3. Mate

2.1K 196 12
                                    

~Erick POV~

Aku tersenyum penuh semangat di depan cermin rias yang memantulkan bayanganku yang sedang menggunakan seragam berwarna biru khas seragam para Penyihir disini. Lalu detik berikutnya aku melompat-lompat kegirangan karena tidak pernah menyangka kalau aku akan belajar menyihir.

Sesekali aku memasang tudung jubahku untuk menutupi rambut hitamku lalu berpose di hadapan cermin layaknya sedang berfoto. Ah, sangat disayangkan aku tidak sempat membawa ponsel kemari. Jika saja aku membawa benda itu, aku hisa mengabadikan banyak moment menakjubkan disini.

"Sudah waktunya untuk kelas" suara seorang wanita Penyihir yang merupakan pimpinan asrama berbicara melalui pikiranku.

Pemimpin asrama bernama Fellicyte dan aku memanggilnya Felli, dia juga yang sudah memberitahuku seluk-beluk Orion Academy melakui pikiran. Penyihir ternyata juga sangat berbahaya karena mereka bisa masuk ke dalam pikiran orang lain, bahkan dapat membaca isi pikirannya dan juga mengendalikan pikirannya.

Luar biasa!
Namun hanya beberapa Penyihir yang memiliki kemampuan seperti itu dan itupun kebanyakan didapat karena faktor keturunan.

Selesai bersiap, aku keluar dari kamarku dan turun melalui tangga menuju lantai satu dimana kelas berada. Cukup lama menuruni anak tangga sampai lututku terasa penat karena tempatku yang ada di lantai 7. Sampai di lantai satu, aku berjalan di lorong-lorong lalu masuk ke dalam kelas sihir dasar dan duduk di bangku yang masih kosong.

Tidak sampai semenit aku duduk, seorang pria berbadan besar dan kekar masuk ke dalam ruang kelas dengan jubah birunya yang di penuhi dengan aksesoris seperti pin dan bross di bahu dan dadanya. Pria itu kemudian berdiri di depan kelas dan memberikan sambutan.

"Untuk para anak baru yang ada disini. Perkenalkan nama saya Duff Betras, guru sihir dasar kalian. Kalian bisa memanggilku Mr. Duff" pria berbadan gagah itu memperkenalkan diri.

Lalu pria itu kemudian menunjuk ke salah seorang gadis yang ada di hadapanku yang ternyata juga murid baru. Gadis itu maju ke depan dan berdiri di depan kelas untuk memperkenalkan diri.

"Namaku Lucyana Beretta Moreth" saat ia selesai menyebutkan nama, aku berkomentar bahwa namanya sangat aneh.

"Aku berasal dari kota Bastrius dan sihir utamaku adalah mengendalikan tanaman" gadis itu menundukkan badannya setelah selesai memperkenalkan diri.

Lalu gadis itupun kembali duduk di bangku yang ada di hadapanku. Setelah selesai dengan gadis di hadapanku, Mr. Duff menunjuk beberapa pria dan wanita lainnya untuk maju ke depan sampai akhirnya Mr. Duff menunjuk ke arahku. Aku pun maju ke depan dan berdiri di adapan murid-murid di kelas ini dengan sangat gugup.

"Namaku Erick Mortem Highmore" aku memperkenalkan diri namun ternyata respon setiap orang yang ada di kelas sungguh di luar dugaan.

Berbeda dengan orang-orang sebelumku yang memperkenalkan diri dengan sangat tenang, dan setelah giliranku, semua orang yang ada disini langsung ricuh dan meneriakiku dengan berbagai macam kata dan kalimat.

"Tidak mungkin!" teriak salah seorang wanita.

"Erick sudah mati sejak bayi!" teriakan dari seorang pria yang duduk di bangku paling depan membuatku terkejut sampai mataku membulat dan juga kesal.

"Hei! aku masih hidup! aku Erick! aku hidup!" aku balas berteriak dengan kesal. Seenaknya saja mereka mengatakan hal buruk tentangku.

"Bohong! Kau pasti bukan Erick Mortem!" pria itu masih terus meneriakiku menyangkal kalau namaku adalah Erick.

Kenapa mereka jadi ricuh begini hanya karena mendengar namaku?
Aku jadi bingung sendiri sampai-sampai aku hanya bisa diam mematung di depan kelas.

Orion Academy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang