11. Menentukan Pilihan

743 142 37
                                    

Serial HAMASSAAD season 8 - 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serial HAMASSAAD season 8 - 11. Menentukan Pilihan

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2018, 18 Desember

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya."

( QS. Al Ma'ún : 4-5 )

-::-

"Tante pulang dulu ya, sayang..." kata Mami pada keponakannya yang lucu dan menggemaskan; Alya.

"Iya, Tante. Fii amanillaah..." kata si kecil Alya. Tangannya dadah-dadah ke sepupunya yang punya tubuh tinggi menjulang; Hamas Bin Haritsah.

"Fii amanillaah? Apaan tuh?" tanya Mami, bingung.

"Hati-hati di jalan," Hamas yang jawab, sambil nyengir senang.

"Hamas nanti bawa mobilnya pelan-pelan," kata Ummu Alya, alias tantenya Hamas.

"Siap, Tante," kata Hamas dengan lagak hormat.

Setelah pamitan dan Hamas membawa kue pemberian Ummu Alya, akhirnya Hamas dan Mami pulang ke rumah. Porsche Macan yang terparkir di depan rumah tersebut perlahan melaju, membelah jalanan menuju Jakarta Selatan.

"Bulan depan, katanya mau ada acara syukuran di rumahnya Alya, Mas. Kamu temenin Mami ke sini lagi ya?" pinta Mami.

Hamas melirik malas.

Ngojek lagi dah, pikirnya.

"Hm," gumam Hamas sekadarnya.

Kedua tangan Hamas fokus di kemudi, sementara Mami mulai otak-atik pemutar musik di dalam mobil. Ketika ditekan play yang terdengar adalah lantunan ayat suci Al Quran.

Kernyitan di dahi Mami menandakan dia bertanya-tanya dalam hati, yang akhirnya disuarakan juga.

"Kamu dengerin ginian, Mas?" tanya Mami, heran. Lantunan itu sudah terhenti.

"Itu kemaren abis disetel Saad, Mih," balas Hamas, menghentikan laju kendaraannya ketika lampu merah menghadang mereka.

Helaan napas pendek Mami terdengar.

"Mas, kamu kenapa sih, sekarang rajin banget main sama Saad? Nginep-nginep mulu di tempatnya," kata Mami. "Are you okay? Maksudnya, kamu ngga yang aneh-aneh kan?"

Mami berusaha menjangkau puncak kepala putranya, tapi tangan kiri Hamas lekas menepisnya.

"Paan sih, Mih..."

"Mas, Mami ngomong serius. Saad itu kan kamu baru kenal."

"Mi, Saad kan anaknya temen Papi. Bisa dipertanggungjawabin kok. Papi kenal banget sama bapaknya Saad. Mami bisa tanya-tanya Papi tuh."

[✓] HAMASSAAD Syarhush ShadrTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang