"Lo sendiri suka kan sama si Boss?!"
**************************************************************
Hanya satu doaku hari ini, semoga waktu cepat berlalu.!
Sejak dulu aku selalu senang saat diriku menjadi pusat perhatian. Saat para siswa menoleh ke arahku, tersenyum lalu menyapa. Aku menyukai moment-moment itu. Terlebih saat seseorang mengatakan bahwa mereka menyukaiku dan berharap aku menerima pernyataan cinta mereka. Rasa percaya diri dalam diriku terus merambat naik dari hari ke hari.
Kegagalan hubunganku dengan Damar adalah salah satu alasan kuat rasa percaya diriku turun. Hari ini, bukannya aku tidak suka saat mengetahui Pak Rey menyukaiku. Tapi lebih dari itu, perasaan takut muncul. Aku juga tidak dapat tidur sejak semalam, memikirkan semua perkataannya, memikirkan akan hari ini bertemu dengannya di kantor.
"Pagi Mba Ara," Sapa ceria Maya. Aku balas tersenyum hambar. "Katanya kemarin sakit yah.! Sakit apa lo mba?" Alisku naik sebelah. Siapa pula yang menyebar kabar tak benar itu.! Tapi demi menghindari kontroversi, aku hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Maya dan Erin terlihat santai dan bahagia.! Aku mendekat ke arah komputer Erin, ia sedang berselancar di jejaring twitter. Begitu juga Maya yang sedang asik dengan whatsaapnya. "Seh, santai banget lo berdua. Boss enggak ke kantor emang?" Tanyaku. Mereka berdua spontan menoleh ke arahku dengan tatapan sedikit bingung.
"Loh, emang lo enggak tahu Mba si Boss pergi ke Malaysia hari ini?" Cetus Erin.
"Oh ya.! Enggak tahu Gue.!" Seruku, setengah kaget.
"Lo sama si Boss beneran lagi berantem yah Mba? Kok tumbenan asisten pribadi enggak tahu jadwal si Boss kemana." Tebak Maya. "Dia tuh tiba-tiba kemarin minta gue pesenin pesawat ke Malaysia buat hari ini dengan jadwal penerbangan pagi, "
Aku menuju kursi meja, "Ga jadi ke Filipina?" Tanyaku, mengabaikan pertanyaan Maya barusan.
"Jadi. Langsung dari Malay berangkat ke Filipina nya. Balik ke kantor senen depannya lagi, 8 hari tanpa si Boss dikantor, enaknyaaaaa." Seru Maya senang. Aku termenung sesaat. Semalam Pak Rey tidak mengatakan hal ini kepadaku, ia hanya bilang akan pergi ke Filipina dan memintaku menunggunya.
"Bu, Ara." Koh Michael masuk ke ruangan kami, "Boss belum bisa di contact yah? Saya lagi ada yang urgent, !"
Aku menoleh ke arah Maya. "Pesawat jam berapa May, ?"
"Jam 6 pagi kok, harusnya sudah sampai." Jawab Maya.
"Ponselnya mati mungkin Pak, dicoba lagi yah." Saranku.
"Bisa tolong bantu Ibu saja yang hubungi Pak Rey, sparepart yang bulan lalu kita pesan ke cina ternyata rusak dan customer minta retur."
"Saya coba nanti yah Pak kalau begitu." Koh Michael akhirnya keluar ruangan. Aku mencoba menghubungi Pak Rey melalui whatsapp, namun belum terbaca hingga 15 menit kemudian. Akhirnya tanda cekliss dua itu berubah warna biru, hatiku berdebar tidak karuan padahal ini kan masalah kantor yah.
Boss Kece : Nanti saya coba hubungi supplier, saya minta mereka kirim yang baru.
Me : Oke, noted.
Boss Kece : Terima kasih yah,
Aku, terhenyak sesaat membaca pesan terakhirnya.
Me : Terima kasih untuk ?
Boss Kece : Untuk kembali ke kantor.
Aku menghela nafas tanpa sadar.
Boss Kece : Saya ke Malaysia hari ini,
![](https://img.wattpad.com/cover/163445283-288-k306185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE BOSS!! SUDAH TERBIT, SERI-NIKAHYUK!!
RandomSERI - NIKAH YUK.. Versinya Ara. Ditembak Boss sendiri, siapa yang enggak mau! Setelah hampir 6 tahun akhirnya sikap dingin boss mencair, hingga membuat Amara meleleh dengan segala ucapan manisnya seorang Reynaldi. Masalahnya adalah, Reynaldi sudah...