Chapter 21

2.4K 108 3
                                    

Pagi hari saat Heechul bangun, dia tidak menemukan Leeteuk disampingnya.

"Kemana dia ?" gumam Heechul.

Dia duduk sebentar di tempat tidur untuk mengumpulkan nyawanya. Matanya masih terasa berat. Tapi tiba-tiba dia dengan cepat berlari ke kamar mandi.

"Hueeekk ... hueekkk ..." Heechul membungkuk di atas wastafel. Perutnya terasa sangat mual.

"Hueeekkk ... hueekkk ..." dia lagi-lagi muntah. Saat ini wajahnya sudah pucat, tubuhnya pun mulai lemas. Heechul duduk di atas toilet yang tertutup.

"Kenapa aku masih mengalami morning sick seperti ini ?" satu tangannya mengelus perutnya.

"Sayang, baby ... sudah ya, jangan seperti ini terus. Mommy lelah sayang." ucapnya lembut.

Seperti mendengarkan apa yang dikatakannya, perutnya terasa tidak mual lagi. Heechul menyunggingkan senyumnya.

"Anak pintar. Jangan nakal lagi, ne. Mommy tidak mau membuat daddy khawatir, araseo ?"

Heechul masih duduk ditempatnya sampai dirasa perutnya tidak mual. Setelah itu dia membersihkan dirinya dan mencari dimana Leeteuk berada. Dia sedikit mengulaskan lipgloss di bibir tebalnya untuk mengurangi wajah pucatnya.

Heechul keluar dari kamar dan berjalan ke dapur. Senyum langsung merekah dibibirnya begitu melihat Leeteuk sedang asyik memasak. Pria itu sedikit bersenandung. Heechul perlahan berjalan ke arahnya dan memeluknya dari belakang.

"Kamcakya ..."

Leeteuk sedikit melompat mendapatkan pelukan tiba-tiba. Heechul terkikik melihat ekspresi terkejut kekasihnya.

"Eoh ? Kau sudah bangun ?" Leeteuk membalikkan badannya dan langsung berhadapan dengan Heechul. Ia sedikit mengernyit.

"Wae ?"

"Kau sakit ?" Leetek langsung menempelkan punggung tangannya ke dahi Heechul.

"Aniya." Heechul tersenyum. "Aku tidak apa-apa." tambahnya.

"Apanya yang tidak apa-apa, lihat wajahmu sangat pucat." ucap Leeteuk khawatir.

"Bukankah kulitku memang pucat." Heechul terus menyangkalnya. Dia tidak mau membuat Leeteuk khawatir.

"Jangan terus mengelak Kim Heechul." Leeteuk menatap Heechul dengan tajam. Heechul hanya menghela nafas. Tidak ada gunanya berbohong pada pria didepannya itu. Dan seharusnya dia juga tidak usah memakai lipgloss tadi, karna itu percuma.

"Hanya morning sick ... seperti biasa." Heechul menundukkan kepalanya ke arah perut yang kini sedang dielusnya.

Leeteuk mematikan kompor yang berada dibelakangnya dan langsung menarik Heechul ke ruang tamu. Dia mendudukan Heechul dan saat dia akan melangkah lagi Heechul menahannya.

"Aku tidak apa Jungsoo."

"Duduk dan diam Kim Heechul. Aku tidak menerima bantahan apapun."

Setelah mengatakannya Leeteuk kembali ke dapur. Heechul hanya bisa menghembuskan nafasnya. Dia sangat tahu bagaimana Leeteuk. Pria itu tidak akan berhenti menghawatirkannya. Percuma saja membantahnya.

Heechul mengambil remote TV dan mulai menyalakannya. Menganti-ganti saluran, mencari acara televisi yang bisa menghiburnya. Sebenarnya Heechul ingin sekali berjalan-jalan diluar, tapi dengan kondisinya yang seperti ini, Leeteuk pasti tidak mengijinkannya.

Tak lama Leeteuk kembali membawa segelas teh hangat. Dia berlutut di depan Heechul dan menaruh gelas teh hangat di tangan Heechul.

 Dia berlutut di depan Heechul dan menaruh gelas teh hangat di tangan Heechul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
No Other (NC-17) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang