--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
[ Persyaratan. ]
"Maksudku, seperti― yah, sesuatu yang seperti― kita akan berpisah setelah beberapa tahun, atau―" Suzy sungguh tak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya sendiri, suaranya tercekat karena tatapan menusuk dari pria yang ada di hadapannya sekarang. Tatapan lekat itu.
"Kenapa kau menatapku begitu?"
Kedua sudut bibir Myungsoo tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman tipis. "Kau dulu pasti suka menonton drama." Ucapnya tidak sesuai dengan pertanyaan, membuat Suzy seketika mengernyitkan kening.
"Kalimatmu tadi itu― seperti jalan cerita drama-drama lawas." Senyuman tipis itu semakin terlihat jelas, bahkan Suzy bisa menyimpulkan bahwa sang pria sedang tertawa kecil. Apakah dia baru saja ditertawakan?
"Pernikahan kontak? Untuk apa aku melakukannya? Untuk apa aku menggengam sesuatu yang akhirnya akan aku lepaskan?" Pria itu berkata dengan wajah santai, melihat geli ke arah Suzy karena wanita itu begitu dramatis tadi. Dia bahkan tak terpikirkan akan sesuatu yang seperti itu saat memikirkan masalah persyaratan.
"Lalu? Persyaratan apa yang kau maksud?"
Myungsoo berdehem, "hanya ingin memastikan sesuatu." Ucapnya, melihat ke arah Suzy lagi dengan tubuh yang ia miringkan sedikit. "Kau tau― terkadang mudah bagi seseorang untuk membuat sebuah keputusan dan mengambill pilihan, tapi pada akhirnya, tidak mudah baginya setia pada pilihan tersebut."
Suzy diam, memilih untuk mendengar sampai akhir sebelum akhirnya dia membalas. Cukup kalimat terburu-burunya tadi saja yang membuat dia malu.
"Kita memulai ini dengan cara yang aneh, kau juga berfikir terlalu cepat. Aku juga berfikir demikian." Dapat Suzy lihat kalau Myungsoo memainkan tangannya satu sama lain tanda dia gelisah, atau mungkin juga gugup entah karena apa.
"Tidak ada cinta diantara kita, atau mungkin belum. Walaupun begitu― aku ingin kau tahu bahwa aku benar-benar serius ingin menjalaninya bersamamu." Dengan tatapan yang sedikit bergetar pria itu menatap dalam Suzy, seakan dia meminta Suzy membuka mulut dan mengatakan sesuatu.
"Jadi?" Hanya kata itu yang bisa Suzy ucapkan sebagai respon.
"Meskipun baru ada sedikit ketertarikan di antara kita berdua, aku tetap berharap bahwa kau mau menerimaku apa adanya. Kekurangan dan kelemahanku, apapun itu."
"Aku tak terlalu mengerti." Pembicaraan serius ini terlalu tiba-tiba, sehingga Suzy merasa bahwa dia seketika buntu dan tak terlalu paham ke mana arah Myungsoo akan membawa pembicaraan ini.
"Perceraian― aku hanya ingin tidak ada kata perceraian dalam pernikahan yang akan kita lakukan. Tak peduli seberapa kecewanya kau nanti dengan diriku yang sebenarnya."
Ada jeda setelah Myungsoo berkata demikian, keduanya saling tatap satu sama lain sampai akhirnya Suzy mengerakkan kedua bibirnya dan meluncurkan kalimat, "jadi itu persyaratannya? Tidak ada perceraian." menggunakan mulutnya yang masih berwarna merah karena lipstick.
Myungsoo mengangguk, "sebutkan persyaratan yang kau inginkan untuk kita patuhi satu sama lain sebelum pernikahan. Bukankah itu penting? Kita tak bisa bersama kalau dari awal sudah berbeda prinsip."
Suzy menghela napasnya, menyandarkan punggung pada kepala kursi lalu menatap lurus ke depan. Suzy sekarang mengakui bahwa Myungsoo memang tipe yang suka berterus terang walaupun suasana canggung masih melingkupi keduanya, dan entah bagaimana ceritanya, Suzy selalu bisa memaklumi setiap perkataan terus terang dan jujur dari pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband [READY PDF]
FanfictionKalau kamu bisa jadi tempat ternyaman untukku, lalu kenapa aku harus mencari yang lain? © LoveSooji | Published : 06 Oktober 2018.