Bagian 4

4.9K 660 90
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Kejujuran. ]

Serasa ada tembok tinggi yang membatasi kedua orang itu setelah pembicaraan mereka di café Dore Dore yang cukup terbilang aneh untuk ukuran orang yang baru saja bertemu pertama kalinya. Baik itu Suzy ataupun Myungsoo tak ada yang bicara sampai akhirnya mereka keluar dari café, "kau pulang ke arah mana? Aku akan mengantarmu."

"Tidak perlu, aku bisa naik taksi." Tolak Suzy ramah, akan semakin aneh rasanya jika mereka berada di dalam satu mobil setelah pembicaraan tadi.

"Aku merasa sangat tidak enak jika kau menolak." Wajah pria itu benar-benar menampilkan 'rasa sangat tidak enak' yang dia katakan membuat Suzy tak bisa menolak lagi, beralih menganggukkan kepala lalu mengikuti sang pria dari belakang menuju mobilnya yang ada di tempat parkir, lumayan jauh juga dari café.

"Untuk yang tadi, aku minta maaf." Keduanya masih berjalan menuju tempat parkir, kali ini saling berdampingan dengan suasana yang tentu saja masih saja canggung. "Aku terlalu terburu-buru, kau pasti tidak nyaman. Maafkan aku." Myungsoo terdengar tulus, dia merasa tidak enak saat melihat ekspresi wajah Suzy tepat ketika dia mengangguk dengan wajah serius saat ditanya apakah yang dia katakan adalah serius adanya.

"Ah, itu mobilku. Ayo masuk." Dia menekan kunci mobil yang ada di tangan kanannya, menimbulkan bunyi singkat dari benda besar berwarna hitam tersebut. Suzy mengangguk sopan, memilih untuk berjalan cepat memasuki mobil saat Myungsoo dengan begitu telatennya membukakan pintu. Tindakan itu semakin membuat canggung.

My Husband

Mobil sedan itu mulai keluar dari area parkir dan selama itu juga Suzy mengunci mulutnya, tidak tahu harus memulai pembicaraan jenis apa dengan pria yang sekarang sedang menyetir

"Apa kau mau pergi makan siang dulu?" kebetulan sekali sekarang sudah masuk jam makan siang, Myungsoo sudah menyortir nama-nama restoran enak di kepalanya sekarang. Berhubung restoran yang dia kelola tidak ada yang dekat dari posisi mereka sekarang, jadi dia memutuskan untuk mengajak Suzy makan di restoran yang pernah dia datangi; yang menurutnya enak.

"Tidak perlu, aku masih cukup kenyang dengan cemilan yang tadi." Jawab Suzy, memastikan nada bicaranya biasa saja agar tidak menyinggung sang pria. Myungsoo mengangguk, "kau pasti tidak nyaman bersama denganku lebih lama lagi." Ucapnya kemudian.

"Bu..bukan begitu." Suzy tidak tahu kenapa dia harus bicara dengan nada gagap seperti itu, seharusnya dia biasa saja karena sesungguhnya― dialah orang yang memancing Myungsoo berucap terus terang seperti yang terjadi tadi. Seandainya dia tak berterus terang, mungkin pria ini juga tidak akan sampai bicara demikian.

"Aku pasti sudah mengacaukannya." Nada lemah itu keluar begitu saja dari kedua bibir Myungsoo. Dia sebenarnya sudah tahu bahwa kali ini dia pasti akan gagal lagi, tapi tetap saja rasanya kecewa.

"Tidak, tadi itu menyenangkan." Suzy menambahkan tawa kecil di akhir kalimat yang malah membuat kalimat itu terdengar seperti sebuah kebohongan.

"Aku lagi-lagi membuat kesalahan, maafkan aku." Sembari fokus menyetir, Myungsoo sedikit menundukkan kepalanya pertanda maaf. Dia benar-benar menyesal karena telah mengungkapkan sisi aslinya yang memang suka bicara terus terang dan apa adanya pada pertemuan pertama mereka, seharusnya dia menahan diri sedikit lebih lama.

My Husband [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang