~Erick POV~
Paman Simon bersiul lalu beberapa detik setelahnya, seekor naga terbang berukuran besar dan menyeramkan datang menghampiri Paman Simon. Naga ini adalah naga yang sama seperti yang kutunggangi saat pergi dari kerajaan Vamonyx.
Paman Simon kemudian berdiri tepat di hadapan naga itu lalu naga itu menundukkan kepala seolah menghormati Paman Simon. Paman Simon semakin menyejajarkan kepala naga sampai berada tepat di hadapan wajahnya. Kemudian Paman Simon berbicara dengan naga itu.
"Turunkan Duff!" kata Paman Simon memberi perintah pada naga itu.
"Memangnya naga akan mengerti ucapan paman?" aku bertanya keheranan karena Paman Simon yang berbicara dengan naga layaknya berbicara dengan manusia.
"Sihir utama pamanmu adalah mengendalikan binatang, jadi wajar saja jika pamanmu dapat berbicara dengan hewan" Bibi Helen yang ada di sampingku menjelaskan.
Kemudian naga itu terbang menjauh dari lapangan dan naik sampai sejajar dengan puncak pilar dimana Mr. Duff tersangkut disana. Naga itu kemudian menyundul tubuh Mr. Duff dengan kepalanya hingga Mr. Duff terjatuh.
Saat Mr. Duff jatuh, naga itu dengan cepat berpindah tempat ke bawah Mr. Duff hingga akhirnya Mr. Duff jatuh di atas punggung naga. Naga itu kemudian terbang turun dari puncak pilar dan mendarat di tengah lapangan dan kemudian Mr. Duff turun dari punggung naga lalu menghampiriku.
"Kau membuatku malu di hadapan muridku sendiri" Mr. Duff berkata padaku lalu menggeleng-gelengkan kepala sedangkan aku hanya tertawa kering mendengar perkataannya.
Bibi Helen kemudian mengangkat tangannya dan memejamkan mata. Saat itu juga, sekeliling bergerak dengan sendirinya. Tanah yang retak kembali normal, bangunan yang runtuh kembali berdiri, dan kursi yang hancur berkeping-keping kembali utuh. Semua kerusakan disini kembali seperti baru seolah-olah tidak ada yang terjadi.
"Sihir Bibi Helen luar biasa!" aku memuji.
"Pertandingan akan di hentikan sementara. Dan kau Erick, ikut ke ruanganku sekarang!" mendengar perkataan dari Mr. Duff membuatku menelan ludah kasar karena takut akan dihukum.
"Apa Erick akan dihukum? dia tidak bersalah! dia baru saja mengetahui sihirnya" Grey berkata dengan panik membelaku.
Mr. Duff tidak menjawab apapun dari perkataan Grey dan hanya memukul tongkatnya ke tanah lalu saat itu juga, lingkaran sihir muncul dan mengeluarkan cahaya menyilaukan hingga aku harus menutup mata.
Agak lama kemudian aku membuka mata dan mendapati diriku yang sudah berada di dalam ruangan sama seperti ruangan Mr. Lane namun ruangan ini di dominasi warna biru bukan warna merah seperti Mr. Lane.
Di ruangan ini hanya ada aku, Mr. Duff, Paman Simon dan Bibi Helen sedangkan Grey dan murid lainnya tidak tau di teleportasi kemana. Aku duduk di single sofa dan di sofa panjang sebelah kananku ada Paman Simon dan Bibi Helen lalu Mr. Duff duduk di single sofa lainnya.
"Sepertinya Erick perlu waktu tambahan untuk mengendalikan sihirnya" Mr. Duff memulai obrolan dan Paman Simon serta Bibi Helen mengangguk-anggukkan kepala setuju dengan perkataan dari Mr. Duff.
"Itu benar, Erick harus segera bisa menggunakan sihir utama dan juga sihir dasar" Bibi Helen menanggapi.
"Jika perlu aku akan turun tangan untuk melatihnya sendiri" kata Paman Simon.
Mereka bertiga mengobrol sendiri dan membahas tentang sihir utamaku yang akan mereka latih dan memberikan jadwal latihan khusus karena hanya aku satu-satunya murid yang baru mengetahui sihir utamanya padahal aku sendiri bingung dengan sihir utamaku apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion Academy [HIATUS]
Fantasy"Dia adalah milikku!" - Ergan "Tidak! Dia bukan milikmu, tapi milikku!" - Grey "Jadi sebenarnya, aku adalah milik siapa?" - Erick Mengandung 18+ di beberapa bagian. Cerita ini murni pemikiran, karya dan milik ayy_beebee. Dilarang keras mengambil / m...