12🎬Fakta terungkap

92 9 0
                                    

"Siapa pun kita di masa lalu, bukan berarti kita tidak berhak menjadi lebih baik"

❤❤

Author pov

"Gue mau ceritain ke kalian masalah di kantin itu"

"Beneran Re?,kita ga maksa kok"Ucap Fia

"Beneran"

"Ok.ceritain Re"sambung Caca

"Jadi gini ceritanya...."

Sebelum bercerita Rere menenangkan kembali hatinya dan sedikit memaksakan untuk mengingat kenangan yang beberapa bulan lalu.

"Cowo di kantin kemarin itu namanya Rafel,Dia..mantan gue"

"What"ucap Fia dan Caca kaget

"Iya,dia mantan gue"

"Astaghfirullah Re..Lo pernah pacaran!"ucap Fia kecewa

"Kelas berapa Lo udah pacaran, SMP pasti yah?"tanya Caca

"Hmm..gue bakal ceritain semuanya dulu.Baru kalian boleh nanya.ok"

"Yaudah.ok"ucap Fia

"Lanjut Re"ucap Caca

Rere pun mulai menjelaskan.

"Gue satu sekolah sama dia.
Semenjak kita satu kelas,dia adalah cowo yang ternyebelin, Rese, jail dan so pintar di kelas.Yaps, gue benci banget sama dia,tapi entah kenapa setiap pembagian kelompok diskusi kita selalu satu kelompok.Yang lebih parahnya..dia Ketua Kelas gue Wakilnya"

"Teman sekelas gue tahu,kalau gue anti banget sama cowo terutama sama si Rafel ini.Ga ada hari tanpa berantem mulut"

"Hingga tanpa sepengetahuan gue,mereka nyomblangin gue sama dia,dan dia fine-fine aja saat di ecengin dengan gue,sementara gue? Yahh risilah.Dan perlu di garis bawahi,Gue yang terlalu benci sama dia.Gue punya alasannya.Dia itu playboy"

"Bahkan dia nentuin kalau dia dan gue harus piket di kelas dengan hari yang sama.Dia maksa sahabat gue biar kasih kontak gue dan masih banyak hal yang bikin gue greget ingin pukul kepalanya sampai bocor".

"Gue marah,dia malah bikin gue ketawa.Gue diam,dia malah gangguin gue.Tapi itu semua ga ngaruh di hati gue"

"Iya itu awalnya....Hm..tapi semenjak beberapa bulan di kelas 3,Gue ngerasa ada hal aneh yang buat hati gue deg degan kalau di dekat dia.Itu terjadi saat dia ikut kerja kelompok di rumah gue, ternyata orangnya baik dan ramah sama keluarga gue"

"Pertama kali dia nelfon gue itu rasanya kaya bukan Rafel yang bikin gue risih. Dia orangnya asik dan satu kata yang tergambarkan di hati gue saat itu 'Nyaman'.
Semenjak kita chatingan,dan telfonan entah kenapa kata enemy di hati gue semakin menghilang"

"Beberapa minggu kemudian,dia nembak gue. Tapi gue ga langsung percaya,hingga dia yakinin gue dan bakal berubah demi gue.Di situ gue belum ngasih jawabannya"

"Singkat cerita dia yakinin gue,ga bakal berbuat macam-macam kalau pacaran sama gue,katanya coba aja dulu,buat semangat ke sekolah juga.Dan bodohnya gue yang masih belum ngerti soal pacaran mau maunya aja nerima pernyataan cintanya"

Skenario Cinta ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang