Part 8

16.9K 2.7K 664
                                    

SETELAH menonton film, kami memutuskan untuk berjalan-jalan di taman. Malam ini cukup ramai dan begitu banyak stand makanan yang berjejer di sisi taman, aku dan Yuta membeli beberapa makanan lalu akhirnya duduk di bangku taman.

"Aku penasaran," Yuta memasukan takoyaki ke dalam mulut sebelum menatapku dengan tatapan geli. "Kita sudah menjadi sepasang kekasih tapi aku tidak mengetahui apapun tentangmu." lanjutnya.

Tubuhku menegang, sushi yang baru saja aku makan tiba-tiba berhenti di tenggorokan dan hal itu berhasil membuatku tersedak. "U-uhuk! Uhuk!" ah sialan.

Dengan sigap Yuta memberiku minum yang langsung aku habiskan dengan sekali teguk. "Kau tidak apa-apa?" dia bertanya, raut wajahnya terlihat khawatir.

Otomatis aku mengangguk kecil dan mengalihkan pandangan. Aku tidak sanggup menatap wajah atau bahkan matanya, oh ayolah, apa yang harus aku katakan kepada Yuta jika ia bertanya tentang hidupku? Apa aku harus jujur atau bagaimana?

"Terny," panggil Yuta lembut, ia menyentuh daguku. Hal ini berhasil membuatku menatapnya dengan bingung, demi Tuhan Yuta terlihat begitu tampan dari jarak sedekat ini. Ia memiringkan wajah dan bibirnya mendekat pada bibirku.

Tubuhku meremang ketika kedua belah bibir kami menempel, Yuta menggerakan bibirnya dengan lembut. Sesekali ia menyesap bibir bawahku, oh sialan, aku tidak pernah berciuman sebelumnyaㅡkarena aku berharap Johnny lah yang menjadi ciuman pertamaku. Tapi harapan itu kandas karena sekarang Yuta lah yang mencium bibirku.

Aku membalas ciumannya walaupun terkesan amatir, bibir kami saling melumat dan menghisap. Aku mendesah kecil ketika Yuta mengigit kecil bibir bawahku, rasanya menakjubkan.

Kami tidak memperdulikan beberapa pasang mata yang melihat kami dengan berbagai tatapan. Aku terbuai dengan ciumannya yang semakin lama semakin dalamㅡtangan Yuta mengusap bahuku sebelum turun menyentuh dadaku. Mataku membelak dan otomatis aku menjauhkan wajah sehingga pangutan kami terlepas, tanganku sudah menahan tangan Yuta yang ingin menyentuh payudaraku.

Oh sialan! Bagaimana jika nanti Yuta meremas benda yang tidak nyata ini? Aku yakin dia akan kecewa.

Yuta menghela nafas sebelum kembali menatapku dan mencium bibirku lagi. Kali ini ciumannya sedikit tergesa, aku bahkan kewalahan dan tidak bisa mengimbangi ciuman Yuta. Tidak seperti ciuman yang pertama, kali ini Yuta terlihat seperti menyalurkan semua emosinya ke dalan ciuman yang sekarang.

Aku tidak bisa berbuat apapun selain terkulai lemas karena ciumannya, angin malam yang terasa dingin bahkan tidak lagi terasa berarti. Lidah Yuta menelusup masuk ke dalam rongga mulutku; mengobrak abrik seluruh isi mulutku sebelum membelit lidahku dengan lihai.

Aku membelak terkejut dan mendorong dada Yuta ketika tangannya meremas payudaraku yang bertekstur aneh. Sama sepertiku, Yuta juga menampakkan ekspresi terkejut.

Sialan! Aku tidak mengira pergerakan tangannya tadi, ciuman Yuta berhasil membuatku kehilangan akal dan tidak menyadari jika Yuta sudah meremas bagian dadaku yang hanya ku sumpal dengan beberapa kain bekas.

"Kau.." ia bergumam kecil, keningnya berkerut; seolah sedang berpikir keras. Lalu setelahnya Yuta tertawa tanpa ekspresi.

Tubuhku bergetar karena rasa takut. "Y-yuta aku.."

"Tidak perlu di lanjutkan." potongnya dengan suara yang begitu dingin. Matanya menyorot wajahku dengan datar lalu mendecih pelan. "Bertahun-tahun hidup di Jepang tidak membuatku tolol. Aku mengenal semua lelaki yang sering melakukan cross dressing sepertimu. Kau tahu? Aku kira aku tidak akan menemukan yang seperti itu di korea, ternyata sama saja."

Tenggorokanku tercekat dan pandanganku memburam karena air mata. Oh Tuhan, sungguh, jangan. Aku mulai mencintai Yuta, aku tidak siap kehilangannya sekarang. Tapi aku tidak bisa melakukan apapun, Yuta mengetahui jati diriku yang sebenarnyaㅡbukan sebagai seorang wanita, tapi sebagai seorang lelaki.

Nothing On You《Johnten》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang