Aku pun menoleh padanya. "mau apa?" tanyaku.
"dengarkan musik bersamamu" jawab anak ini dengan entengnya. Aku hanya menghela nafas mendengarnya.
Earphone yg terpasang pada telinga kiri, kupindahkan kesebelah kanan. Lalu ia juga memasang earphone yang diambilnya dariku di telinga kirinya.
Jadilah kami berdua disini mendengarkan musik bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Secret Love
FanfictionKetika pria yang sebenarnya bukan orang yang pas untuk hati mereka justru membuat persahabatan mereka hampir berakhir.