Bagian 10

5K 648 127
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

[ Pernikahan. ]

Seingat Suzy, Myungsoo baru makan siang dan mendapatkan restu dari ibunya siang tadi. Tapi sekarang, sang pria sudah punya toko perhiasaan pilihannya sendiri untuk memesan cincin pernikahan mereka, kapan pria ini memikirkan masalah cincin? Setidaknya itulah yang Suzy pikirkan sekarang selepas Myungsoo mengatakan bahwa dia telah punya tempat untuk dituju untuk masalah cincin pernikahan mereka.

"Seorang teman merekomendasikan toko ini." Ucap pria itu saat Suzy tak merespon sama sekali.

Nam Goong Min adalah orang yang merekomendasikan toko perhiasan tersebut, dahulu saat pria berusia empat puluh tahun itu menikah, dia memesan cincin di sini dan sangat suka dengan hasilnya. Jadi dia merekomendasikannya pada Myungsoo yang jelas tak tahu apa-apa masalah itu.

"Apa kau punya desain cincin pernikahan impianmu?"

Suzy menggeleng, dia tak pernah memikirkannya. Dsain cincin pernikahan impiannya? Entahlah, Suzy rasa dia akan suka apapun itu selama cantik. "Apakah sekarang kita benar-benar akan memilih cincin pernikahan?" dia malah berujar demikian, membuat Myungsoo mengernyitkan kening.

"Kenapa? Apa kau berubah pikiran?"

Suzy kembali menggeleng, "biasanya orang-orang memesan cincin kawin saat mendekati hari H. Apakah kita akan segera menikah?"

"Hem. Dalam dua atau tiga bulan lagi."

Baiklah, Suzy seharusnya tidak memasang wajah terkejut begini karena sedari awal dia juga tahu bahwa hubungannya dengan Myungsoo memang terbilang cepat. Seharusnya dia sudah dapat menebaknya bukan? Tapi tetap saja, reaksi terkejut itu keluar begitu saja.

"Kau ragu?" Pria itu menatap Suzy lekat membuat sang wanita merasa bahwa dia sedang diselidiki dengan sorot mata itu.

"Bukan apa-apa. Ayo keluar, tokonya yang di sebelah mana?" Suzy baru saja ingin keluar dari dalam mobil saat lengannya di tahan oleh Myungsoo, cukup kuat sehingga dia membatalkan niatnya untuk bergerak.

Wanita itu berpaling menatap Myungsoo lagi, saat tatapan mereka bertemu Myungsoo buru-buru melepaskan sentuhan tangannya pada lengan sang wanita. "Kenapa?" tanya Suzy heran.

"Kita bisa menundanya jika kau belum siap, aku rasa aku memang terlalu terburu-buru." Ujarnya tiba-tiba, siap untuk memasang kembali sabuk pengaman akan tetapi tidak jadi karena Suzy berucap, "aku mau white gold."

"Apa?"

"Cincin pernikahannya, aku mau white gold dengan desain yang elegan. Apapun itu, selama white gold dan tampak elegan. Aku akan menerimanya."

Myungsoo menatap lekat Suzy.

"Ayo keluar dan carikan aku satu yang seperti itu." Senyumnya, membuat tangan Myungsoo seketika lemah dan melepaskan kembali sabuk pengaman.

"Tentu, kau akan mendapatkannya. Cincin yang seperti itu."

Suzy tersenyum kecil. Terkadang ada rasa ragu dalam dirinya, tapi setiap kali dia melihat tatapan teduh dari pria ini dan juga kalimatnya yang terus terang, entah kenapa dia tak bisa menolaknya. Dia tak bisa menjelaskan kenapa dia merasa begitu, yang pasti pria ini teramat berbeda dengan jenis pria yang pernah Suzy jumpai selama dua pulu lima tahun hidupnya. Pesona pria ini tak bisa ditolak.

My Husband [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang