Nothing On You《Johnten》✔

Part 7

SUDAH pukul 4 sore, sebentar lagi jam kerjaku akan berakhir. Hari ini aku harus kembali menghadap atasanku untuk mengambil upah. Kemungkinan nanti malam aku akan pergi bersama Yuta, lelaki itu sudah menghubungiku tadi.

"Ten?"

Aku menoleh saat Jungwoo memanggil, lalu memberikan senyum kecil. "Ada apa Jungwoo-ya?"

Lelaki manis itu menghampiriku dan merogoh kantung celanaㅡmengeluarkan benda berbentuk kotak darisana. "Ini.. Untukmu.."

Aku mengerutkan kedua alisㅡmaksudnya, untuk apa Jungwoo memberikan kotak kecil itu kepadaku? Apakah ia menyukaiku.. Oh oke hentikan, itu tidak mungkin!

Raut wajahnya terlihat kesal karena aku hanya diam dan memperhatikan, akhirnya ia meraih salah satu tanganku dan menaruh kotak itu pada telapak tangan. "Ambilah.."

"T-tunggu! Apa maksudnya ini?" tanyaku begitu sudah sadar dari keterkejutan.

Jungwoo mengangkat kedua bahu, terlihat acuh. "Ada yang menitipkan itu padaku, mungkin penggemarmu.." setelah itu ia kembali meneruskan pekerjaan nya.

Oke.. Aku tidak paham soal ini semua, jika memang orang yang memberikan kotak ini menyukaiku, kenapa tidak memberikan secara langsung? Kenapa harus melewati Jungwoo? Ia malu atau bagaimana?

Menghela nafas, akhirnya aku membuka kotak kecil itu secara berhati-hati. Takut jika ternyata di dalamnya adalah mahluk hidupㅡseperti kecoa atau bahkan serangga lain yang aku benci. Siapa tahu ini perbuatan orang usil kan?

"Oh my god.." aku memekik tertahan begitu melihat kalung dengan bandul Indah berada di dalam sana, benda itu terlihat sangat mahalㅡberkilauan.

Aku yakin hal tersebut tidaklah murah, bisa di lihat dari diamond yang begitu besar itu. Tapiㅡsiapa yang memberikan kalung semahal ini untukku?!

Apakah Yuta? Oke itu tidak mungkin, ia mengenaliku sebagai Terny, bukan Ten.

Mataku menatap secarik kertas yang terlipat di bawah kalung itu, dengan segera aku membuka kertas itu dan mengerenyit bingung.

Roses are red
Violet are blue
And i can't take my eyes from you..

Jantungku berdebar saat membaca deretan kata aneh namun romantis itu. Sungguh, aku semakin penasaran jika seperti ini. Orang usil mana yang akan memberikan kalung berharga mahal ini kepadaku? Dan jugaㅡmemberikanku tulisan Indah penuh makna ini?

"Oke, aku bisa gila.." desahku frustasi. Setelah itu aku mengembalikan kalung serta kertas itu ke tempatnya semula sebelum menaruh kotak itu di kantung celana. Untuk saat ini, aku tidak berniat memakai benda mahal sialan itu.

Lagi pula, untuk apa aku memakainya jika tidak mengetahui siapa yang memberikan kalung itu kan? Walaupun sangat indah, tapi aku akan menahan diri.