Chapter 3

645 74 22
                                    

Kau tau diary? Hari ini aku senanggg, sangat sangat sangattttt senang. Tadi Niall datang kerumah dan memberiku sebuah surat. Aku senang karna ia masih mengenali-ku dan mengingat rumahku. Oh iya, kau ingin tau apa isi suratnya? Isi suratnya adalah …. Niall mengundang ku untuk datang ke pesta ulang tahunya yang ke 20 tahun besok malam! Ya walaupun aku masih sakit hati karna kejadian kemarin, bahkan Niall tadi tidak meminta maaf ataupun lebih lama dirumah ku.. Sudahlah, aku sudah pegal tubuhku terasa akan patah karna terlalu sering melompat-lompat di kasur.

___________

Malam ini aku sudah rapih dengan dress putih ku, Niall memberi tema pesta ulang tahun nya kali ini adalah ‘hitam dan putih’. Aku menunggu seseorang menjemputku. Ya, Niall menyuruh orang menjemputku karna aku tak tau dimana rumah Niall, baik sekali bukan?

Tingg..

“Tunggu sebentar Ni—oops maksudku temannya Niall.” Aku turun dari tangga dengan hati-hati karna jika bagian belakang dress ku terijak aku bisa jatuh kapan saja.

“Baiklah aku siap, ayo kita berang—Niall?” Aku terlonjak saat melihat siapa yang ada di depan ku sekarang, dengan texudo nya dan dasi kupu-kupunya ia terlihat sangat tampan malam ini.

“Niall ke-kenapa kau disini? Bukannya—“ Niall meletakan telujuknya di bibirku, kau tau? Roh ku seakan mau keluar dari tubuhku dan menari di atas jasadku nantinya.

“Ya seharusnya aku memang ada di rumah ku dan mengurus para tamu sekarang, tapi Zayn baru saja menelpon ku ia berkata ia tak bisa menjemputmu karna Perrie, pacarnya itu meminta Zayn menemaninya pergi ke London Eye. Jadi karna Zayn tak bisa dan aku bisa mengapa tidak aku saja yang menjemputmu, benar bukan?” Niall memberiku senyum pepsodent nya dan aku hanya mengangguk kecil. Kini aku tengah berjuang dengan ketenangan, aku bisa merasakan bahwa aku bergetar, aku gugup.

“Oh ya, tunggu apa lagi? Ayo, sebentar lagi acara pemotongan kue di gelar.” Niall menarikku kedalam mobil Range Rover hitam miliknya dan mengendarainya dengan kecepatan diatas rata-rata.

“Niall! Pelankan sedikit kecepatannya!” Tegur ku.

“Mengapa? Kau takut? Gengam saja tanganku jika kau takut, lagipula jika kita lambat kita akan telat saat pemotongan kuenya.” Tanya Niall sekaligus memberikan penjelasan. Dengan ragu aku mengenggam tangan Niall. Sekitar 20 menit perjalanan kami pun sampai di rumah Niall langsung menarikku ke halaman belakang, tempat dimana pesta ulang tahunnya di gelar.

Tepat saat kami sampai orang-orang sudah berkumpul mengitari kue tart yang-lumayan-besar itu. Niall segera mengambil tempat yang sudah di sediakan dan aku mengekor di belakangnya hingga berhenti sekitar 5 meter dari jarak Niall berdiri sekarang. Semua orang mulai bernyanyi dan Niall juga sudah memotong kue nya, Ia mengambil potongan kue pertamannya dan berbicara sesuatu.

“Karna orang tua ku sedang tidak bisa hadir maka, potongan pertama dari kue ku akan ku berikan kepada gadis yang sudah ku anggap sangat special ini.” Dengan perlahan tapi pasti, Niall melangkahkan kakinya ke arahku.

K E-A R A H-K U!

Aku bisa merasakan detak jantung ku berdetak dengan kencang nya di dalam sana, saat Niall sudah semakin dekat denganku. Tinggal dua langkah lagi Niall sampai di hadapanku—Tunggu, mengapa ia berbelok ke kanan? Gadis itu lagi.

 Ternyata Niall memberikan potongan kuenya pada gadis itu lagi, bukan padaku. Aku memandang Niall yang memberikan kue pada gadis itu dan Niall menyuapkan kue pada gadis itu! Menyuapkan nya! Apakah disini ada api? Mengapa aku merasakan panas sekali disini.

Cupp..

Mataku terasa hangat, aku melihat Niall mengecup kening gadis itu. Berapa beruntungnya gadis itu. Aku masih bertahan hingga Niall memotong kuenya untuk ke empat kalinya. Setelah pemotongan kue tadi Niall menjauh dariku, Sikapnya berubah. Padahal aku sangat senang saat dia tadi menjemputku, tapi sekarang dia berubah dengan sangat cepat.

Ini adalah sesi berdansa, semua orang sedang berdansa ria dan aku, aku hanya duduk dan meminum anggur yang tersedia di meja. Mataku menangkap pemandangan yang tidak menyenangkan. Niall dan gadis itu—mereka berdansa dengan sangat mesra, bahkan tak jarang Niall memberikan kecupan di kening gadis itu. Mataku kembali memanas, aku sudah sakit hati dengan Niall untuk yang kedua kalinya!

__________

Aku kabur dari pesta-nya. Ku kira pesta-nya akan menyenangkan, tapi aku salah. Tidak. Itu memang menyenangkan, tapi bagi Niall. Aku melihat Niall menciumi kening gadis itu, gadis yang sama dengan yang kulihat kemarin di bioskop dan juga kedai kopi beberapa hari yang lalu. Memang jika di bandingkan denganku, gadis itu bagaikan langit dan aku bumi. Tapi, apakah Niall tidak memperdulikan perasaan ku sedikittt saja? kenapa dia tega membuatku sakit hati setiap melihatnya dan gadis itu..

__________

Lalalala~ apalah ini._. feels aja gak dapet, yakan yakan? Iya.

Niall tega, Niall udah ngebuat  Chrissy geer <//3 haha._. Oh iya, di mulmed ada gaun yang di pake Chrissy buat ke partynya Niall yak ;))

-Nina xoxo

Summertime Sadness ➸ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang