Asal-Usul Bersih Desa

200 2 0
                                        

                  Zaman dahulu, terdapat sebuah desa yang letaknya jauh dari keramaian. Tersebutlah desa itu dengan nama Desa Karanglo. Desa ini memiliki tanah subur yang tidak dimiliki oleh desa seberang atau pun desa tetangga. Penduduk desa ini memanfaatkan kesuburan tanah tersebut dengan bercocok tanam di sawah. Sangatlah rugi jika tak memanfaatkan kondisi tanah tersebut. Oleh karena hasil panen petani desa yang amat melimpah, hidup mereka makmur dan sejahtera.

Hingga suatu kala, tiada hujan dan petir, tiba-tiba sebagian besar penduduk dan petani di desa ini terkena berbagai macam penyakit selama berbulan-bulan. Padahal, sebelumnya mereka sehat dan tidak ada tanda-tanda akan datangnya penyakit. Penyakit yang diderita pun bermacam-macam, mulai dari penyakit kronis hingga penyakit ringan. Padi di sawah pun juga diserang hama yang mengakibatkan kegagalan panen besar-besaran. Penderitaan tak berkesudahan dirasakan oleh penduduk dan petani desa saat itu. Satu-satunya jalan pun mereka hanya bisa berobat ke dukun setempat karena dulu tak ada rumah sakit bahkan semacam puskesmas pun juga tak ada. Bermimpi juga sebagian besar penduduk dan petani mengenai keadaan desa yang amat tidak teratur dan penuh dengan orang sakit layaknya yang sedang mereka alami saat ini. Mereka pun berbincang-bincang mengenai mimpi yang mereka alami dan penderitaan mereka. Tak ada yang tahu solusi atas semua penderitaan yang sedang terjadi.

Maka mereka meminta nasihat kepada Mat Hasyim, leluhur desa seberang yang amat bijaksana. Berkatalah beliau bahwa beberapa hari yang lalu ia bertemu dengan petapa suci dan berkata, "Jika suatu saat terdapat seseorang yang meminta nasihat kepada mu mengenai keadaan suatu desa yang ditimpa penderitaan yang amat sangat, maka berikanlah ia nasihat untuk memberikan upah kepada Dewi Sri agar penderitaan itu usai". Berkatalah juga petapa tersebut bahwa penderitaan mereka disebabkan oleh karena Dewi Sri yang murka akibat selama ini tidak diberikan upah ketika panen padahal Dewi Sri telah menjaga hasil panen dari segala macam kegagalan panen. Dengan lebih jelas, petapa itu mengatakan bahwa maksud upah tersebut ialah dalam bentuk kenduri, menggelar pertunjukan wayang kulit yang menceritakan kisah Bharatayudha, dan menyediakan sesaji yang berupa kepala lembu ketika pertunjukan wayang kulit.

Penduduk dan petani pun paham apakah penyebab penderitaan mereka. Berterima kasihlah mereka kepada Mat Hasyim. Setelah mendapatkan nasihat dari Mat Hasyim, penduduk dan petani desa pun melaksanakan apa yang telah dinasihatkan kepada mereka. Setelah sebulan mereka melaksanakan nasihat tersebut, kini mereka telah sehat dan tidak ada kegagalan panen lagi. Maka penduduk Desa Karanglo sepakat bahwa nasihat yang diberikan tersebut kepada mereka dinamakan dengan "Bersih Desa"

Oleh : DaffaKamal

HikayatWhere stories live. Discover now