Chapter 4

2.7K 166 2
                                    

Semua member Suju sedang bersiap-siap. Leeteuk sedang membenarkan letak earphone-nya.

"Hyukjae-ya, bisa kau membantuku memakai ini." kata Heechul pada Eunhyuk. Ia meminta tolong memasangkan sebuah bandana atau lebih tepatnya tali tipis berwarna merah ke kepalanya.

"Wahh, hyung ... kau terlihat sempurna." seru Eunhyuk setelah selesai membantu Heechul.

Heechul memang terlihat sempurna dengan setelan jas merah yang sangat pas dengan kulitnya yang putih. Rambut lurusnya yang sudah mulai sedikit panjang membuatnya semakin mempesona. Dan senyum itu, oohh ... dia benar-benar sangat menawan, siapa saja akan jatuh cinta padanya. Tidak terkecuali pria sekalipun, karna Heechul bisa terlihat tampan dan cantik dalam waktu bersamaan.

Leeteuk cukup lama memandangi Heechul. Matanya tidak pernah lepas dari sang Cinderella. Tapi sekejap saja dia teringat kejadian semalam, saat Heechul menangis dalam pelukan Sungmin. Leeteuk melihat manager hyung menghampiri Heechul.

"Heechul-ah, jika kau sudah merasa lelah, kau harus bilang padaku. Aku tidak mau kau pingsan dipanggung." perintah manager hyung. Heechul memang sedikit sakit saat akan terbang ke Jepang. Jadwalnya yang padat membuatnya jarang beristirahat.

"Arraseo, hyung. Jangan khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri." Heechul tersenyum dan menepuk pelan pundak manager hyung.

"Kau tenang saja, hyung ... aku akan berada disamping Heebongie hyung dan kupastikan dia baik-baik saja." sahut Yesung yang sedang di dandani stylish.

"Kau lihat ... dia babysitter-ku. Dia sudah seperti ibuku yang akan menyuruhku berhenti jika sedikit saja aku terlihat lelah."

Yesung memang selalu memperhatikan kesehatan Heechul. Dia yang akan mengurus Heechul saat pria itu sakit di tengah pertunjukan.

"Sudah pasti big baby. Jangan khawatir."

"Aisshh, aku bukan bayi. Berhenti memanggilku bayi, Sungie." seru Heechul kesal.

"Tapi kau memang bayi, hyung. Kau akan jadi manja jika sedang sakit." balas Yesung. Dia suka sekali menggoda Heechul.

"Ahh, ani, hyung. Heechul hyung hanya akan manja dengan Teukie hyung jika dia sudah sakit. Menempel padanya setiap saat." bantah Shindong. Dia juga ikut menggoda Heechul.

"Ahh ... kau benar."


Heechul semakin mengerucutkan bibirnya mendengar ocehan dari para dongsaeng-nya. Wajahnya sudah terlihat kesal. Membuat semuanya tertawa. Kenapa mereka harus membawa-bawa nama sang leader ?

"Ahh, aahh ... sebentar lagi Chul hyung akan pergi ke Teukie hyung dan melaporkan kita semua." kata Eunhyuk ditengah-tengah tawanya.

Heechul terlihat semakin kesal. Tapi tidak sesuai prediksi Eunhyuk. Heechul malah berjalan keluar dan membanting pintu dengan kasar.

"Yakkk, kalian semua berhenti. Lihat, Heechul jadi marah kan." Kata manager hyung yang sudah menghentikan tawanya. "Teuki, bisa tolong kau kejar Heechul ? Aku takut jika dia sudah marah seperti itu." katanya pada Leeteuk.

"Biarkan saja, hyung. Nanti juga dia akan baik sendiri." jawab Leeteuk tidak peduli.

Semua orang langsung memandangnya heran. Mereka tidak dengan begitu saja percaya pada Leeteuk. Heechul tidak akan kembali sebelum Leeteuk membujuknya atau seseorang membujuknya dan itu pun dengan segala bujuk rayu. Dan Leeteuk pasti tahu kelakuan Heechul yang satu itu.

No Other (NC-17) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang