3. Emang Ngga Boleh?

1.2K 146 38
                                    

Serial HAMASSAAD season 8 - 3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD season 8 - 3. Emang Ngga Boleh?

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 13 Oktober

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Semangat, Kak. Tahun ini nikah!" kata Saad dengan kepalan tangan kanannya.

Hamas tertawa. "Jangan bikin sepupu gue berharap ketinggian, boi!" ucapnya seraya menyikut Saad.

"Ngga juga, cuma nyemangatin Kak Hanun sama Teh Risa, biar ngga berputus asa dari rahmat Allah," respons Saad.

Hanun mencibir sepupunya, "Tuh, punya akhlak tuh kayak Saad, Mas. Kalau bisa ganti sepupu, gue barter neh Saad sama elu!"

"Bodo!" balas Hamas. "Awas lu ya minta-minta gue anterin kondangan lagi!"

"Ngga bakal! Gue mah ditemenin Risa kalau kondangan. Heol!"

"Temenin gue aja kalau gitu, Mas," kata Saad. "Kondangan ke nikahannya Kak Hanun."

"Yeeeuh," Hanun komentar dengan tersipu. "Ah, sayang gue lagi cekak neh, kalau ngga gue traktir es campur. Haha!"

"Halah, alibi ae lau!" balas Hamas yang kemudian dibalas cebikan oleh Hanun.

"Tapi tapi..."

Suara Yaritsa membuat ketiganya menoleh.

"Paan lagi dah, Ris?" tanya Hanun. Punggungnya bersandar sedangkan tangannya mencomot perkedel kentang. Mulai ngemil lagi, cita-cita badan langsing.

Dasar perempuan.

"Tadi kan Saad nanya ya kalau ngga salah; Kak Hanun hijrahnya karena Allah atau karena mau dapet jodoh shalih?" ucap Yaritsa.

Hanun mendelik sebal. "Heh, lo juga dimaksud kali, bukan gue doang. Lo juga kan hijrah!"

"Ya udah seh sewot amat!" kata Hamas. Heran dia tuh, Hanun kapan sih ngga mau disalahin.

"Apa lo?" lirik Hanun cepat.

"Terus kenapa, Teh?" tanya Saad pada Yaritsa.

Pentingan nanggepin omongan Yaritsa daripada dua manusia tidak jelas ini. Hih.

"Jadi hijrah kan harus karena Allah, tapi hijrah demi biar dapet jodoh yang shalih..." Yaritsa meragu dalam berkata. Dia melirik Hanun sebentar, lalu melirik Saad, kemudian Hamas dan beristighfar. "Astaghfirullaahal 'azhiim, tadi aku mau nanya apa ya?"

Hening.

"Nanya; apakah gue ganteng dari lahir? Gitu kali, Mbak?" kata Hamas, tanpa dosa. "Coba diinget-inget, kayaknya itu tuh!"

Hanun mengerjap, menegakkan punggungnya dan sikunya kembali ke atas meja.

"Nanya kapan Hamas masuk sinteron indosiyar yang hidayah; Orang Sok Ganteng Terkubur Hidup-hidup, itu?" tanya Hanun dengan mimik seriusnya, pada Yaritsa.

[✓] HAMASSAAD Syarhush ShadrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang