Chapter 26

2.2K 107 3
                                    

"KANGIN SUPER JUNIOR KEMBALI MENGALAMI KECELAKAAN KARNA MENYETIR SAAT MABUK"

Sebuah berita di televisi membuat Heechul tersentak. Ia yang sedang memberi susu pada Cherry di ruang tengah langsung membulatkan matanya tidak percaya. Ulasan berita delapan tahun lalu kembali di putar. Dan saat ini di televisi sedang menayangkan mobil Lexus berwarna silver yang berada di jalanan. Mobil yang sangat di kenal Heechul. Itu benar-benar mobil Kangin.

 Itu benar-benar mobil Kangin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astagaaa ... Apa lagi yang dilakukan anak itu ?? Isshhh ... Aku sudah bilang padanya untuk tidak mengemudi saat mabuk." Heechul berusaha untuk meredam emosinya sendiri karna saat ini sedang mengendong Cherry.

Televisi kembali menayangkan beritanya.

"Mobil ditemukan dalam keadaan kosong. Diketahui dari CCTV yang ada di tepi jalan, bahwa sang Idol, Kangin Super Junior. Melarikan diri setelah menabrak tiang ..."

"Yakk, dia benar-benar sudah gila ... Tsk, aku harus memukul kepalanya agar otaknya kembali ketempatnya." gerutu Heechul.

"Jungsoo ..." pikiran Heechul langsung tertuju pada Leeteuk. Suaminya itu pasti sedang kacau sekarang.

Heechul berjalan ke kamarnya. Ia menaruh Cherry yang tertidur di box bayi dan mengambil ponselnya.

Tuuttt ... Tuuttt ... Tuuuttt ...

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif ..."

"Aissshhh, kemana dia ?"

Heechul kembali sibuk pada ponselnya. Dia mondar-mandir di dalam kamar.

"Tenang Heechul, tenang ... Saat ini Jungsoo pasti aman, dia pasti sedang bersama manager hyung." ucap Heechul menenangkan dirinya sendiri.

*

Hingga tengah malam Leeteuk belum pulang. Heechul menunggunya dengan cemas. Berkali-kali dia menghubungi Leeteuk tapi ponselnya tetap tidak aktif, begitupun dengan manager hyung. Heechul berjalan ke box bayi dan menunduk mencium putrinya.

"Daddy pasti baik-baik saja kan, baby ?" Heechul mengelus lembut rambut Cherry.

Ceklek ...

Suara pintu dibuka membuat Heechul memalingkan wajahnya. Dia langsung berlari ke ruang depan.

"Jungsoo ??"

"Heenim ?"

Leeteuk terlihat sangat kacau. Bekas air mata jelas terlihat di pipi putihnya. Heechul langsung menghampirinya dan mendekap dalam pelukannya.

"Tidak apa, Jungsoo. Tidak apa ... Aku di sini." Heechul mengelus punggung Leeteuk dan mencium puncak kepalanya.

"Kenapa Chullie ?? Kenapa ini terjadi lagi ?? Kenapa dia melakukan ini lagi ??"

Hancur. Hati Heechul hancur mendengar Leeteuk terisak. Keduanya jatuh terduduk dilantai dengan Leeteuk yang masih dalam pelukan Heechul.

"Tenang, sayang. Aku memegangmu. Aku yang akan bicara padanya nanti, aku akan memarahinya sampai dia sadar apa yang telah dia lakukan."

Leeteuk semakin terisak. Dia sudah tidak sanggup lagi menahan semua rasa sakitnya. Seharian ini manager hyung sengaja mematikan ponsel Leeteuk dan ponselnya. Menjauhkan orang-orang yang akan bertanya tentang kasus Kangin.

Heechul terus mencium puncak kepala Leeteuk, memberikannya ketenangan. Satu tangannya mengelus tengkuk Leeteuk.

"Tidak apa, menangislah. Menangislah sepuasmu, bebaskan semua bebanmu, Jungsoo. Aku selalu ada disini." ucap Heechul pelan.

Mereka terus dalam posisi berpelukan di lantai sampai dirasa Leeteuk mulai menghentikan tangisannya. Heechul menarik dirinya dan menatap mata Leeteuk. Ia mencium kedua kelopak mata suaminya.

"Kita ke kamar ?" ia berdiri dan menarik Leeteuk untuk berdiri juga. Mereka berjalan ke kamar.

Heechul membaringkan Leeteuk di tempat tidur. Saat ia akan berjalan pergi, Leeteuk memegang tangannya.

"Jangan pergi."

"Aku hanya akan mengambilkan minum untukmu."

"Andwae, Heenim. Kumohon ..."
Heechul duduk di tepi tempat tidur menghadap Leeteuk.

"Aku tidak akan pergi, aku janji. Hanya sebentar." ia menunduk dan mencium kening sang leader. Setelah itu ia keluar kamar dan pergi ke dapur mengambilkan Leeteuk air.

Heechul kembali dengan segelas air putih. Ia menyerahkannya pada Leeteuk, pria itu langsung meminumnya. Setelahnya ia menarik tangan Heechul agar berbaring disebelahnya.

Leeteuk memeluk pinggang Heechul.
“Jangan tinggalkan aku, Heenim. Aku akan mati jika tidak ada dirimu." Leeteuk membenamkan kepalanya pada dada Heechul. Isakannya kembali terdengar.

"Tidak akan, Teuk." namja cantik itu membalas pelukan Leeteuk dan mencium keningnya, menghapus air matanya.

"Sekarang tidur. Aku akan ke dorm besok dan bicara pada anak itu." lanjutnya.

"Kau hanya akan bicara kan ?"

Heechul yang mengerti maksud Leeteuk menghela nafas. "Iya, aku hanya akan bicara. Aku tidak akan memukulnya, walau aku sangat ingin menghajarnya." ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Gomawo."

Leeteuk memejamkan matanya, mencoba untuk tidur. Heechul pun melakukan hal yang sama sambil tangannya mengelus punggung Leeteuk.

"Heenim ?"

"Hmm ..."

"Bawa Cherry kemari. Aku ingin tidur dengannya."

Heechul menarik dirinya. "Kau tidak ingin tidur denganku ?"

Leeteuk tersenyum tipis. "Aku selalu ingin tidur denganmu, tapi untuk malam ini aku ingin tidur dengan putriku. Dari tadi aku hanya memikirkanmu dan Cherry, dengan begitu aku bisa mengalikan perhatianku dari orang-orang yang menanyaiku tentang Kangin."

Melihat tatapan sendu Leeteuk membuat hati Heechul sakit. Ia mencium kening Leeteuk sebelum berdiri dan mengambil putrinya di box bayi. Heechul meletakkan Cherry diantara dirinya dan Leeteuk.

Sang leader mencium kening putrinya yang tengah tertidur.
"Kemarilah, sayang." Leeteuk menarik pinggang Heechul dan meletakkan tangannya di sana.

"Sekarang aku bisa tidur dengan nyenyak. Dua Cinderella-ku ada di sini sekarang." ia mulai memejamkan matanya. Heechul hanya tersenyum melihat tingkah suaminya. Ia sendiri juga memejamkan matanya, memeletakkan tangan kanannya diatas tangan Leeteuk.

***

To be continue ...

Maap kalo bahas masalah ini lagi, otak gue ngalir gitu aja ...😬😬
Vote comment jangan lupha ...

No Other (NC-17) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang