Bagian 9

4.5K 644 114
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Pembicaraan Pribadi. ]

Suzy bukan jenis orang yang suka berlama-lama ketika belanja, dia lebih ke jenis orang yang kalau ada yang dia suka pertama kalinya akan langsung dia beli tanpa harus mutar-mutar dulu buat cari yang lain mana tahu ada yang lebih cantik. Alhasil, kegiatan belanja dengan Myungsoo tidak berlangsung lama karena Suzy langsung menemukan dress yang dia suka ketika mereka masuk ke toko kedua.

"Jadi kau bisa menemaniku pergi?"

"Tentu, aku akan mengosongkan jadwalku hari itu. Apa ibu dan ayah juga pergi?"

Suzy mengangguk. Dia mengajak Myungsoo untuk pergi ke acara pernikahan Nayeon dan Yoongi minggu depan, "tentu saja. Ibu sangat dekat dengan ibunya Nayeon." Kali ini giliran Myungsoo yang menganggukkan kepala paham. Setidaknya kalau dia hadir diacara ini, dia akan semakin dikenal sebagai kekasih Suzy.

"Kalau begitu aku masuk dulu." Suzy melepaskan sabuk pengaman yang melilit tubuhnya, bergerak miring ke arah bangku belakang agar bisa mengambil tas belanjaannya yang hanya berisikan dress. "Itu apa?" Suzy bertanya demikian saat dia melihat ada kantong lain di kursi belakang selain miliknya.

Myungsoo membulatkan bibir, "aku hampir lupa." Bergerak ke arah belakang untuk menggapai tas belanjaan tersebut. "Mantel dingin untukmu, aku sudah bilang sebelumnya bukan? Kalau aku akan membelimu satu." Menyerahkannya pada Suzy.

"Padahal sudah aku bilang tidak perlu." Walaupun berkata begitu, Suzy tetap menerima uluran tangan Myungsoo. Dia membuka sedikit tas belanjaan tersebut dan dapat melihat ada mantel musim dingin model pandding panjang berwarna merah jambu dengan merk K2― merek yang sama dengan yang sang pria belikan untuk kedua orangtuanya.

"Tak apa, aku senang bisa membelikannya untukmu."

Suzy mengangkat kepala dengan tangan yang menutup kembali tas belanjaan tersebut, "lebih baik kau beli untuk ibumu atau bibi Young Ae dari pada membelikannya untukku." Myungsoo malah tersenyum.

"Mereka tidak senang jika aku membelikan sesuatu untuk mereka, yang ada mereka malah mengomel. Mengatakan seharusnya aku mencari pasangan dan membelikan itu untuk pasanganku, mereka benar-benar."

Suzy terkekeh, "mereka bilang begitu?"

"Ya, semenjak itu aku tak lagi membelikan mereka hadiah. Lagipula― uang mereka sepertinya lebih banyak dari uangku." Kalimat Myungsoo tersebut berhasil membuat Suzy tertawa.

"Kau ada-ada saja." Memukul pelan bahu Myungsoo yang mengakibatkan munculnya senyuman kecil di wajah sang pria.

"Aku akan meneleponmu nanti malam." Ujarnya saat melihat Suzy membuka pintu mobil pertanda bahwa dia akan segera keluar, wanita itu mengangguk sembari berkata, "hati-hati mengemudinya." Lalu keluar dengan lambaian tangan.

Myungsoo memperhatikan saja dari dalam mobil ketika Suzy menjauhi area parkir lalu memasuki gedung apartemen. Rasanya waktu cepat sekali berlalu.

My Husband

Dapur restoran tersebut terdengar riuh dengan para staf dapur yang sibuk membersihkan perlengkapan masak mereka karena jam makan siang sudah berakhir, menyisakan restoran yang hanya ada beberapa orang yang hampir selesai makan. Myungsoo masuk lalu menyinsingkan lengannya, ingin membantu apa yang dia bisa.

My Husband [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang