1. Jeongmal Julid Jinjja!

1.8K 150 26
                                    

Serial HAMASSAAD season 8 – 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD season 8 – 1. Jeongmal Julid Jinjja!

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 20 September

Note: 

1. Info for typo(s) are LOVE 💕 dan abaikan judulnya :v

2. READ >>> Bab ini SUDAH PERNAH dipublis di HAMASSAAD season 7; "19. Jeongmal Julid Jinja" dan dengan segala pertimbangan, bab ini DIPUBLIS JUGA di sini, karena momennya runut (obrolan berempat) dengan bab 2 dan bab 3 di season 8 ini. Jadi, jangan bingung ya kenapa di season 7 ada, di season 8 juga ada. BEDANYA; di Novel cetak HAMASSAAD AL AUFIYAA bab ini ditiadakan. Jadi official bab ini akan ada di novel HAMASSAAD SYARHUSH SHADR aja khayran insyaaAllah ^^ Semoga dimengerti ya hehe. Kenapa di sana ngga dihapus? Karena aku suka baca ulang2 komentar2 yang ada di sana. RUSUH BANGET YA TOLOOONG wkwkk semacam jadi moodbooster haha. Syukran! ^^

-::-

"Tapi ini asli ya, Ris, gue jeongmal julid jinjja! Sumpah, gue julid!" kata Hanun dengan berapi-api. Ujung garpu bahkan mendarat kasar di atas meja tempat mereka akan makan siang kali ini.

Hanun hari ini mendapat rezeki yaitu diajak Hamas makan siang bareng Saad juga di rumah makan Padang dekat Masjid Istiqlal. Masakannya lumayan enak, dan Hamas biasanya ngajak Squad-nya ke sini buat makan bareng. Sayangnya, kajian pekan ini, squad-nya yang lain tidak hadir kajian. Dan kebetulan Hanun hadir. Iya, bukan kajian rutin sih. Ini semacam tabligh akbar yang sesekali diadakan di Istiqlal. Waktunya diketahui juga dadakan, makanya banyak yang ngga bisa hadir.

"Heh, heh, bahas apaan dah?" tanya Hamas yang baru balik dari toilet bareng Saad. Dia menarik sedikit celananya sebelum duduk di depan Hanun.

Tangan kanan Hamas mengangkat tempat nasi yang berada di dekat Hanun. Saad mengambil teh tawar hangat dan menyeruputnya perlahan.

Hanun menghela napas kasar. "Ini, ada kejadian lagi di sosmed."

"Apaan? Bias lo nikah? Lo beloman gitu? Ditinggal kawin lagi lo, kak?" tanya Hamas.

Mulutnya minta banget dikasih sambel ijo.

"Waaah, gosip banget ya lo, Mas!" sungut Hanun. "Bukan!"

"Tapi iya sih, tentang nikah-nikah," kata Yaritsa cepat.

Hamas tertawa. "Kebaca elu mah, kak. Sewot apaan sik lu. Saban lihat orang nikah, senep."

"EH SEMBARANGAN AJA YA!" Hanun nendang tulang kering Hamas dari bawah meja, sampai Hamas mengaduh kesakitan.

"Kak, sabar... Sabar," kata Yaritsa, nepuk-nepuk lengan Hanun perlahan. "Sponsornya kan Hamas. Nanti Hamas batal sponsor gimana?"

"Ngga peduli!" balas Hanun. "Gue ditraktir bukan berarti bebas dihina-hina ya!"

Hih, Hanun dengan harga dirinya, sodara-sodara...

"Selow, Mbak Risa," tukas Hamas. "Lelaki sejati tidak pernah menarik janjinya."

[✓] HAMASSAAD Syarhush ShadrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang