Satu Minggu telah berlalu,hari ini adalah hari dimana kita di persatukan dengan ridho Allah.
Karena pernikahan di segeralan iqlil dan Riza .menyerahkan urusan pernikahan kepada keluarga...Pagi ini aku mempersiapkan diri di kamar ku yang sudah di hias sedemikian rupa,semerbak harum bunga pun seakan menyatu dengan udara di sekitarnya,bad cover berwarna pink dan sekeliling ruangan berwarna biru menemani ku saat di hias oleh Tante Rahma,dia teman Mama yang memakeup i ku..
Aku memakai gaun berwarna serba putih dan yang pastinya syar'i , begitu pun kerudung yang ku kenakan sampai menutupi dada ku,tangan ku di hiasi hena berwarna putih juga,aku memilih makeup natural...
"Selesai lil,wah cantik sekali kamu" ucap Tante Rahma setelah merias ku..
" Tante,iqlil kan malu " ucap ku sambil menunduk dan tersenyum.
Entahlah perasaan ku campur aduk,bahagia pasti,g ugup hehe tentu...
Kenop pintu perlahan terbuka,
"Assalamu'alaikum ,Lil " ucap ummi.
"Wa'alaikum salam ,ummi" jawab ku
ummi perlahan mendekat pada ku,kemudian ummi duduk di sofa sebelah ku.
"Lil ummi mau kasih ini buat kamu,itu surat dari Abi sebelum Abi meninggal"
Iqlil membuka surat itu dan dia membaca surat itu perlahan
"Assalamu'alaikum nak,mungkin saat kamu baca surat dari Abi ,Ani sudah tidak ada di samping mu lagi,maafkan Abi tidak bisa menjadi wali nikah kamu,"
Iqlil merasakan sesak di dadanya,rasanya sakit tapi itulah takdir Allah yang harus di terima denga ikhlas,iqlil melanjutkan membaca surat itu.
Nak,beberapa menit lagi kamu sudah tidak menjadi tanggung jawab Abi,kamu akan menjadi tanggung jawab suami mu sepenuhnya, Lil Abi sayang sekali sama iqlil,jadi istri yang selalu taat kepada suami ya nak, jadilah wanita Solehah yang akan mengantarkan Abi,ummi dan suami mu menuju ke suyurga nya Allah,maaf Abi tidak bisa merubah takdir nak.
Wassalamu'alaikum
Untuk putriku tercinta...Tak terasa air mata ku perlahan menetes, dalam hati kecilku berteriak
"Abi iqlil rindu,andai Abi yang menjabat tangan calon imam ku,"
"Insya'allah bi,terima kasih bi sudah merawat iqlil sampai saat ini,iqlil sayang Abi dan ummi" aku langsung memeluk ummi secara sambil menangis...
" Ummi ,Abi iqlil sayang kalian" ucapaku sambil di peluk erat ummi.
Ummi juga ikut menangis,karena teringat sang suami yang belum lama ini meninggal..." Sabar Lil,Abi pasti bahagia di sana melihat kamu dan Riza akan segera menikah" ucap ummi sambil mengusap punggung ku..
Kemudian ummi turu.Makeup ku agak berantakan setelah menangis tadi jadi ummi menanggalkan Tante Rahma untuk merias ku lagi..
Setelah makeup ku selesai
Kemudian Fahri tak sengaja lewat di depan kamar iqlil,dia pun langsung masuk"Assalamu'alaikum,wah adek Abang cantik amat,teragis banget ya hidup Abang di langkahan adik sendiri " ucapnya ,sambil terkekeh geli mendengar ucapannya itu...
Abi,ummi dan iqlil langsung melepaskan pelukan mereka,
"Eh ada mahluk astral ya" iqlil terkekeh juga dan suasana kembali pecah denga senyuman...
"Masak muka paling ganteng se dunia gini di bilang mahluk astral" ucapnya sinis..
" Ya habis Abang mah suka muncul tiba tiba" ucap ku sambil terkekeh...
"ummi pamit dulu ya nanti ummi kesini lagi,tuh calon kmu sudah datang..." Ucap ummi yang kemudian meninggal kan ku dengan mas Fahri.
" Abang ikhlas kan iqlil langkah in?ucapku serius...
" Yaaaaaaa iya lah,kan Abang ikut seneng liat kamu bahagia" ucapnya sambil mengelus pucuk kepala ku..
" Ya kirain Abang belum ikhlas,makanya cepet gih pilih calon istri " ucapku terkekeh geli
" Ya besok kalau perlu Abang nyari di pasar loak hahahaha"
" Abang mah,eh iya mbk Rasya katanya mau kesini nemeni aku?"
"Iya bentar lagi mbk Rasya ke sini katanya tadi,ya udah Abang ke bawah dulu nyambut para tamu .."
"Iya bang"
Tak lama kemudian mbak Rasya masuk ke kamar ku.
"Assalamu'alaikum Lil, wah cantik banget kamu"
"Wa'alaikum salam mbak,hehe makasih ,mbk nama nafisya?"
"Fisya sama fahri di bawah"
"Oh iya Mak,mas Ilyas ya yang jadi wali iqlil?"
"Iya lil"
Suasana hening pun terasa saat suara mas ilyas terdengar ya itu adalah suara dari mas ilyas yang menjabat tangan pak Riza sebagai wali ku ,aku menggenggam tangan mbak Rasya dengan erat,tak terasa perlahan air mata bahagia meluncur dengan sendirinya dari mataku.
Selang beberapa menit saat mas Ilyas mengucapkan ijab ,suara pak Rizamenycapkan qobul yang terdengar sangat hikmat dan di ucapkan oleh Riza dalam satu tarikan nafas...
"Saya terima nikah dan kawinya iqlillah Khoirun Nisa binti Abdur Rahman dengan maskawin tersebut di bayar tunai"
"Sah??" Ucap pak penghulu
"Sah" suara semua para saksi...
Suara itu menggema di seluruh ruangan ,iqlil yang mendengar hal itu meneteskan air mata,karena mulai detik ini juga dia telah menjadi istri dari Muhammad Afrizal Irwansyah..
Dari balik pintu Riza mengetuk pintu kamar iqlillah...
"Assalamu'alaikum" ucap Riza sambil mengetuk pintu...
" Wa'alaikum salam" jawab ku..
Aku pun segera membukakan pintu kamar ku....
Mas Riza pun masuk kedalam kamar ku,aku sedari tadi diam dan menunduk,karena malu...
Pak Riza mendekatiku perlahan kemudian aku mencapai tangannya dan mencium tangan tersebut dengan hikmat...
Kemudian pak Riza mencium kening ku..
Oh Allah inikah takdirmu...
Sungguh rencana Mu yang terbaik untuk ku..."Subhanallah,kamu cantik sekali"
"Terima kasih pak"
jawabku ,ah mungkin muka ku sudah seperti kepiting rebus"Ayo kita turun,sudah di tunggu " cucap pak Riza
" Iy .. iya pak" ucapku .
Kita pun menuruni tangga dengan berjalan beriringan,pak Riza mengandeng tangan ku,dan aku juga menggandeng tangan nya...
Para tamu di buat terpesona dengan ketampanan dan kecantikan dari kedua mempelai.....
________
Assalamu'alaikum guys,maaf ada ralat sedikit ,ternyata mahar surah hafalan itu menjadi pilihan terakhir saat sang mempelai peria tidak memiliki harta sama sekali.
Maaf luthor yang masih fakir ini ini...
Syukron kastir semoga bermanfaat...
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Surga Bersama Mu
Любовные романыAkankah iqlillah melaksanakan wasiat Abi nya?atau malah menghiraukan amanah sang Abi dengan memilih pilihan calon imamnya sendiri.. Cinta yang begitu tulus datang saat tidak ia inginkan, pantaskah iqlil untuk bersanding dengan peria itu? Lantas akan...