Part 2

21.5K 3.4K 721
                                    

AKU pulang menuju apartemen dengan langkah lunglai. Sebenarnya tidak ada kegiatan yang menarik jika aku pulang sekarang. Tapi menurutku, lebih baik aku pulang dibandingkan harus terus diam di dalam club dan menjadi seorang pecundang.

"Taeyong?" aku bergumam; mulai melepaskan wedges yang membungkus kaki lalu menaruh nya di rak sepatu.

Apartemen terlihat sepi. Lampunya juga mati; akhirnya aku menekan saklar lampu dan menemukan keheningan.

Tunggu, jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Tidak mungkin jika Taeyong akan berkeliaran semalam ini kan? Lelaki itu lebih sering menghabiskan waktu di apartemenㅡ lebih tepatnya di dalam kamar.

Merasa heran, akhirnya kuputuskan untuk membuka pintu kamar Taeyong yang terletak tepat di sebelah kamarku.

Kosong. Tidak ada siapapun disana, tapi aku menemukan secarik kertas yang tertempel pada lampu belajar di meja Taeyong.

Aku pulang kerumah. Ibuku sakit, kita bertemu di kampus besok.
Jaga dirimu, aku sudah menghangatkan ayam madu.

-Taeyong

Ah pantas saja. Jika seperti ini, lebih baik ia tidak usah pulang. Toh di dalam apartemen juga ia sendirian, tidak ada teman mengobrol.

Aku menhela nafas. Sebelum keluar dari kamar Taeyong dan masuk ke dalam kamarku. Lalu menyalakan saklar lampu dan menatap penampilanku di cermin yang terlihat sangat aneh.

Apakah Johnny tidak melihatku selama ini karena aku tidak menarik di matanya? Tapi kenapa? Bahkan aku sudah berdandan seperti wanita agar dia tertarik.

Tapi sepertinya itu semua sia-sia. Usahaku untuk mendekati Johnny selama ini selalu berakhir buruk!

Mungkin aku memang tidak memiliki kesempatan. Dari awal, harusnya aku tidak berubah menjadi orang lain hanya untuk mendapatkan perhatian Johnny. Harusnya aku mencari lelaki lain saja yang mungkin bia menerima semua kekuranganku.

"Hah.." menghela nafas berat. Aku melepaskan wig dari kepalaku lalu berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Sepertinya mandi air hangat adalah ide yang baik saat ini. Aku ingin menjernihkan pikiran dan juga melemaskan seluruh otot tubuhku yang terasa tegang.

Setelah mandi, aku duduk di meja makan dan mengambil ayam madu yang sudah di sediakan oleh Taeyongㅡ tanpa nasi. Aku memakan ayam itu sebanyak 3 potong tanpa nasi. Setelah mandi tubuhku terasa jauh lebih ringanㅡ tapi tidak dengan kepalaku yang malah terasa semakin berat.

Padahal tadi aku hanya sempat meminum 2 gelas cocktail. Tapi kenapa kepalaku rasanya berat sekali? Seolah ada beban berat tak kasat mata yang menekan otakku saat ini.

Mengunyah potongan terakhir. Aku berdiri dari meja makan untuk mengambil minum dan juga beberapa aspirin. Untuk mencegah sakit kepalaku jika nantinya bertambah buruk.

Setelah itu aku langsung bergegas masuk ke dalam kamar. Biasanya aku tidak tidur dibawah jam 10, tapi kali ini mungkin berbeda. Mungkin kali ini aku membutuhkan istirahat yang cukup agar besok bisa melalukan aktifitas di kampus.

"Selamat malam." gumamku sambil memeluk boneka kucing berwarna hitam yang sudah usang. Boneka pemberian ibuku saat umurku menginjak 5 tahun.

Nothing On You《Johnten》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang