Dark Side

124 4 0
                                    

Aku pamit dengan keluarga koreanya Namjoon,ayahnya menyuruh supir untuk mengantar ku. Meraka tidak mengatakan apa-apa tentang menghilangnya Namjoon entah kemana.

Si supir tidak mengantarku ke apartement sesuai dengan perintah Namjoon lebih dulu dari ayahnya. Supir mengantarku ke sebuah bar di daerah Gangnam yang tak jauh dari kediaman Namjoon di Ilsan.

"Wait a minute"

Aku menyuruh supir untuk menungguku sebentar. Aku ingin memastikan kenapa Namjoon berada di bar aneh ini, kalau dia macam macam disana aku tak ingin pulang dengannya.

Aku memasuki bar itu,terlihat banyak pria mengelilingi cewek-cewek berpakaian minim. Mataku mencari cari keberadaan Namjoon hingga aku menemukannya.

Dia duduk di meja bar sambil mengepul asap rokok dan memegang segelas whisky dingin. Dia tak sendiri,aku rasa itu Hoseok atau Yoongi tapi aku yakin itu Hoseok. Mereka tertawa sambil minum dan merokok bersama.

Aku tak ingin menjumpainya,entah kenapa tapi hatiku terasa kecewa. Berani beraninya dia meninggalkan ku sendirian dirumahnya itu dan pergi ke bar bersama temannya.

Aku langsung keluar dari tempat itu dan pergi menuju apartement.

💜💜💜

Didepan tv,aku merenung mengingat kesalahan pertama Namjoon. Pikiranku kosong,memang dia tak terlihat macam macam disana tapi aku benar-benar kecewa,sangat kecewa dengan sikapnya.

Tak lama sekitar pukul 11.00 KST, terdengar bunyi pintu, ya benar itu Namjoon. Dia langsung duduk disampingku.

"Aku menunggumu,ternyata kau sudah pulang" dia bersandar dibahuku.

Aku tak mengubris kicauannya, aku langsung bangkit menuju dapur untuk mencuci beberapa piring sisa aku makan malam tadi.

"Kau sudah makan?" Tanyanya,namun aku tidak menjawab.

"Let me help you" dia menghampiriku.
"Pergi"
"Why?rak nya tinggi nanti piringnya jatuh keatas mu"
"Pergi,aku mual dengan bau mu"
aku sedikit mendorongnya dengan sikuku.

"Hei,ada apa?kenapa nadamu tinggi seperti itu?"

Aku melepas sarung tangan cuci piring dan pergi menuju kamar. Terlihat Namjoon mengikuti sambil memanggil namaku.

"Ada apa?kenapa nadamu dan perlakuanmu begini?"
"Kenapa kau meninggalkanku?"

Dia terdiam mencerna pertanyaanku.

"Jawab aku Namjoon!" Aku teriak

"Aku sudah bilang,aku tidak mau pergi ke neraka itu" jawabnya dengan sedikit nada tinggi

"Apa salahnya aku pergi menghibur diri" sambungnya.

"Kamu pengecut!" Jawabku sambil menunjukknya.

"Hei hei apa maksudmu! Kau yang memaksaku untuk datang" teriak Namjoon.

"Iya kau pengecut. Kau bilang padaku untuk mengahadapi kenyataan bahwa papaku seorang pemakai. Tapi omonganmu tidak berlaku untukmu Namjoon, kau masih tidak terima bahwa ayahmu mencintai wanita lain dan meninggalkan ibumu. Kau pengecut!" Teriakku juga

"Bahkan saat ini kau tidak meminta maaf padaku?aku sangat muak mengetahui sikap burukmu ini" sambungku.

Tiba-tiba Namjoon menarikku dan memegang erat pergelangan tanganku sampai terlihat memerah.

"Beraninya kau mengatakan hal menjijikan seperti itu, aku tidak akan meminta maaf ataupun memaafkanmu sedikitpun!" bisik Namjoon ditelingaku

Namjoon melepaskan genggaman eratnya lalu pergi meninggalkan ku.

DIMPLES [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang