Bel istirahat baru saja berbunyi padahal. Namun lelaki bernama Park Jimin itu sudah bertengger di depakn pintu kelas Song Eun Ri.
Setelah melihat semua siswa di kelas Eun Ri keluar, dan menyisakan Eun Ri yang duduk sendiri pada bangkunya, Jimin melangkah cepat masuk ke dalam kelas Eun Ri.
Langsung dihampirinya Eun Ri yang tengah menulis sesuatu di buku catatannya itu.
"Hey, Song Eun Ri!" Panggil Jimin membuat Eun Ri tersentak dan mendongak ke arah Jimin.
"Kau tidak masuk kelas orang sembarangan." Sinis Eunri kemudian lanjut fokus kepada catatan miliknya.
Baru saja tadi dia menjadi gadis normal dan sekarang jadi seperti ini lagi.
Hukuman kepala sekolah memang merubah segalanya.
"Kau tidak makan siang?" Tanya Jimin pada Eunri.
Eunri yang sibuk dengan catatannya itu hanya menjawab singkat, "Tidak."
"Kenapa? Kau sakit?" Park Jimin memang payah, jika sakit dia tidak mungkin menulis berlembar-lembar catatan.
"Pergilah, Park Jimin. Kau menggangguku." Ucap Eunri kesal, "Aku ketinggalan jam pertama karena terlambat."
Mendengar jawaban Eunri membuat Jimin berdecak. "Apa belajar akan membuatmu kenyang? Ayolah, setidaknya kau harus mengisi perutmu itu."
Ah, wanita mana yang tidak tertarik dengan Jimin yang tampan dan perhatian? Sungguh idaman.
Eunri meletakkan pulpennya di atas buku catatan miliknya kemudian menatap Jimin dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Isi saja perutmu sendiri, perutku sudah diisi dengan rumus fisika, kau tidak perlu khawatir."
Jimin terdiam sejenak. Memang rumus fisika bisa membuatmu kenyang? Iya, bisa membuat kekenyangan sampai hampir muntah saat melihat rumus-rumus itu.
Jimin menggeleng-gelengkan kepalanya. Dimana dulu dia ketemu orang seperti Song Eunri ini.
Eunri kembali meraih pulpen nya dan kembali menulis di buku catatan miliknya. "Pergilah, dan nikmati makan siangmu." Ucapnya tanpa menoleh ke arah Jimin.
Jimin hanya diam. Tanpa berkata-kata lagi dia kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Song Eunri.
Lebih baik dia ke kantin dan mengisi perutnya terlebih dahulu. Membujuk dan mengajak Song Eunri makan siang tidak akan membuatnya kenyang bukan?
Jimin berjalan sepanjang koridor sekolah. Matanya fokus kedepan.
"Park Jimin!, Tunggu!"
Tiba-tiba saja langkah Jimin terhenti karena ada yang menarik lengannya dari belakang.
"Tunggu aku."
Jimin lantas menoleh kebelakang untuk melihat siapa yang menahan lengannya.
"Song Eun Ri?" Jimin menaikkan alisnya bingung menatap Eunri yang masih memegang lengan Jimin dengan terengah-engah.
Eunri mencoba mengatur nafasnya kemudian berdiri sejajar dengan Jimin. "Ayo, kekantin."
Jimin mulai menyesuakan langkahnya dengan langkah kaki Song Eunri. "Tadi kau bilang tidak mau ikut?"
Pandangan Eunri hanya fokus ke depan. "Aku lapar juga."
"Ck, dasar." Jimin hanya terkekeh memperhatikan Eunri.
Tiba-tiba saja Jimin teringat pada yang diucapkan Eunri di lapangan tadi. Aku menyukaimu, Jeon Jungkook.
Ah, ada sesuatu yang mencelos di hati Jimin ketika mengingatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Secret Love
FanfictionKetika pria yang sebenarnya bukan orang yang pas untuk hati mereka justru membuat persahabatan mereka hampir berakhir.