Niall POV
Aku sudah tahu yang sebenarnya sejak lama, aku kadang tertawa akan sikapnya yang kadang gugup ketika aku ada di dekatnya. Christina Jane Arthur, gadis itu sebenarnya tak pantas di panggil secret admirer lagi karna aku sudah tahu, dia menyukaiku. Asal kalian tahu, aku sering memperhatikannya yang diam-diam menaruh beberapa surat di lokerku. Sebenarnya aku senang sekali memperhatikannya yang selalu berusaha mendekati ku, walaupun sebenarnya aku sudah cukup dekat denganya dan dia tidak menyadarinya. Bahkan aku selalu mengikutinya kemana pun dia pergi, saat dia berlibur ke Las Vegas. Aku mati-matian memaksa ayah ku untuk mengizinkan ku ke Las Vegas hanya untuk melihat dan memperhatikan Chrissy.
Rasanya aku ingin sekali membalas surat-surat itu dan membalas cintanya juga, tapi aku tak punya kesempatan. Setiap aku akan membalasnya, gadis-gadis jalang itu selalu datang dan membuangnya! Aku benci ayahku, dialah dalang dari semuanya! Dialah orang yang membuat ku terjebak dalam permainan nya dan dialah yang membuat ku harus berhubungan dengan para jalang-jalang itu!
“Kau harus menuruti perintahku jika kau masih ingin ku anggap anak dan tinggal dirumah ini! Pacari anak gadis teman Ayah itu atau kau akan menanggung akibatnya!”
“AKU BENCI AYAHHH!!” Teriakku, tidak peduli mereka semua yang memperhatikanku. Persetanan dengan orang-orang yang menatapku itu!
Saat di anniversary university, dia menyanyikan lagu untukku. Apakah aku sangat jahat padanya sehingga perasaan sesakit itu? Jujur, aku mengangis karna lagu itu. Tiba-tiba saja sebuah rasa bersalah muncul dari benakku saat itu.
Aku melangkahkan kakiku kesebuah danau dekat taman, aku berharap disana aku dapat mendinginkan kepalaku dari segala masalah ini. Seseorang menarik perhatianku. Seorang gadis duduk di bangku taman sendiri, tidak, dia tidak sendirian dia ditemani dengan buku harian yang dipangkunya. Aku kenal buku harian itu, buku harian yang diberi nama ‘Summertime Sadness’ oleh sang pemilik. Itu Chrissy. Dia terlihat berkutat dengan buku hariannya sendiri, aku berjalan kearah bangku tepat di depannya dan dia tidak menyadarinya aku menutupi wajahku dengan koran yang kutemukan tergeletak di samping ku. Dia masih belum menyadari kedatanganku didepannya. Dia mendongkakan kepalanya, dan dengan sigap aku menutup wajahku dengan Koran. Aku sedikit mengintip dan melihatnya memperhatikanku, tapi sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya dan beranjak.
“Aku akan berikan surat ini pada Niall!” Itulah kata yang keluar dari mulutnya sebelum dia beranjak pergi meninggalkan danau. Aku menyingkirkan koran itu dari wajah ku dan memandangnya yang mulai menjauh dari danau. Orang-orang disekitar meneriakinnya, meneriaki Chrissy yang sedang menyebrang jalan. Aku memperhatikan jalanan dan sekarang aku tahu kenapa orang-orang meneriakinya, sebuah mobil dengan kecepatan yang ku yakin diatas 80km/jam itu melaju kearah Chrissy. Dengan segera aku bangkit dan menutup kedua mulutku tak percaya, badan mungil Chrissy terpental layaknya kapas tertiup angin. Aku berlari kearah Chrissy yang sedang dikrumuni banyak orang.
“Tidak! Tidak! Bangunlah, kumohon.” Air mataku tak tertahankan lagi, kuletakan kepala Chrissy yang berarah karna berbentur dengan aspal diatas pahaku. Seorang wanita mendekat padaku.
“Kau pacarnya? Cepatlah bawa dia kerumah sakit sebelum dia kehabisan banyak darah.” Kata wanita itu, ku mengangguk dan dengan segera membawa Chrissy yang sekarang sudah berlumuran darah.
***
Aku bersyukur Gabs memberikan waktu padaku untuk tetap bersama Chrissy walaupun aku akan meninggalkannya setelah dia sadar. Sebelum masuk keruangan Chrissy aku mengeluarkan secarik kertas dari saku celanaku, kertas yang sudah ternodai oleh darah dan tanah. Kertas yang akan Chrissy berikan padaku, tapi kertas itu malam membuat malapekata.
Dear, Niall
Well, izinkan aku menuliskan surat ini untuk mu, Niall.
Kau bisa buang, bakar, atau apanpun yang kau mau terhadap surat ini. Tapi kau harus tahu ini, Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summertime Sadness ➸ n.h
Fanfiction[SEDANG DALAM PROSES EDITING] "People around me hurt me a lot, how can I be fine?" Bagaimana jika kau mencintai seseorang tetapi hanya bisa menjadi penggemar rahasianya saja? Copyright ©2014 by RisqinaSyafira All Right Reserved p.s : sorry for typos