--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Kencan Buta. ]
Bae Suzy mengikat rambutnya yang terurai tepat pukul tiga, menyiapkan minuman untuk dirinya sendiri di dapur kantor lalu kembali ke meja kerjanya dan menempatkan bokongnya di kursi. Sung Hee yang baru kembali setelah naik ke lantai empat menghampiri wanita itu dan berkata, "minggu ini kencan butamu, jangan lupa." Mengingatkan Suzy akan jadwal kencan butanya, seperti seorang ibu yang cerewet.
"Aku tahu, aku bahkan sudah memilih baju yang pas untuk hari spesial itu." Bohong Suzy karena pada nyatanya dia tak peduli dengan apa yang dia pakai, isi lemarinya selalu saja sama. Dia bukan tipe wanita yang suka memakai dress, lagipula mau ke mana dia dengan dress? Jadi isi lemarinya kebanyakan kemeja dengan lengan panjang. Outfit yang sangat pas untuk dibawa kerja.
"Baguslah, aku sungguh berharap kali ini kau akan berhasil teman."
Suzy menyerumput minumannya lalu menatap layar komputer kantor, dia serasa punya dua ibu. Ibu yang ada di rumah dan ibu yang ada di kantor, rasanya seperti diomeli di manapun. Mungkin dia harus segera menikah, agar tidak ada lagi orang yang mengomelinya dan gantian mengomeli orang lain. Pemikiran yang gila memang.
"Haruskah kita ke salon dan menata rambutmu?" Sung Hee yang sudah menempatkan dirinya di kursi beroda itu kembali mengajak Suzy berbicara, kali ini malah membicarakan masalah menata rambut. Suzy mengesampingkan gelas berisikan minuman hangat itu lalu beralih melihat Sung Hee, "aku benar-benar tidak akan pergi kalau kau terus cerewet." Ucap Suzy, akhirnya memutuskan untuk memberi sedikit tekanan.
Jujur saja, Suzy sangat gugup pergi kencan buta karena ini ada pertama kalinya dia datang ke sesuatu yang seperti ini. Semakin ditanya-tanya seperti ini, yang ada dia akan semakin gugup. Kemungkinan terburuknya, dia akan memutuskan untuk tidak pergi dan hanya mendekam di dalam kamar.
"Baiklah. Baiklah― tenang." Sung Hee mengangkat tangan kanannya dengan cengiran di wajah, Suzy hanya menghela napas setelah itu lalu kembali fokus pada pekerjaannya.
◄ My Husband ►
Kim Myungsoo terpaksa mengakui bahwa selera fashionnya sangat payah. Saat ini dia berada di depan lemari pakaiannya dan tak menemukan satupun kemeja yang berwarna cerah, yang ada hanya kemeja berwarna gelap, terutama yang berwarna hitam.
"Apa karena ini wanita tidak menyukaiku?" tanyanya entah pada siapa karena nyatanya dia hanya sendirian di dalam kamar tersebut.
Besok adalah hari kencan buta yang telah disepakati dan dia belum juga menemukan pakaian yang pas untuk bertemu dengan pasangannya yang telah dipilihkan oleh madam Ji― pengelola biro jodoh yang entah dari mana bisa diketahui oleh Mi Kyung.
Biasanya Myungsoo tak peduli dengan apa yang dia pakai ―bukankah yang lebih penting itu adalah wajah dan isi dompet?― setidaknya itulah yang selama ini dia pikirkan, tapi setelah kegagalan demi kegagalan, dia akhirnya sadar. Bahwa dia terlalu kolot kalau urusan pakaian, wanita sekarang suka pria yang fashionable. Setidaknya itulah yang Lee Junho katakan.
"Ah, kepalaku pusing. Pakai apa saja yang nyaman." Belum apa-apa dia sudah menyerah, menutup kembali pintu lemari pakaiannya lalu berjalan menuju ranjang. Sepertinya tidur adalah pilihan yang terbaik sekarang, gagal atau tidaknya besok― anggap saja takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband [READY PDF]
FanfictionKalau kamu bisa jadi tempat ternyaman untukku, lalu kenapa aku harus mencari yang lain? © LoveSooji | Published : 06 Oktober 2018.