~Ergan POV~
Aku melesat dengan cepat sampai ke lantai 10 di sebuah ruangan nomor 117 dari tangga bagian tengah yang merupakan ruang kerja Fellicyte sang pemimpin asrama. Begitu sampai ke ruangan Fellicyte, aku membuka pintu dengan kasar lalu menghampiri Fellicyte yang sedang duduk di kursinya dan sedang sibuk menulis di atas meja kerjanya.
"Pindahkan kamar Erick sekarang juga!" aku memerintah dengan menggebrak meja Fellicyte dengan keras.
Setelah mengetahui bahwa Erick sekamar dengan Grey, aku benar-benar tidak terima. Apalagi setelah mendengar perkataan Grey tadi pagi dengan Erick saat aku hendak mengunjungi mereka membuatku makin kesal karena sepertinya Grey sudah berada selangkah di depanku. Aku tidak rela jika sampai Erick lebih menerima Grey dari pada aku
"Aku tidak bisa! Aku akan memindahkannya apabila yang menyuruhku adalah orang yang berpangkat lebih tinggi dariku" Fellicyte menjawab membuatku menggertakkan gigi kesal.
"Apa kedudukan seorang Pangeran masih belum cukup bagimu?!" aku bertanya dengan kesal tapi Fellicyte hanya tersenyum tenang di hadapanku.
"Di Orion, kau bukanlah Pangeran Ergan melainkan hanya seorang murid biasa. Diluar Orion aku akan sangat menghormatimu, Pangeran" Fellicyte menjawab dengan sangat tenang.
"Tapi aku.."
"Keluarlah! aku sedang dalam tugas dari Tuan Simon untuk membantu Erick latihan" Fellicyte memotong pembicaraanku membuatku terkejut karena ia menyebut Erick.
"Apa maksudmu?" aku bertanya penasaran.
"Erick sudah dapat mengeluarkan sihir utamanya namun masih belum bisa mengendalikannya. Karena itu aku akan memantau latihan Erick dari sini dan membantu mereka jika mereka dalam masalah" kata Fellicyte menjelaskan lalu ia bangkit dari kursinya dan menatap ke luar jendela.
Aku menghampiri Fellicyte lalu ikut berdiri di depan jendela menatap ke halaman belakang Orion yang ternyata disana ada Erick dan Simon yang baru saja sampai.
"Lihatlah pasanganmu itu, benar-benar manis bukan? Dari pada kau marah-marah disini lebih baik kau kembali ke kamarmu dan menonton latihan Erick dari sana" usul Fellicyte yang ada benarnya juga.
"Awas saja Simon jika sampai membuat pasanganku terluka" aku bergumam seraya melangkah meninggalkan Fellicyte yang masih fokus menatap ke luar jendela.
"Panggil dia Mr. Simon atau kau akan dihukum karena menjadi murid tidak sopan" Fellicyte mengingatkanku dan aku hanya menganggukkan kepala tanpa menoleh ke belakang.
Begitu keluar dari ruangan Fellicyte, aku kembali melesat dengan kecepatan penuh sehingga hanya membutuhkan waktu 2 detik untuk sampai di lantai 8 asrama Vampire dimana kamarku berada.
Aku masuk ke dalam kamar dan langsung menuju ke jendela lalu membukanya dan menyaksikan Erick yang sekarang kejar-kejaran dengan seekor naga terbang yang berusaha menyerangnya.
Sesekali Erick diam di tempatnya dan menghadang semburan naga itu namun gagal hingga tubuhnya terbakar oleh api dan di saat yang sama, Fellicyte segera menurunkan hujan di atasnya. Aku tertawa keras melihat Erick yang benar-benar lucu dan menggemaskan. Lalu detik berikutnya, Erick kembali diam menghadang serangan dari naga.
Semburan api dari naga itu menghilang saat sudah berada begitu dekat dengan Erick dan kemudian serangannya berpindah ke tempat lain. Aku tersenyum melihat sihir utama Erick yang ternyata diturunkan oleh ayahnya.
"Apa yang kau lihat sampai tertawa sendiri?" aku menoleh ke sumber suara yang berasal dari tempat tidur. Royan Villand, teman sekamarku bertanya.
Aku tidak menjawabnya dan hanya terus memandangi Erick yang sedang latihan sambil tersenyum sendiri. Royan yang sedang berbaring di tempat tidur kemudian turun dan menghampiriku lalu berdiri di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orion Academy [HIATUS]
Fantasy"Dia adalah milikku!" - Ergan "Tidak! Dia bukan milikmu, tapi milikku!" - Grey "Jadi sebenarnya, aku adalah milik siapa?" - Erick Mengandung 18+ di beberapa bagian. Cerita ini murni pemikiran, karya dan milik ayy_beebee. Dilarang keras mengambil / m...