--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Tekanan. ]
Perlahan-lahan mobil yang Myungsoo bawa memasuki jalan itu setelah keluar dari jalan besar, dia sedikit berbelok lalu berhenti tepat di depan sebuah rumah minimalis yang tidak terlalu besar. Sang pria keluar dari mobil lalu berjalan menuju gerbang depan, menolaknya dengan tangan kanan kemudian masuk. Rumah itu adalah rumah milik sang ibu, yang baru dapat mereka beli beberapa tahun yang lalu.
Kim Myungsoo hanya punya ibu. Ayahnya masih hidup, akan tetapi telah dia anggap mati. Pria yang pernah menjadi orang yang sangat dia cintai bersama dengan sang ibu itu telah menikah lagi dengan wanita lain bertahun-tahun lalu, pergi meninggalkan Myungsoo dan juga sang ibu dalam keterpurukan.
Akan tetapi itu tidak membuat keduanya menjadi lemah, yang ada keduanya semakin kuat. Alasannya tentu saja untuk bertahan hidup, mereka bekerja segala macam pekerjaan paruh waktu lalu menyewa ruko untuk membuat kedai makan― ibu Myungsoo sangat pintar masak, bahkan Myungsoo juga jadi punya kebiasaan masak dan itu menjadi sebuah keahlian sekarang.
"Kau datang." Kim Mi Kyung ―ibu Myungsoo― menyambut dengan senyuman di wajah, dia mendekati Myungsoo yang belum sepenuhnya masuk ke rumah lalu memeluknya. "Kau tambah kurus." Nilainya lagi setelah melepaskan pelukan. Myungsoo hanya terkekeh.
"Di mana bibi Young Ae?" pria itu bertanya, mengalihkan pembicaraan sang ibu yang berkata kalau dia tambah kurus. Ujung-ujungnya pasti akan membahas tentang pernikahan dan juga istri, Myungsoo sudah dapat menebaknya.
"Kau datang Myung." Wanita berusia empat puluh tujuh tahun itu akhirnya bergabung, menepuk pundak Myungsoo lalu berjalan santai lagi menuju dapur. "Ibumu memasak banyak makanan, aku tak yakin kita berdua bisa menghabiskan ini." ucapnya bersahaja.
Lee Young Ae adalah bibi Myungsoo, dia tinggal bersama dengan sang ibu sejak dua tahun lalu setelah bercerai. Sedangkan anak bibi Young Ae satu-satunya kuliah di luar negeri. Jadi sekarang di rumah ini hanya tinggal ibunya dan juga sang bibi, sedangkan Myungsoo punya apartemen sendiri. Lebih nyaman begitu memang.
◄ My Husband ►
"Jadi bagaimana dengan kencan butamu? Lancar?"
Myungsoo hampir saja mengeluarkan kembali kunyahan apel dalam mulutnya saat Young Ae datang dari arah dapur dan langsung bertanya tentang itu, padahal sedari tadi Myungsoo sudah mencoba untuk mengalihkan pembicaraan agar tidak tertuju pada masalah kencan buta dan juga pernikahan.
"Lancar apanya!" Itu Mi Kyung yang berucap, menatap nyalang anaknya sendiri yang sudah hampir kepala tiga tapi belum juga punya kekasih.
"Kau mengacaunya lagi?"
"Sudah pasti."
Kedua wanita itu kompak duduk di samping Myungsoo, membuat pria itu terapit keduanya dengan Mi Kyung di sebelah kanan dan Young Ae di sebelah kiri. "Padahal susah sekali membujuk agen kencan buta itu untuk mencari pasangan yang pas untuk Myungsoo mengingat tabiatnya yang sudah menolak banyak wanita tanpa alasan yang jelas." Mi Kyung menggeleng kepalanya pasrah, entah umur berapa Myungsoo akan menikah kalau begini.
"Mungkin dia mau seperti para aktor di televisi itu eonni, menikah saat sudah kepala empat." Young Ae membalas kalimat kakak kandungnya tersebut, Myungsoo hanya diam saja mendengar omelan demi omelan. Sudah biasa dia alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband [READY PDF]
FanfictionKalau kamu bisa jadi tempat ternyaman untukku, lalu kenapa aku harus mencari yang lain? © LoveSooji | Published : 06 Oktober 2018.