Author POV
Laki-laki itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang mulai sepi, dengan menenteng satu buah parsel di tangannya ia berjalan melewati ruang-ruang inap rumah sakit. Jam besuk sebenarnya sudah habis, tapi dia memaksa masuk rumah sakit demi menemui seseorang.
Citt..
Suara decitan pintu yang dibuatnya membuat tiga orang yang berada di dalamnya menatap kearahnya dengan tatapan who-you-are? Laki-laki itu sedikit berdehem untuk menghilangkan kegugupannya.
“Permisi, maafkan aku Mrs. Arthur dan Mr. Arthur. Aku Niall Horan, teman satu kampus anak anda. Aku kemari hanya ingin memberikan ini padanya,” Niall mengangkat parsel—yang dibawanya dari rumah—lalu menaruhnya diatas nakas yang terletak di samping ranjang rumah sakit. Seorang gadis remaja mendekat kearah Niall dan menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki. Gabriella, gadis itulah yang saat ini sedang memperhatikan Niall dan sedetik kemudian bibir Gabriella terangkat keatas, memancarkan sebuah senyuman.
“Jadi kau yang bernama Niall? Laki-laki yang disukai oleh kakak bodoh ku itu?” Gabriella tersenyum, Niall dan dua orang tua itu membelalakan kedua matanya.
“Maksudmu, Gabs?”
“Oh c’mon Dad! Ini masalah perempuan, kau pasti tidak akan mengerti.” Mr. Arthur memutar matanya.
“Jadi, kakak mu itu menyukai laki-laki ini ya? Lalu kenapa dia tidak pernah berbicara dengan, Mom?”
“Itu karna Chrissy….oops, nevermind,” Gabriella menutup mulutnya dengan kedua tangannya sendiri lalu menggeleng.
“Karna kakak mu…?” Mrs. Arthur mengankat satu alisnya, Niall hanya menyaksikan kebenaran yang sebentar lagi akan terungkap.
“Tidak, Mom. Aku sudah berjanji padanya untuk tidak memberi tahu hal ini pada kalian. Jadi tolong jangan paksa aku.” Gabriella berpaling dari kedua orang tuanya.
“Umm—maafkan aku menganggu, tapi aku tidak bisa berlama-lama, adikku akan mencari ku. Boleh aku melihatnya sebelum aku pulang?” Niall menunggu anggukan dari kedua orang tua itu hingga dia mendapatkan izin itu. Niall mulai melangkahkan kakinya keranjang dimana seorang gadis terbaring lemah diatasnya. Tangannya dengan cekatan memainkan rambut gadis itu.
“Cepatlah sadar, Chrissy. I’ll miss you.” Niall menatap Chrissy nanar, kabel-kabel itu melilit hampir seluruh tubuh mungil Chrissy.
“Apakah kabel-kabel itu menyiksa mu?” Lagi-lagi Niall menatap gadis dihadapannya itu nanar.
“Ini semua karna mu,” Gabriella datang dan langsung membisikan kata-kata itu tepat di telinga Niall. Niall menundukan kepalanya.
“Jika kau lebih peka terhadap perasaan ya dia tidak akan bernasib seperti ini. Kau sadar tidak, sudah berapa liter air mata yang dikeluarkan kakak bodoh-ku itu demi menangisi laki-laki bajingan seperti mu? Bahkan dengan kata maaf tidak akan cukup.” Niall mengangguk lemah.
“Ya, kau benar. Permintaan maaf saja tidak akan sanggup untuk menyembuhkan luka yang sudah ku buat di lubuk hati kakak mu itu.” Gabriella mengangguk cepat.
“Itu kau tahu. Lalu kenapa kau masih membuat luka di hati kakak ku, huh?” Niall menatap Gabriella dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
“Maksudmu?”
“Kedatangan mu kemari itu tidak akan memperbaiki suasana tapi hanya akan memperburuk, kau seharusnya sadar dan tidak usah mendatangi kakak ku lagi agar dia bisa melupakanmu juga, bajingan!”
“Maafkan aku, tapi kumohon, beri aku waktu untuk bersama dengan Chrissy. Aku berjanji tidak akan menyakitinya lagi dan meninggalkannya jika aku sudah selesai dengan kakak mu ini dan akan ku usahakan aku akan menghilang dari hidupnya untuk selamanya.” Gabriella menatap Niall tajam kemudian mulai berfikir lalu mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Summertime Sadness ➸ n.h
Fanfic[SEDANG DALAM PROSES EDITING] "People around me hurt me a lot, how can I be fine?" Bagaimana jika kau mencintai seseorang tetapi hanya bisa menjadi penggemar rahasianya saja? Copyright ©2014 by RisqinaSyafira All Right Reserved p.s : sorry for typos