Orion Academy [HIATUS]

18. Mission

~Erick POV~

"Pada masa Raja-Raja Zardius dan Vamonyx terdahulu, Penyihir dan Vampire tidak pernah hidup rukun. Pertengkaran, perkelahian bahkan peperangan terjadi diantara kedua Kerajaan dengan alasan beragam. Kekuatan, kekuasaan, wilayah dan lainnya" pria bernama Alford itu mulai menjelaskan tentang sejarah padaku.

Alford juga menjentikkan jarinya dan merapalkan mantra hingga membuat cahaya biru dari kristal berubah menampilkan sesosok manusia layaknya hologram yang berukuran kecil. Aku melihat pemandangan ini layaknya melihat proyektor nyata dihadapanku.

Pertama muncul sesosok manusia yang ukurannya hanya seperti sebuah cangkir kopi di atas meja lalu di susul oleh manusia-manusia lainnya hingga menjadi kelompok yang besar. Semakin aku memperhatikan, rupanya mereka bukanlah manusia melainkan Penyihir karena pakaian mereka yang menggunakan jubah khas jubah para Penyihir.

Disisi meja yang lain, kembali muncul beberapa orang namun kali ini dari golongan Vampire. Detik berikutnya yang kusaksikan adalah perkelahian dan peperangan di antara mereka. Meski ini hanya rekayasa dari sihir milik Alford tapi tetap saja ini mengerikan bagiku.

Vampire dan Penyihir saling bunuh, saling serang dan saling melukai. Tubuh-tubuh yang terpotong, darah yang menggenang, suara raungan yang terdengar samar, tangisan, wajah-wajah ketakutan dapat kulihat dengan jelas dan aku sungguh tidak tahan dengan semua ini.

"Hentikan!" tanpa sadar aku telah berteriak membuat semua orang dalam ruangan ini terperanjat kaget.

Alford hanya tersenyum lalu ia menggerakkan tangannya diatas meja dan kembali merapalkan mantra. Dalam sekejap mata, bayangan mengerikan itu menghilang dan hanya menyisakan bola kristal yang masih bercahaya terang.

"Peperangan baru berhenti ketika beberapa ratus tahun lalu, seorang Vampire memiliki mate seorang Penyihir. Itulah awal perdamaian antara Vampire dan Penyihir. Raja Zardius pada masa itu bekerja sama dengan sang Raja Vampire dan mereka membangun sebuah Academy yang menaungi para Vampire dan Penyihir. Academy itu adalah Orion" Alford kembali menjelaskan tetapi aku bingung mengapa aku justru mendapat penjelasan seperti ini padahal yang kupertanyakan adalah tentang mimpiku semalam.

"Ratusan tahun lamanya Vampire dan Penyihir hidup berdamai, tetapi perdamaian itu hancur semenjak Aran memulai sebuah peperangan" mendengar nama pamanku disebut, aku menjadi sangat antusias mendengarkan penjelasan dari Alford.

"Aran menikah dengan seorang wanita Vampire. Saat itu ia menduduki tahta Zardius sebagai seorang putra mahkota Kerajaan karena ia adalah putra pertama dari Raja Zardius. Saat itu, Aran sangat berambisi untuk menjadi Raja dikedua kaum yaitu Vampire dan Penyihir. Ia memulai banyak perselihan dengan kaum Vampire atas dasar perebutan kekuasaan. Tetapi ketamakan dan keserakahannya membuat ia digulingkan dari posisinya. Namanya dicabut dari hak waris Kerajaan Zardius. Dan ia pun diasingkan dari Kerajaan" Alford memberi jeda untuk penjelasannya.

"Setelah itu?" tanyaku tidak sabaran.

"Meski ia diasingkan dari Kerajaan, tapi niatnya untuk menjadi Raja ditanah Orioland tidaklah surut. Rupanya selama ia diasingkan, ia membangun pasukan Black Shadow dan mempelajari sihir hitam sehingga ia dapat menyerang Kerajaan Zardius sekaligus Kerajaan Vamonyx pada malam dimana kau dilahirkan, Pangeran" Alford menghentikan penjelasannya setelah ia menyelesaikan kalimat panjangnya.

"Kejadian berikutnya persis sama seperti yang ada dimimpimu, Pangeran" Zian turut berbicara.

"Dan pada malam itu, Ibuku juga terbunuh karena Penyihir yang dibangkitkan oleh Aran juga menyerang Kerajaan Vamonyx" ucapan Ergan berhasil membuatku terkejut. Aku menoleh ke arah Ergan yang berdiri di sebelahku. Ia saat ini tengah menundukkan kepala dan berekspresi sedih.