Pagi ini cerah sekali berkat Namjoon,mood ku cerah seperti langit kota seoul saat ini.
Aku sedang mempersiap kan sarapan setelah ber-bersih. Namun Namjoon tiba tiba memelukku dari belakang dalam keadaan basah sehabis mandi.
"Kamu masih basah,ngapain peluk. Jadi ikutan basah tau"
"Sorry" Namjoon melepas pelukannya.
"Cuman bisa buat roti panggang,sama susu abisnya ga ada alat masak sih"
"No problem" dia pergi untuk memakai pakaian.Sehabis memakai pakaian,kami sarapan berdua. Diam diam aku mengambil fotonya yang tengah menikmati roti panggang itu.
"Namjoon"
"Ehm" jawabnya sambil mengunyah.
"Kamu pernah bilang,kamu melihat ku lebih dulu"
"So?"
"Kamu lihat dimana?"
"Aku pernah makan di restoran mama sama sekertaris,trus kamu dateng kemeja nanya pesanan. Do you remember?"
"No,i have short memory"
"Ehmmmm,padahal kamu berbincang lama sama sekertarisku. Aku baru tahu juga dia suami sahabatmu"
"Iya kah?" Jawabku sambil mengunyahTernyata kami pernah bertemu dulu,memang saat itu aku sedang libur dan sedikit membantu di restoran mama. Tapi aku tidak ingat betul ada Namjoon dan suami dewi disitu.
"Yaa,4 bulan sebelum pameran itu"
Aku tersenyum memandang Namjoon.
"Why?" Tanyanya.
"Kau ingin lagi?" Sambungnya
"What do you mean!" Nadaku tinggi,namun dia hanya tertawa.Selesai sarapan,aku bangkit dari tempat duduk untuk bersiap siap bertemu dengan ayahnya Kim Namhyuk.
"Ayo Namjoon kita harus bertemu mereka"
Tiba tiba Namjoon menarikku dan memeluk setengah badanku.
"Aku benar benar tidak ingin bertemu mereka"
Aku menghela nafas sambil menghelus rambutnya.
"Kenapa kau seperti anak kecil? Ayolah nanti mereka mengira ini semua perbuatanku"
"Baiklah,tapi kalau aku berbuat sesuatu jangan mencoba menghalangiku"
Aku tidak tau maksudnya apa,yang penting dia mau bertemu ayahnya walaupun hanya melihatnya saja.
💜💜💜
Kami tiba dikediaman ayahnya. Aku tidak perlu menjelaskan lagi bagaimana keadaan rumahnya, kalian bisa berpikir sendiri bagaimana kediaman pemilik N company itu.
Terlihat jelas di raut wajah Namjoon rasa jijik melihat pengawalan di rumahnya itu. Bahkan ketika dia membuka kaca mobil untuk keamanan,dia tidak berkata atau menoleh sedikitpun.
Namjoon pernah bercerita bagaimana bisa dia menjalankan cabang perusahaan indo,dia tidak mau sedikitpun bekerja dibawah naungan ayahnya kalau bukan karena adik ayahnya memberitahukan dimana keberadaan eommanya saat itu.
Aku merasakan apa yang dirasakan Namjoon,kembali kerumah asing itu setelah 6 tahun lamanya.
"Kamu benar benar tidak ingin melihatnya? Maaf,ayo kita pulang" Tanyaku resah.
"Sudahlah" dia turun untuk membuka pintu mobil untukku.Terlihat ayanhnya Kim Namhyuk dan ibu tirinya menyambut kami di depan pintu rumahnya.
Aku dan Namjoon langsung menghampiri mereka. Ibu tirinya memelukku akrab sedangkan Namjoon hanya melihatku.
(Perbincangan antara rera dengan ayah dan ibu tiri Namjoon menggunakan bahasa inggris,selebihnya bahasa korea kecuali antara rera dengan Namjoon)
Aku membungkuk untuk memberi rasa hormat kepada ayahnya.
"Maaf kami tidak bisa datang"
"Tidak masalah eomma" aku tersenyum."Ayo pergi,sudah bertemu kan" Namjoon berbicara kepadaku.
"Namjoon,kamu tidak ingin makan bersama ayahmu?" Tanya ibunya dengan bahasa korea.
"Aku disini bukan karena kalian" jawab Namjoon sinis.
"Kau tidak berubah" Ayah Namjoon pergi meninggalkan ketegangan ini.Aku hanya bisa terdiam,ternyata pertengkaran antara mereka benar benar nyata.
"Ayo rera,kita masuk" ajak ibu tiri Namjoon.
Aku hanya mengikuti ibunya.
💜💜💜
Mereka benar benar mempersiapkan kedatangan kami. Makanan khas korea dan botol botol wine telah tersaji diatas meja makan. Ayah Namjoon juga terlihat sudah duduk disana.
Tak lama aku duduk Namjoon juga duduk disampingku,syukurlah.
Kami makan dan berbincang bincang banyak hal. Ibu dan ayahnya sangat akrab kepadaku,tak terlihat mengerikan seperti yang Namjoon ceritakan, ya mungkin saja karena aku baru menjadi bagian keluarga mereka.
Aku melihat Namjoon tak makan sedikitpun,dia hanya menghabiskan beberapa gelas wine.
"Rera,kau mau minun teh sebentar?"
Aku melihat Namjoon,dan dia hanya menatapku aneh.
"Ayolah" bujuk ibu tirinya.
"Oke" jawabkuAku mengikuti ibunya dan meninggalkan Namjoon bersama ayahnya.
💜💜💜
Ibunya berbincang banyak,tapi aku hanya menjawab seperlunya saja sesuai permintaan Namjoon. Kalu ada yang bertanya siapa yang aku sukai diantara ibu tiri dan ibu kandung Namjoon, sudah jelas ibu kandung Namjoon. Berbicara dengannya terasa hangat,pelukannya juga. Aku tidak tau apa yang dipikirkan ibu ini,yang pasti tujuanku hanya untuk menghormatinya.
"Eommaaa..."
Suara anak perempuan menghentikan kami.
"Eomma,apakah ada Namjoon oppa" dia langsung melihatku.
"Kakak ipar?ini kakak ipar??"Aku tertawa melihat kegirangan dia mencari Namjoon.
"Udah sana pergi sekolah"
"Gak,aku mau ketemu Namjoon Oppa"
"Sebentar ya rera" dia pergi untuk mengurus anak perempuannya itu.Namjoon tidak cerita soal anak itu.
Tiba tiba aku mendapatkan sebuah pesan.
"Maaf,aku harus pergi. Aku tidak ke apartement tapi ke suatu tempat. Tenang aku gak macam macam,kamu akan diantar kesini dengan supirku dulu. Saranghae❤"
Menerima pesan ini membuatku bertanya tanya. Apa yang sudah terjadi denganya? Kenapa dia meninggalkanku? Ada apa denganmu Namjoon?
KAMU SEDANG MEMBACA
DIMPLES [HIATUS]
FanfictionAku dan si penderita Bipolar Kim Namjoon,aku mencintaimu . . . NC 18+